7 Cara Mengatasi Gairah Seks Menurun saat Hamil, Bisa Dicoba!
Ibu hamil bisa merasa sangat bersalah karena hal ini lho
24 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keyakinan yang populer menyebut ibu hamil memiliki libido lebih besar dibandingkan ketika tidak mengandung. Namun, justru yang terjadi malah sebaliknya dan itu bukan kasus yang langka lho, Ma.
Ada sejumlah alasan mengapa perubahan yang dialami ibu hamil dapat memengaruhi keadaan fisik, emosional, serta libidonya. Di trimester pertama, kehamilan memicu perubahan hormon yang signifikan dalam persiapan untuk kelahiran bayi.
Perubahan ini dapat menimbulkan perasaan bahagia tapi juga meningkatkan sensitivitas dari kemarahan hingga keputusasaan. Meskipun perubahan ini normal, namun dapat membuat ibu hamil merasa lelah dan energinya cepat habis.
Belum lagi bagi yang mengalami morning sickness yang semakin membuat ibu hamil lelah. Ini akan berpengaruh ke penurunan hasrat seksualnya. Parahnya lagi, masalah ini bisa membuat ibu hamil merasa bersalah ke pasangan.
Jangan khawatir Ma, ada beberapa cara yang bisa diikuti lho. Namun, jangan lupa pertimbangkan keadaan dan kenyamanan mama juga jika ingin melakukan hubungan seksual saat hamil ya.
Dikutip dari Parents dan Very Well Family, serikut Popmama.com rangkum cara mengatasi gairah seks menurun saat hamil yang bisa Mama coba.
1. Punya waktu tidur yang cukup
Cobalah untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup. Biasakan tidur delapan jam penuh setiap malam. Tidur yang tidak nyenyak dan kurang dapat membuat kemampuan untuk berhubungan seks semakin sulit.
Untuk itu pastikan Mama mencukupi waktu tidur setiap malam ya. Saat susah tidur, Mama bisa menyiasatinya dengan membuat ruangan senyaman mungkin, atur suhu ruangan menjadi sejuk, matikan lampu, dan nyalakan aromaterapi bila perlu.
2. Jangan khawatir soal berhubungan seks akan sebabkan keguguran
Menjadi ibu hamil seolah membuat perempuan merasa sangat hati-hati dalam banyak hal. Ini akan berpengaruh terhadap anggapan bercinta di awal kehamilan dapat melukai janin.
"Dalam kehamilan yang normal dan sehat, tidak ada risiko untuk melakukan hubungan intim," kata Elisabeth Aron, M.D., dokter kandungan dan penulis buku Pregnancy Do's and Don'ts.
Komplikasi paling umum yang dapat menghalangi aktivitas seksual adalah plasenta previa (sebuah kondisi di mana plasenta menutupi leher rahim), pecahnya selaput dini, dan tanda-tanda persalinan prematur. Jika tidak, pasangan biasanya diberi lampu hijau untuk melakukan seks selama kehamilan.
Di trimester pertama kekhawatiran calon orangtua yakni keguguran. Padahal banyaknya kasus keguguran bukan karena berhubungan seks, lho.