Apa Risiko Kesehatan bagi Ibu Hamil yang Terlalu Kurus?
Tubuh yang terlalu kurus bisa menyebabkan komplikasi kehamilan
24 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama biasanya disarankan untuk memiliki berat badan ideal untuk meminimalkan komplikasi kehamilan. Berat badan ideal artinya tubuh mama tidak boleh terlalu gemuk atau terlalu kurus. Apabila tubuh mama terlalu gemuk, maka bisa meningkatkan risiko terserang diabetes gestasional.
Tubuh yang terlalu kurus juga tidak baik karena Mama bisa mengalami komplikasi kehamilan. Apa saja dampak kesehatan yang bisa dialami ibu hamil ketika tubuhnya terlalu kurus? Apakah berdampak juga pada tumbuh kembang bayi dalam kandungan?
Berikut rangkuman penjelasan dari Popmama.com mengenai risiko kesehatan bagi ibu hamil yang terlalu kurus. Semoga bisa jadi pedoman dalam mengetahui berat badan ideal saat hamil ya, Ma.
Indikator Berat Badan Ideal
Untuk mengetahui apakah tubuh mama termasuk dalam kategori terlalu kurus atau terlalu gemuk, Mama bisa mengukur lewat Indeks Massa Tubuh (IMT). Caranya adalah membagi angka berat badan dalam satuan kilogram dengan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat.
Untuk ibu hamil, penghitungan IMT didasarkan pada berat badan sebelum hamil. Misalnya, berat badan mama 60 kilogram dengan tinggi 160 cm, maka cara menghitungnya adalah 60 dibagi (1,6 meter dikali 1,6 meter).
Apabila hasil penghitungan IMT berada di angka 18,5 atau kurang, maka itu pertanda tubuh mama terlalu kurus. Berikut skala IMT untuk ibu hamil.
- Kurang dari 18,5 = kurus
- 18,5-24,9 = berat badan sehat
- 25-29,9 = kelebihan berat badan
- 30-30,9 = obesitas
- 40 = sangat gemuk
Editors' Pick
Dampak Kesehatan jika Tubuh Ibu Hamil Terlalu Kurus
Berbeda dengan ibu hamil dengan tubuh gemuk, sebagian besar ibu hamil dengan tubuh kurus justru tidak merasakan gejala kesehatan apapun. Namun, bukan berarti Mama tidak bisa terserang masalah kesehatan.
Tubuh yang terlalu kurus saat hamil bisa menyebabkan keguguran. Oleh karena itu, dokter biasanya akan memberikan rekomendasi tambahan nutrisi untuk menaikkan berat badan.
Selain itu, tubuh yang terlalu kurus bisa menyebabkan kelahiran prematur sebelum usia kehamilan 37 minggu. Padahal, bayi yang terlahir prematur lebih rentan terserang infeksi dan mengalami masalah kesehatan ketika beranjak besar seperti terserang gangguan pernapasan, gangguan metabolisme, dan perdarahan di otak.