Gejala Janin Tidak Berkembang, Ibu Hamil Wajib Tahu!
Janin yang tidak berkembang disebut dengan intra uterine growth restriction (IUGR)
17 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Janin yang tidak berkembang disebut dengan intra uterine growth restriction (IUGR). Kondisi ini terjadi ketika ibu hamil sempat merasakan janin berkembang namun perkembangannya lambat dan tidak sesuai dengan usia pertumbuhannya.
Saat dilakukan pemeriksaan, janin memiliki berat badan yang lebih rendah dibandingkan janin yang tumbuh normal sesuai usia kehamilannya.
Umumnya, ada gejala yang bisa ibu hamil kenali untuk mengetahui janin tidak berkembang. Apa saja gejalanya?
Di bawah ini Popmama.com rangkum gejala janin tidak berkembang yang dirangkum dari Bocah Indonesia:
Editors' Pick
Gejala Janin Tidak Berkembang
Tanda-tanda awal janin tidak berkembang semestinya adalah ukuran janin yang lebih kecil dibandingkan dengan usia kehamilan ibu (usia gestasi). Ukuran ini juga meliputi perkiraan panjang serta berat badan dan ukuran lingkar kepala.
Perkiraan berat badan janin yang mengalami IUGR di bawah 10 persen jika dibandingkan dengan usia gestasi yang seharusnya.
Namun sebaliknya, pada ibu hamil yang mengandung janin dengan IUGR belum tentu merasakan gejala yang spesifik.
Meski begitu, salah satu tanda yang dapat dilihat adalah ukuran perutnya yang mungkin lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran perut ibu hamil pada umumnya.
Penyebab Janin Tidak Berkembang
Janin yang tidak berkembang terjadi ketika sel telur dibuahi gagal membelah diri menjadi embrio.
Normalnya pada hari ke-10 kehamilan, sel telur yang dibuahi akan membelah dan membentuk menjadi embrio. Selanjutnya, plasenta akan berkembang dan hormon pun meningkat.
Menurut American Pregnancy Association, janin yang tidak berkembang terjadi pada usia kehamilan memasuki trimester pertama.
Berikut beberapa penyebab janin tidak berkembang yang dialami oleh ibu hamil:
Stres
Stres bisa menjadi salah satu penyebab janin tidak berkembang pada ibu hamil. Menurut Mayo Clinic, kondisi ini banyak terjadi pada awal kehamilan ketika ibu hamil belum menyadari kondisi tersebut.
Faktor Genetik
Kondisi janin yang tidak berkembang juga bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan. Jika Mama memiliki keluarga yang memiliki riwayat serupa maka ada kemungkinan Mama juga mengalami hal tersebut.
Kondisi ini terjadi ketika kelainan genetik juga dipengaruhi oleh pembelahan sel yang tidak normal akibat pernikahan sedarah, adanya gangguan gen tunggal, dan kerusakan DNA pada sperma.
Faktor Hormonal
Faktor hormonal yang mempengaruhi janin tidak berkembang, seperti disfungsi tiroid, gangguan endokrin, sindrom ovarium polikistik (PCOS), dan kadar hormon progesteron yang rendah
Gaya Hidup Tidak Sehat
Gaya hidup sehari-hari yang tidak sehat juga bisa menjadi salah satu penyebab janin tidak berkembang. Bahkan kebiasaan pada saat hamil juga bisa memiliki efek pada kesehatan calon bayi.
Maka dari itu, selama masa kehamilan ibu hamil disarankan mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya nutrisi. Makanan yang perlu dikonsumsi selama kehamilan seperti folat, protein, zat besi, dan kalsium.
Folat merupakan nutrisi yang baik untuk perkembangan pada bagian saraf dan otak. Selain itu, kandungan nutrisi tersebut sangat baik untuk perkembangan janin, seperti mendukung pertumbuhan otak, tulang, gigi, hingga sel darah pada janin.
Preeklamsia
Preeklamsia merupakan kondisi hipertensi pada kehamilan. Kondisi ini yang menyebabkan pembuluh darah mengecil dan mengkerut. Perubahan tersebut dapat memengaruhi perkembangan janin akibat adanya pembatasan ke plasenta.
Adanya Infeksi
Risiko infeksi yang dialami oleh ibu hamil bisa menyebabkan janin tidak berkembang. Risiko infeksi yang dialami seperti infeksi menular seksual, infeksi virus yang memiliki dampak kekebalan tubuh (cytomegalovirus), dan infeksi virus yang ditularkan melalui kontak dengan hewan (toksoplasmosis).
Infeksi virus ini bisa menyebabkan efek yang berbahaya bagi ibu hamil. Resiko terparah bisa menimbulkan gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran.
Mengonsumsi Obat-Obatan
Mengonsumsi obat-obatan terlarang ataupun merokok juga bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang. Pasalnya, obat-obatan dan rokok tersebut bisa membuat tubuh dipenuhi racun yang dapat mengganggu pertumbuhan janin.
Penyakit Tuberkulosis
Penyakit tuberkulosis menyerang pada pernapasan yang bisa mengganggu fungsi organ reproduksi perempuan. Ibu hamil yang memiliki penyakit ini, kemungkinan bisa mengalami janin tidak berkembang.
Komplikasi pada saluran reproduksi yang mencakup perlekatan dalam rahim bisa menghambat implantasi dan pertumbuhan embrio.