Insomnia pada Kehamilan Trimester Pertama, Apa Penyebabnya?
Duh, bahaya nggak ya buat janin?
25 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kebanyakan perempuan akan mengalami kesulitan untuk tidur selama masa kehamilan terutama saat trimester pertama dan ketiga.
Dilansir dari laman bellybelly.com.au, insomnia saat hamil dialami oleh sekitar 78 persen perempuan selama kehamilan.
Agar tak terus mengganggu, yuk ketahui informasi yang telah Popmama.com rangkum mengenai penyebab insomnia saat hamil trimester pertama.
1. Penyebab terjadinya insomnia di trimester pertama
Terdapat beberapa permasalahan yang membuat perempuan sulit tidur saat masa awal kehamilannya, antara lain:
- Sering buang air kecil,
- mual atau muntah,
- sakit punggung,
- rasa tak nyaman pada payudara,
- ketidaknyamanan pada perut,
- kram kaki,
- sesak napas,
- mulas,
- heartburn,
- mimpi yang membuat tiba-tiba terbangun.
Editors' Pick
2. Kenali fenomena progesteron
Dilansir dari babble.com, dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh National Sleep Foundation (NSF), 78 persen perempuan melaporkan bahwa pola tidurnya terganggu selama kehamilan.
Hal yang berkaitan dengan kualitas tidur pada ibu hamil pun menjadi permasalahan yang terus berkembang.
Dr. Jill Powell, asisten profesor di Department of Obstetrics, Gynecology, and Women’s Health, St Louis University School of Medicine, mengatakan bahwa ia menemukan sebagian besar gangguan tidur mengikuti pola yang ditemukan dalam jajak pendapat NSF.
Dengan kata lain, masalah tidur bisa berkembang lebih awal tapi biasanya tidak terlalu buruk dan mereda saat kehamilan memasuki trimester selanjutnya.
Pada trimester pertama, insomnia relatif umum dan disebabkan oleh perubahan hormonal pada masa kehamilan. Dr. Powell mengatakan ada beberapa alasan untuk ini.
"Pada awal kehamilan perempuan cenderung merasa sangat lelah dan saya menyebutnya ini adalah fenomena progesteron," kata Dr. Powell.
"Progesteron bisa juga disebut sebagai obat penenang alami, dan seorang perempuan mungkin sangat lelah di siang hari sehingga dia merasa tidak bisa membuka matanya. Ia pun memutuskan untuk tidur di sofa di siang hari. Inilah yang membuat pola tidurnya tidak normal.” Dr. Powell menambahkan pola tidur seperti ini akan membuat ibu hamil sulit tidur pada malam hari. Jadilah insomnia menjadi gangguan setiap malam.
Untuk menghindarinya, Dr. Powell menyarankan untuk menghindari tidur di siang hari pada ibu hamil.
Cobalah berjalan-jalan atau menemukan beberapa kegiatan lain, bukan tidur. Tidurlah pada waktu yang sama setiap malam, bahkan cobalah untuk tidur lebih awal dari jadwal tidur saat sebelum hamil.
Selain perubahan hormonal, Dr. Powell mencatat sering ada banyak kecemasan pada trimester pertama.
Seorang perempuan mungkin memiliki kekhawatiran tentang kesehatannya atau kesehatan janin dan rasa khawatir akan keguguran.
Mungkin ada alasan kecemasan yang lebih spesifik, seperti kekhawatiran finansial jika kehamilan tidak direncanakan.
Untuk jenis insomnia yang berhubungan dengan emosi ini, Dr. Powell menyarankan untuk mencari seseorang untuk diajak bicara dan dapat membantu meringankan kekhawatiran mama, seperti pasangan, keluarga, teman atau dokter kandungan mama.
Alasan umum lainnya untuk insomnia adalah karena sering buang air kecil.
Di titik ini pada masa kehamilan, rahim masih terbilang kecil dan belum terdorong keluar dari panggul.
Akibatnya, rahim akan menekan kandung kemih dan bisa menyebabkan sering buang air kecil. Ini akan sembuh sendiri pada trimester kedua saat rahim tumbuh dan keluar dari panggul.