5 Jenis Penyakit Menular Seksual dan Pengaruhnya pada Kehamilan
Apa saja dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehamilan?
22 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Waspada, sebagian besar penyakit menular seksual dapat menggangu kehamilan. Untungnya, cukup banyak yang mudah dideteksi dan dapat diobati dengan aman, bahkan selama kehamilan, Ma.
Akan tetapi, karena sebagian besar perempuan ada yang tidak sadar tidak bahwa dirinya terinfeksi, semua ibu hamil sebaiknya menjalani pemeriksaan untk mendeteksi berbagai jenis penyakit menular seksual.
Di bawah ini Popmama.commerangkum berbagai jenis penyakit menular seksual dan pengaruhnya pada kehamilan mengutip What to Expect. Yuk, simak!
1. Gonore
Gonore telah terbukti dapat mengakibatkan konjungtivitis, kebutaan, dan infeksi serius pada bayi yang melahirkan melalui jalan lahir terinfeksi, Ma. Karena alasan inilah ibu hamil selalu diminta menjalani pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit tersebut, biasanya pada pemeriksaan pertama.
Perempuan yang berisiko tinggi menderita penyakit menular seksual, pemeriksaan ini biasanya diulangi menjelang persalinan. Jika ditemukan infeksi gonore, penyakit ini harus ditangani secepatnya dengan antibiotik hingga penderita dinyatakan sepenuhnya terbebas dari gonore.
Sebagai tindakah pencegahan, salep antibiotik biasanya dioleskan ke mata bayi segera setelah bayi dilahirkan.
Editors' Pick
2. Infeksi HIV
Pemeriksaan untuk mendeteksi HIV mulai sering dilakukan pada kalangan ibu hamil, baik karena memiliki riwayat perilaku berisiko tinggi maupun tidak. Infeksi HIV, yang menybebakan AIDS, tidak hanya mengancam keselamatan ibu yang tengah mengandung, tetapi juga bayinya.
Sekitar 25 persen bayi dari ibu yang tidak mendapat pengobatan akan tertular. Untungnya, saat ini harapan untuk mencegah penularan itu semakin besar seiring dengan perkembangan ilmu kesehatan, Ma.
Namun sebelum mengambil tindakan, setiap orang yang memperoleh hasil positif pada pemeriksaan HIV perlu menjalani pemeriksaan kedua. Jika pemeriksaan kedua pun menunjukkan hasil positif, konseling resmi tentang AIDS dan pilihan pengobatan benar-benar harus dilakukan.
Mengobati ibu hamil penderita HIV dengan AZT atau yang dikenal dengan Retrovir atau obat antiretrovirus dapat menurunkan risiko penularan HIV kepada bayi tanpa efek samping yang merusak. Persalinan melalui bedah caesar dapat lebih jauh menurunkan risiko penularan.
3. Klamidia
Klamidia merupakan infeksi paling umum yang dapat ditularkan ibu kepada janin. Penyakit yang lebih banyak menyerang perempuan berusia kurang dari 26 tahun ini dianggap berisiko terhadap janin dan mungkin pula terhadap Mama sendiri. Oleh karena itu, pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi klamidia ketika hamil merupakan pilihan yang terbaik.
4. Sifilis
Karena penyakit ini dapat mengakibatkan beragam cacat lahir serta kematian bayi di dalam kandungan, pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi sifilis biasanya juga hampir selalu dilakukan pada pemeriksaan pertama.
Pengobatan dengan pemberian antibiotik sebelum bulan keempat kehamilan hampir selalu berhasil menyelamatkan bayi, Ma, sebab pada bulan inilah infeksi biasanya mulai menembus penghalang plasenta.
Berita baiknya, penularan sifilis dari ibu kepada bayi menurun dalam beberapa tahun terakhir.
5. Trikomoniasis
Gejala infeksi trikomonas biasanya berupa lendiri vagina yang berwarna kehijau-hijauan, berbuih, berbau amis, dan biasanya menimbulkan rasa gatal. Sekitar separuh penderita tidak mengalami gejala sama sekali.
Meskipun penyakit ini biasanya tidak menimbulkan masalah serius atau gangguan kehamilan, gejalanya sangat menganggu. Umumnya, pengobatan selama kehamilan hanya diberikan jika muncul gejala, Ma.
Itulah tadi 5 jenis penyakit menular dan pengaruhnya pada kehamilan. Segera konsultasikan ke dokter jika menduga terinfeksi suatu penyakit menular seksual. Tanyakan pada dokter mengenai pemeriksaan yang perlu dijalani untuk memastikan kebenaran dugaan tersebut dan langkah apa selanjutnya yang perlu ditempuh ya!
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
- Apakah Peluang Hamil Lebih Besar jika Berhubungan Seks di Pagi Hari?
- Apakah Bisa Hamil Tanpa Berhubungan Seks?
- Ini Panduannya, 5 Posisi Berhubungan Seksual yang Aman saat Hamil Muda