Saat memasuki masa kehamilan pertama, Mama akan mendapatkan banyak pantangan yang sebaiknya tidak dilakukan. Salah satunya adalah melakukan pengecatan rambut ketika sedang hamil.
Banyak kekhawatiran tang menghantui ibu hamil saat ingin mewarnai rambut. Ketakutan itu meliputi bahaya yang bisa timbul pada janin akibat pewarna yang ada pada rambut.
Faktanya, pewarna rambut umumnya tidak bersentuhan dengan kulit di kepala pada waktu yang lama. Sebanarnya, apakah aman untuk mewarnai rambut saat hamil?
Dilansir dari huffingtonpost.com, beberapa ahli memberikan jawaban mengenai kegalauan ini!
1. Bahan kimia pada pewarna rambut dapat berisiko pada kesehatan janin?
Unsplash/Clem Onojeghuo
Kekhawatiran ibu hamil tentang bahan kimia pewarna rambut, seperti amonia dan peroksida menjadi hal yang wajar.
Tapi seperti dilaporkan StyleCaster, konsentrasi bahan kimia dalam pewarna rambut sangat rendah.
Namun, apakah jumlah kecil yang digunakan untuk mewarnai rambut cukup berdampak serius bagi kesehatan janin?
2. Kimia pada jumlah yang kecil masih dapat ditolerir
Unsplash/Nik MacMillan
HuffPost melakukan sebuah observasi, tim mereka berbicara dengan empat dokter untuk mencari tahu dan, menurut mereka semua, jawaban sederhananya adalah kimia pada pewarna rambut yang jumlahnya rendah tidak akan menyebabkan permasalahan pada kesehatan.
Jika kamu sudah mewarnai rambut secara teratur tanpa masalah, maka kamu tidak perlu berhenti saat kamu sedang hamil.
Editors' Pick
3. Rambut boleh diwarnai, asal?
checkpregnancy.com
Pada penelitiannya, HuffPost mengajak bicara beberapa dokter dan mencatat bahwa pewarna rambut pada umumnya tidak bersentuhan dengan kulit di kepala kamu dalam waktu cukup lama dan itu tidak akan secara signifikan dapat membahayakan.
"Pewarna rambut tidak bersentuhan pada kulit dalam waktu cukup lama sehingga tidak mudah menyerap ke dalam aliran darah dengan cara yang berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh," ungkap Dr Angela Lamb, direktur Westside Mount Sinai Dermatology Faculty Practice di New York City, kepada HuffPost.
Dr Jennifer MacGregor, seorang dermatolog bersertifikat di Union Square Laser Dermatology di New York, menambahkan bahwa kulit kepala yang utuh harus menyerap sedikit pewarna, luka atau goresan dapat meningkatkan penyerapan.
Itu berarti jika kamu memiliki luka terbuka di kepala, barulah pewarna pada rambut dapat lebih banyak menyerap produk pewarna tersebut.
Itulah sebabnya, jika kamu memiliki luka pada kulit kepala disarankan untuk tidak mewarnai rambut. Sebaiknya perhatikan apakah kulit kepala dalam keadaan sehat dan tanpa luka terbuka.
Kamu juga disarankan untuk mewarnai rambut bukan dari kulit kepala saat hamil, warnailah rambut dari batang rambut hingga ujung rambut saja untuk meminimalisir terjadinya hal yang tak diinginkan.
4. Lakukan pewarnaan rambut setelah trimester pertama berakhir
miami-obgyn.com
“Beberapa sumber merekomendasikan bahwa perempuan yang ingin mewarnai rambut mereka selama kehamilan harus melakukannya setelah trimester pertama, tetapi tidak perlu menunda,” ungkap Dr. Cynthia Gyamfi-Bannerman, Ellen Jacobson Levine dan Eugene Jacobson Profesor Kesehatan Wanita dalam kebidanan dan ginekologi di Columbia University Medical Center.
Dr. Cynthia menambahkan bahwa nggak sedikit ibu hamil yang menunggu sampai setelah trimester pertama untuk mewarnai rambut karena itu adalah periode di mana organ janin sedang dibentuk.
Jadi bersabar dulu ya hingga memasuki trimester kedua ya, Ma.
5. Bukan karena sedang hamil atau tidak, pewarnaan rambut bisa bermasalah jika...
Unsplash/Tanja Heffner
Dr. Fitzgeraldo Sánchez, Direktur Dermatologi di Maiden Lane Medical di New York mengatakan masalah utama yang mungkin kamu hadapi saat mewarnai rambut, bukan karena kamu sedang hamil atauy tidak tapi apakah kamu sensitif dengan iritasi atau reaksi alergi potensial dari produk yang bersentuhan dengan kulit kamu.
Menurut keempat dokter diatas, tidak ada cukup bukti atau penelitian untuk menyarankan mewarnai rambut saat hamil akan membahayakan janin.
Ada beberapa penelitian yang mengaitkan penggunaan pewarna rambut dengan peningkatan risiko jenis kanker tertentu, tetapi ada juga penelitian yang tidak menemukan keterkaitan sama sekali.
6. Jika kamu masih khawatir dengan kandungan kimia pada pewarna rambut bagi kesehatan janin, ini yang perlu kamu lakukan
onemedical.com
Jika kamu masih khawatir dengan efek negatif dari menggunakan pewarna rambut saat hamil, Sánchez menyarankan alternatif lain dari mewarnai rambut yaitu pilihlah pewarna berbasis sayuran yang tidak memiliki iritasi yang sama dengan menggunakan produk kimia.
Kamu juga dapat memilih highlight atau teknik pewarnaan lainnya, seperti balayage, yang tidak memerlukan pewarna untuk menyentuh akarnya.
Para peneliti di Northwestern University juga bereksperimen dengan jenis pewarna rambut baru yang mereka percaya nggak terlalu berbahaya daripada produk alami, sehingga kamu memiliki banyak pilihan produk cat rambut.
7. Jangan segan untuk membaca instruksi sebelum melakukan pewarnaan pada rambut
newkidscenter.com
Jika kamu terbiasa mewarnai rambut di rumah, kamu juga harus memastikan untuk membaca semua instruksi kemasan, memakai sarung tangan saat menggunakan pewarna dan membiarkan produk tidak lebih lama dari yang diarahkan.
Penting bagi Mama yang sedang hamil dan ingin melakukan pewaraan rambut, ada baiknya melakukan konsultasi pada dokter kandungan Mama ya sebelumnya.