Apakah Boleh Minum Wine Saat Hamil?
Meski dinyatakan aman, lebih baik dihindari ya
27 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak perempuan yang baru menikah, nggak sadar kalau dirinya tengah hamil muda.
Alhasil, ia masih melakukan banyak hal yang sebenarnya nggak disarankan untuk ibu hamil.
Misalnya, merokok, makan tanpa dikontrol, sampai ada juga yang masih minum minuman beralkohol secara berlebihan padahal dia sudah mengalami tanda-tanda awal kehamilan seperti telat datang bulan hingga morning sickness.
Nah, ketika kamu belum melakukan pengecekan kehamilan namun telah mengalami banyak tanda-tanda awal kehamilan, sebaiknya kamu menahan diri untuk tidak mengonsumsi asupan yang rentan terhadap kesehatan janinmu.
Salah satunya adalah minum wine, dimana masih banyak orang yang meragukan kemanannya untuk dikonsumsi ibu hamil.
Berikut ini penjelasan tentang mengonsumsi wine untuk ibu hamil. Sebelum mencicipi, baca dulu yuk!
Editors' Pick
Apakah aman minum wine saat hamil?
Mungkin bagi sebagian ibu hamil, tidak salah minum wine saat hamil, toh saat melahirkan anaknya lahir dengan selamat.
Namun, ingatlah bahwa kondisi seseorang berbeda-beda, belum tentu semua orang bisa mendapatkan hasil yang sama.
American College of Obstetricians and Gynecologists, the American Pregnancy Association dan American Academy of Pediatrics mencatat bahwa tidak ada jumlah wine selama kehamilan yang dianggap aman dan mengonsumsi anggur saat hamil harus dihindari.
Mereka memperingatkan, saat kamu minum, alkohol cepat bergerak melalui aliran darah, melintasi plasenta, dan mencapai bayi.
Bayi dalam kandungan akan memecah alkohol lebih lambat dari yang diperkirakan, jadi dia mungkin akan mendapatkan kadar alkohol dalam darah yang lebih tinggi daripada tubuh kamu.
Apa yang harus dilakukan ibu hamil jika sudah benar-benar ketergantungan wine?
Dilansir dari Today Parenting Team, beberapa penelitian mengatakan bahwa minum anggur dinyatakan aman bagi ibu hamil.
Ilmuwan Inggris baru-baru ini menyebutkan bahwa sejumlah kecil anggur memiliki efek menguntungkan pada kesehatan bayi masa depan.
Namun, setiap perempuan memutuskan sendiri jika dia ingin minum anggur selama kehamilannya atau dia bisa menolak untuk melakukannya.
Beberapa perempuan bisa memanjakan diri dengan 50 g anggur merah dengan kualitas terbaik dan encer.
Sedangkan untuk perempuan lain, menganggap bahwa segelas Cabernet yang mewah secara teoritis dapat menyebabkan sindrom alkohol pada janin dan perempuan tersebut memilih sama sekali menolak meminumnya.
Namun, masa kehamilannya cukup lama dan tentu saja ada keinginan untuk menghirup minuman cantik ini.
Pertama-tama, jika kamu telah memutuskan untuk minum segelas anggur selama kehamilan, sebaiknya pilih hanya anggur merah kering yang mahal. Atau pilihlah Cahors, tapi pastinya yang berkualitas tinggi.
Dalam dosis sangat kecil, hanya sesendok saja, anggur membantu meningkatkan kadar hemoglobin rendah, yang sering dialami selama kehamilan.
Hal ini juga telah dibuktikan bahwa dengan bantuan anggur dapat menyingkirkan morning sickness, dengan kata lain toksikosis.
Tapi kamu harus ingat bahwa semuanya harus dilakukan dengan bijak, terutama saat minum anggur.
Untuk mengatasi ketergantungan akut pada anggur saat hamil, mintalah bantuan dokter untuk memberikan penanganan khusus.
Agar kamu dan janin yang ada didalam kandungan dapat terjaga kesehatannya.
Risiko tetap mengonsumsi alkohol saat hamil
Dilansir dari Science Daily, periset merekomendasikan untuk tidak minum alkohol selama kehamilan.
Mereka telah menemukan bahwa minum alkohol selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan berat lahir rendah.
Pada brosur mereka Think Before You Drink, Kongres Obstetri dan Ginekologi Amerika memperingatkan bahwa banyak potensi dari bahaya minum alkohol ketika hamil.
Masih dari pernyataan American Pregnancy Association, alasan bahwa tidak ada alkohol saat hamil adalah pilihan yang aman karena ibu hamil dapat mengurangi risiko sindrom alkohol pada janin.
Sindrom alkohol janin terjadi saat ibu hamil minum alkohol dalam jumlah berlebihan.
Alkohol melewati plasenta dan masuk ke aliran darah bayi.
Hal ini dapat menyebabkan banyak cacat lahir, mulai dari kelainan fisik hingga keterbelakangan mental.
Efek ini akan terus berdampak pada bayi setelah mereka lahir dan saat mereka tumbuh.
Mengonsumsi wine telah masuk dalam salah satu gaya hidup bagi sebagian orang.
Apalagi ketika mereka tengah merayakan sesuatu.
Namun, kesehatan kamu dan janin adalah diatas segalanya. Jadi, meski dinyatakan aman oleh periset, ahli kandungan, bahkan doktermu sendiri, lebih baik kamu menghindarinya meski hanya satu sendok teh.
Bagi kamu yang terbiasa mengonsumsi alkohol, bisa lah ditahan minum cantiknya sampai anak tumbuh dewasa.
Bahkan ya Ma, dengan membiasakan tidak lagi mengonsumsi minum wine atau minuman beralkohol lainnya saat hamil dan menyusui, kamu bisa lho benar-benar berhenti dari semua minuman beralkohol.
Who knows?
Baca juga: Ini Cara Menghentikan Kebiasaan Merokok Sebelum dan Selama Kehamilan