Pengaruh Kehamilan terhadap Kesehatan Mulut
Simak faktanya di sini untuk mengetahui pengaruh kehamilan terhadap kesehatan mulut mama
26 September 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kebersihan gigi merupakan bagian dari hidup sehat. Namun, sebagian ibu hamil mempertanyakan perihal apakah perawatan gigi dan mulut selama kehamilan itu aman?
Setiap ibu hamil tentunya ingin memberikan yang terbaik untuk bayinya. Yang perlu Mama ketahui bahwa mulut adalah pintu gerbang utama menuju sistem pencernaan dan pembuluh darah.
Dengan demikian, kesehatan mulut dapat menjadi salah satu faktor terbaik untuk kesehatan ibu hamil dan janin.
Berikut Popmama.com rangkum pengaruh kehamilan terhadap kesehatan mulut. Simak, yuk, Ma!
Kehamilan Akan Memengaruhi Mulut
Kehamilan dapat memengaruhi kondisi tertentu terhadap mulut. Pemeriksaan rutin dan merawat kesehatan gigi harus dilakukan, guna menjaga kondisi mama dan bayi tetap sehat.
Kondisi mulut biasanya dipengaruhi oleh perubahan hormonal. Dalam hal ini, peradangan gusi atau gingivitis kehamilan adalah contoh masalah mulut yang sering kali ditemui pada ibu hamil.
Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami peradangan gusi yang berakibat bengkak dan nyeri. Hal tersebut memungkinkan gusi sedikit berdarah saat Mama menggunakan sikat atau benang gigi.
Jika tidak diobati, gingivitis dapat menyebabkan permasalahan gusi yang lebih serius. Tentunya, dokter gigi akan merekomendasikan pembersihan gigi secara rutin untuk mencegah hal ini.
Editors' Pick
Peningkatan Risiko Kerusakan Gigi
Ibu hamil biasanya rentan mengalami gigi berlubang karena beberapa alasan. Hal ini terjadi sebab mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan, sehingga dapat menyebabkan pembusukan.
Selain itu, Ibu hamil biasanya menghindari sikat gigi dua kali sehari karena beberapa alasan. Seperti mual di pagi hari, muntah karena lebih sensitif, dan kelelahan.
Mama harus memperhatikan dan menjaga rutinitas dengan baik, karena kebiasaan buruk selama kehamilan dapat menyebabkan risiko kelahiran prematur, preeklamsia, pembatasan pertumbuhan intrauterin, dan diabetes gestasional.