Risiko Hamil dengan Kondisi IUD Masih Terpasang, Apakah Berbahaya?
IUD merupakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan
15 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam merencanakan keluarga berencana, salah satu cara paling efektif untuk mencegah kehamilan adalah melalui penggunaan alat kontrasepsi. Salah satu jenis alat kontrasepsi yang umum digunakan adalah intrauterine device (IUD). IUD digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam rahim seseorang.
Jika Mama sedang mempertimbangkan atau bahkan sudah memiliki alat ini, mungkin akan muncul pertanyaan mengenai apakah alat ini efektif dalam mencegah kehamilan? Dan bagaimana jika nantinya hamil dengan kondisi IUD masih terpasang, apakah berbahaya?
Berikut Popmama.com rangkum penjelasannya untuk Mama. Yuk, kita disimak, Ma!
Apa Itu IUD?
Melansir laman Verywell Family, seorang dokter kandungan di Ohio State University Wexner Medical Center, Michael Cackovic, menjelaskan bahwa IUD atau intrauterine device adalah perangkat kecil yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan.
Alat ini dianggap menjadi salah satu metode kontrasepsi paling efektif dengan persentase sebanyak 99% dalam mencegah kehamilan.
Umumnya, ada dua jenis IUD yakni hormonal dan non-hormonal. Keduanya bekerja dengan cara yang berbeda untuk membuat area rahim menolak pembuahan dan kehamilan.
Untuk non-hormonal, seperti IUD tembaga menimbulkan reaksi benda asing yang mengentalkan lendir serviks dan mengubah lapisan sehingga tidak mampu mempertahankan kehamilan. Sedangkan IUD hormonal bekerja dengan menghentikan ovulasi sehingga berpotensi untuk tidak hamil.
IUD mulai bekerja setelah dipasang. Namun, alat ini bisa bersifat reversibel, artinya ada kemungkinan untuk hamil setelah IUD dilepas.
Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan IUD untuk mencegah kehamilan jauh melampaui metode KB hormonal lainnya seperti pil, patch, dan cincin kontrasepsi.
Selain itu, alat ini juga memiliki kegunaan lain. Misalnya, pengobatan akibat pendarahan menstruasi berat, nyeri panggul, atau sebagai pengaturan menstruasi.
Terlepas dari manfaat ini, masih ada beberapa orang memiliki kesalahpahaman tentang cara kerja IUD. Mereka mungkin secara keliru dan takut bahwa IUD bisa menyebabkan aborsi atau memengaruhi kesuburan seseorang.
Namun, Mama tidak perlu khawatir karena faktanya IUD tidak menyebabkan aborsi, tetapi menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat di dalam rahim untuk mencegah kehamilan. IUD juga aman dan tidak menyebabkan masalah infertilitas.
Editors' Pick
Kemungkinan Hamil Dengan IUD
Meskipun sangat jarang IUD gagal atau mengakibatkan kehamilan, namun pada kondisi di mana IUD dikeluarkan dari rahim atau tergelincir dari saluran rahim bisa menyebabkan kehamilan.
Alasan kegagalan lainnya mungkin jika IUD hormonal telah kedaluwarsa atau perlu diganti. Selain itu, rahim mungkin memiliki bentuk yang tidak normal atau mengandung fibroid, yang juga dapat menyebabkan pengeluaran alat ini.
Seperti yang disebutkan di awal, kemungkinan hamil dengan IUD ini sangat jarang. Bahkan, sudah dijelaskan pula di atas bahwa IUD cenderung lebih efektif daripada pil KB sekalipun, yang dapat dipengaruhi oleh kesalahan manusia.
Misalnya, seseorang dapat lupa minum pil, atau meminumnya secara tidak konsisten, sehingga menurunkan kemanjurannya.