Begini Cara Mendeteksi Down Syndrome pada Janin melalui USG
Sejak usia kandungan yang ke berapa down syndrome sudah bisa terdeteksi?
13 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap Mama pasti mendambakan buah hatinya terlahir sehat. Itulah mengapa Mama dianjurkan rutin mengkonsultasikan kehamilannya dengan dokter kandungan.
Selain itu, Mama juga dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan prenatal analisis dengan teknik ultra ultrasonografi (USG). Dengan begitu, Mama dapat mengetahui risiko kelainan pada janin lebih dini.
Pemeriksaan melalui USG bukan hanya bisa membantu Mama memantau tumbuh kembang si Kecil, tapi juga masalah kehamilan apa saja yang dapat membahayakan si Kecil, termasuk mendeteksi kelainan down syndrome.
Simak artikel Popmama.com ini untuk mengetahui cara mendeteksi down syndrome pada janin melalui USG.
Cara Mendeteksi Down Syndrome melalui USG
Down syndrome adalah kelainan genetik yang menyebabkan bayi memiliki kromosom ekstra.
Umumnya, janin memiliki 46 kromosom di setiap selnya, 23 diwarisi dari ibu dan 23 lainnya diwarisi dari ayah. Namun, janin dengan kondisi down syndrome memiliki 47 kromosom di setiap selnya.
Melansir dari laman Verywell Health, kelainan genetik ini terbentuk bahkan sejak janin masih berbentuk embrio di dalam kandungan. Maka itu, untuk mendeteksi adanya down syndrome pada janin, Mama bisa melakukan pemeriksaan USG pada usia kehamilan 10-14 minggu.
Tes ultrasonografi dilakukan untuk mengetahui apakah ada indikasi down syndrome pada janin, yakni dengan mengukur ketebalan cairan di belakang bagian leher janin. Tes ini disebut juga USG nuchal translucency (NT).
Selain itu, mendeteksi down syndrome dengan USG juga bisa dilakukan untuk menghitung ketebalan tengkuk janin. Jika hasil USG menunjukkan ketebalan tengkuk janin lebih dari 3 milimeter, maka bisa jadi janin berpotensi mengalami down syndrome.
Namun, pemeriksaan USG untuk mendeteksi down syndrome pada trimester 1 dan trimester 2 kehamilan hanya diagnosis tahap awal, ya, Ma. Pasalnya, pengukuran ketebalan tengkuk janin juga belum menjadi patokan yang akurat dalam mendeteksi kelainan genetik.
Maka itu, biasanya dokter juga akan melakukan serangkaian tes lanjutan untuk memastikan apakah janin terdiagnosis mengalami down syndrome.
Editors' Pick
Tes untuk Mendeteksi Down syndrome pada Janin
Bila nantinya terlihat ada potensi terjadinya down syndrome pada si Janin ketika melakukan USG, dokter biasanya akan menyarankan Mama untuk melakukan tes lanjutan. Ada tiga tes yang mungkin akan Mama jalani, yakni tes darah, tes air ketuban, dan uji sampel ari-ari.
Mari ketahui proses tes lanjutan untuk mendeteksi down syndrome dalam kandungan serta di usia kandungan yang ke berapa rangkaian tes ini perlu dilakukan.