Cek Lab Ibu Hamil yang Perlu Dilakukan, Demi Kesehatan Mama dan Janin

Penting melakukan pemeriksaan kehamilan demi kesehatan diri mama dan janin dalam kandungan

3 Juli 2024

Cek Lab Ibu Hamil Perlu Dilakukan, Demi Kesehatan Mama Janin
Pexels/chokniti

Selama hamil, kondisi kesehatan kandungan adalah hal yang amat krusial untuk diperhatikan. Karena, kondisi ini tak hanya menyangkut tentang kesehatan diri mama saja, tetapi juga memengaruhi kesehatan si Kecil dalam kandungan.

Untuk itu, dalam usaha menjamin kesehatan mama dan si Kecil, alangkah lebih baik jika Mama menjalankan serangkaian jenis cek laboratorium yang perlu dilakukan oleh ibu hamil secara berkala.

Jenis cek laboratorium yang harus Mama lakukan tak hanya meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin darah dan pemeriksaan kadar gula darah saja, lho! Tetapi beberapa tes lainnya juga harus Mama lakukan untuk memastikan kesehatan tubuh mama yang berpengaruh pada kehamilan.

Untuk itu, berikut iniPopmama.com rangkum beberapa jenis cek lab ibu hamil yang perlu dilakukan.

Apa Saja Cek Lab Ibu Hamil yang Wajib Dilakukan?

1. Tes darah lengkap

1. Tes darah lengkap
Pexels/Karolina Grabowska

Tes darah secara lengkap dilakukan untuk mengetahui kadar dari keseluruhan sel darah yang mencakup sel darah merah, hemoglobin, leukosit, dan keping darah atau trombosit.

Dalam tes ini sel darah putih mama juga akan dihitung untung mengetahui jumlahnya. Jika terdapat kelainan, artinya Mama sedang melamami infeksi.

2. Tes golongan darah, antibodi dan rhesus

2. Tes golongan darah, antibodi rhesus
freepik/freepik

Melansir dari National Health Safety, tes golongan darah dilakukan untuk mengetahui golongan darah (A, B, AB, dan O) dan rhesus darah mama (negatif atau positif). Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya inkompabilitas rhesus.

Inkompabilitas rhesus sendiri adalah suatu kondisi yang terjadi jika rhesus si Kecil berbeda dengan rhesus yang dimiliki oleh ibu hamil, sehingga Mama memerlukan suntuk imunoglobulin untuk bantu mencegahnya.

3. Tes untuk memeriksa protein dan urine

3. Tes memeriksa protein urine
Freepik/freepik

Saat menjalani pengecekan ini menurut National Health Safety, Mama akan diminta untuk memberikan sampel urine untuk diperiksa kandungan di dalamnya, termasuk kandungan protein. Jika dalam urine ditemukan protein, tandanya Mama sedang alami infeksi urine.

Pemeriksaan ini biasa dilakukan pada trimester kedua dan ketiga. Kemungkinan lain jika terdapat protein dalam urine adalah potensi terjadinya preeklamsia pada ibu hamil.

Editors' Pick

4. Tes kadar gula darah

4. Tes kadar gula darah
Freepik/xb100

Jika Mama memiliki riwayat penyakit diabetes atau memiliki risiko tinggi terkena penyakit diabetes, Mama disarankan melakukan pengecekan kadar gula darah pada setiap trimester kehamilan. Biasanya akan ada satu kali tes yang dilakukan di setiap trimester.

5. Tes TORCH

5. Tes TORCH
Freepik/rawpixel

Tes TORCH sendiri melansir MedlinePlus adalah pengecekan yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah Mama terkena beberapa penyakit yang dapat dialami oleh ibu hamil, seperti toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus (CMV), herpes, dan sifilis.

Infeksi penyakit di atas amatlah berbahaya bagi ibu hamil, karena dapat sebabkan janin cacat, keguguran, atau lahir dalam keadaan meninggal.

6. Tes darah Malaria

6. Tes darah Malaria
Pexels/Karolina Grabowska

Pengecekan ini biasanya dilakukan pada ibu hamil yang tinggal pada daerah endemi Malaria. Tes ini dilakukan sebagai skrining kontak pertama. Tes ini baru akan dilakukan pada ibu hamil yang tinggal di daerah non endemi Malaria apabila terdapat indikasi.

7. Tes Hepatitis B

7. Tes Hepatitis B
Pexels/Karolina Grabowska

Mengutip dari The American College of Obstertricians and Gynecologists, virus hepatitis B akan sebabkan infeksi yang serius pada hati. Penyakit ini mudah menular serta dapat sebabkan penyakit serius dalam jangka panjang.

Bayi yang lahir dari ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis, harus segera diberikan imunisasis paling lambat 12 jam setelah dilahirkan. Oleh karenanya, tes ini perlu dilakukan untuk mendeteksi virus hepatitis sejak dini agar segera diberikan pengobatan yang tepat.

9. Tes HIV

9. Tes HIV
Pexels/Towfiqu Bharbuiya

Infeksi virus HIV akan sebabkan AIDS pada ibu hamil yang dapat menular pada janin selama proses kehamilan berlangsung. Menurut Kemenkes, penularan HIV AIDS juga dapat terjadi pada proses melahirkan dan menyusui.

Karenanya, pada wilayan dengan angka HIV yang cukup tinggi atau ibu hamil memiliki risiko terkena HIV, maka lebih baik Mama menjalani tes HIV sebagai upaya prefentif.

Tak perlu ragu, fasilitas kesehatan akan memberikan pelayanan VCT dan menjamin kerahasiaan data dan status pasien selama menjalani proses pemerinksaan HIV.

    Pentingnya Melakukan Cek Lab bagi Ibu Hamil

    Pemeriksaan laboratorium bagi ibu hamil adalah sebuah standar pada pemeriksaan kehamilan. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apakah selama hamil Mama mengalami penyakit tertentu atau tidak.

    Pengecekan ini juga berguna untuk medeteksi adanya kelainan pada janin. Selain itu, selama kehamilan sistem kekebalan tubuh ibu hamil menjadi lebih rentan! Sehingga tak jarang jika Mama kerap alami beragam infeksi.

    Oleh karenanya, melakukan serangkaian jenis pemeriksaan laboratorium akan berguna untuk mendeteksi penyakit dan kondisi kehamilan mama, jika seandainya terdapat suatu penyakit atau kelainan pada janin, maka pengobatan pun dapat segera diberikan.

    Itu tadi ulasan terkait jenis-jenis cek lab ibu hamil yang perlu dilakukan. Ingat, tes ini dilakukan agar kesehatan Mama dan si Kecil tetap terjaga. Jangan lupa juga untuk tetap mengonsumsi makanan sehat dan melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin, ya, Ma!

    Baca juga:

    The Latest