Berhubungan Seks saat Hamil Muda, Apakah Menyebabkan Keguguran?
Hubungan intim di awal kehamilan bisa sebabkan berbagai risiko. Konsultasikan ke dokter, ya, Ma!
22 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ibu hamil hendaknya menjaga kehamilan agar janin sehat hingga momen persalinan tiba. Oleh karenanya, perkembangan setiap kehamilan selalu diantisipasi oleh papa dan mama yang menanti momongan.
Saat hamil muda, rasa cemas dan khawatir kerap melanda untuk melakukan hubungan intim saat hamil karena ditakutkan memengaruhi kondisi janin. Lantas, apakah berhubungan seks aman dilakukan saat hamil?
Melakukan hubungan seks saat hamil umumnya aman dilakukan. Aktivitas hubungan seksual tidak akan mempengaruhi janin karena pada dasarnya janin dilindungi cairan ketuban di dalam rahim serta otot-otot rahim yang kuat.
Bagaimana dengan berhubungan seks saat hamil muda yang konon bisa menyebabkan keguguran? Mitosnya hubungan intim saat hamil muda ini tidak disarankan.
Berikut Popmama.com rangkum fakta berhubungan saat hamil muda.
1. Pro dan kontra melakukan berhubungan saat hamil muda
Dikutip dari website Bocah Indonesia, melakukan hubungan seks saat hamil muda tidak dianjurkan karena dapat memberikan dampak negatif bagi janin dan ibu hamil. Hal senada juga pernah diungkap oleh Dokter Boyke dalam wawancaranya.
Dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG., MARS pada sebuah kesempatan pernah menjelaskan tentang ini. Hubungan intim tidak dianjurkan pada trimester awal kehamilan. Apalagi bagi para ibu hamil yang memiliki risiko tertentu seperti pernah mengalami keguguran.
Editors' Pick
2. Risiko melakukan hubungan intim di awal kehamilan
Ada beberapa aspek yang membuat berhubungan seks saat hamil muda bisa menyebabkan beberapa risiko. Untuk alasan umum biasanya ibu hamil enggan melakukannya karena masih sering mengalami rasa mual dan mudah lelah akibat morning sickness.
Salah satu risiko berhubungan saat hamil muda adalah perdarahan. Ibu yang sedang hamil muda berisiko mengalami perdarahan saat berhubungan intim, apalagi bila melakukan seks anal. Terutama seks anal pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya trauma plasenta yang memicu perdarahan serius yang berbahaya bagi diri ibu dan juga janin.
Sementara untuk seks oral juga memiliki risiko. Hindari meniup vagina karena dapat memicu terjadinya emboli udara. Gelembung udara akan masuk ke dalam vagina sampai ke sirkulasi darah sehingga dapat berakibat fatal bagi nyawa bayi dan diri ibu.
Berikut adalah beberapa risiko berhubungan intim di awal kehamilan:
- Risiko mengalami perdarahan, keputihan, atau kram tanpa penyebab yang diketahui
- Risiko kantong ketuban mengeluarkan cairan atau ketuban pecah
- Risiko serviks telah terbuka terlalu dini pada saat hamil muda
- Plasenta terlalu rendah di dalam rahim (plasenta previa)
3. Pasangan yang punya riwayat penyakit kelamin tak disarankan berhubungan intim
Ibu hamil atau suami yang memiliki riwayat mengidap penyakit kelamin seperti herpes genital disarankan tidak berhubungan intim saat usia kehamilan masih muda. Pasalnya berisiko menyebabkan bayi lahir cacat hingga keguguran.
Kasus ibu hamil terkena infeksi herpes di awal trimester pertama memang jarang terjadi. Namun, risikonya tetap ada dan berpotensi menularkan virusnya ke janin melalui plasenta.
Virus herpes yang menyerang janin dapat menyebabkan ia lahir cacat atau bahkan keguguran. Bayi yang baru lahir pun masih berisiko tertular penyakit herpes dan mengakibatkan komplikasi yang parah.
4. Hal yang harus diwaspadai saat memutuskan berhubungan intim saat hamil muda
Jika ingin menghindari risiko maka tidak melakukan hubungan intim bisa jadi solusi. Namun, berhubungan seks juga menjadi kebutuhan psikologis yang penting. Sehingga lebih baik dikomunikasikan dengan dokter kandungan mama masing-masing.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil saat hamil muda dan ingin melakukan hubungan intim. Misalnya mulai dari risiko untuk bisa terkena infeksi hingga keguguran.
Untuk ibu hamil yang pernah mengalami keguguran dan Mama yang pernah mengalami persalinan prematur (kontraksi sebelum 37 minggu kehamilan) sebaiknya menghindari berhubungan intim saat hamil.
Selain itu, Mama yang pernah hamil anak kembar juga sebaiknya tak melakukan hubungan seks saat hamil muda.
5. Setelah usia kandungan 20 minggu dianggap aman untuk berhubungan intim
Dokter Boyke pernah mengatakan, saat hamil muda mungkin tak disarankan. Namun, setelah kehamilan di atas 20 minggu atau lima bulan, ibu hamil sudah bisa berhubungan intim dengan suami dalam kondisi plasenta sudah terbentuk dengan kuat.
Sehingga, jika terjadi kasus keguguran ketika usia kehamilan di atas lima minggu biasanya bukan disebabkan oleh hubungan intim. Menurut Dokter Boyke keguguran yang paling sering terjadi di atas usia 20 minggu biasanya karena infeksi.
Selain itu, keguguran di atas usia lima bulan juga bisa terjadi karena kandungan yang memang lemah sejak awal. Penting agar ibu rutin memeriksakan kandungan ke dokter sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
Itulah tadi jawaban dari pertanyaan berhubungan saat hamil muda. Tentunya jika ingin memastikan, lebih baik berkonsultasi kepada ahlinya mengenai hal-hal yang harus dihindari atau dilakukan saat hamil muda. Apalagi ada hubungannya dengan reproduksi seperti berhubungan seks.
Baca juga:
- Gejala dan Penyebab Sindrom Marfan pada Ibu Hamil
- 6 Rekomendasi Vitamin untuk Ibu Hamil Trimester Pertama
- Ibu Hamil Perlu Tahu, Begini Perkembangan Janin dari Bulan ke Bulan