Gerhana Bulan atau Supermoon, Berbahayakah bagi Ibu Hamil?
Beberapa orang percaya bahwa fenomena gerhana bulan dapat membahayakan ibu hamil dan janin
27 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kemarin, 26 Mei 2021 terjadi fenomena gerhana bulan total. Sebagian wilayah di Indonesia mampu menyaksikan secara langsung fenomena langka tersebut karena gerhana bulan total kemarin terjadi 195 tahun sekali. Saat gerhana bulan total, bulan akan tampak lebih besar dan merah dari biasanya.
Saat terjadi gerhana bulan atau fenomena lainnya seperti Supermoon, beberapa orang percaya bahwa kejadian itu membahayakan ibu hamil dan janin dalam kandungan. Itulah sebabnya, beberapa orang harus menjalani ritual tertentu untuk menghindari sial saat gerhana bulan.
Ritual yang kerap dilakukan oleh sebagian ibu hamil saat terjadi gerhana bulan adalah bersembunyi di bawah kasur atau menggigit genteng. Lantas, bagaimana penjelasan ilmiah tentang hubungan antara gerhana bulan dan supermoon terhadap kesehatan ibu hamil?
Benarkah gerhana bulan berbahaya bagi kesehatan ibu hamil? Di bawah ini Popmama.com telah merangkum penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.
Mitos Kegiatan yang Harus Dilakukan saat Gerhana Bulan
Telah disinggung sebelumnya bahwa ada beberapa kegiatan yang dipercaya harus dilakukan oleh ibu hamil jika terjadi fenomena gerhana bulan atau supermoon. Salah satu kegiatan yang konon harus dilakukan adalah mengonsumsi makanan dan minuman, ke luar rumah, dan menggunakan barang-barang berbahaya seperti gunting dan jarum.
Kemudian, Mama juga dilarang memasak dan terkena sinar yang ditimbulkan saat gerhana bulan berlangsung. Beberapa orang bahkan menganjurkan ibu hamil untuk mandi setelah gerhana bulan.
Editors' Pick
Tidak Ada Hubungan antara Gerhana Bulan dan Ibu Hamil
Ketua Working Group on Solar Eclipses of the InternationalAstronomical Union, Jay Pasachoff mengatakan, gerhana bulan atau supermoon hanyalah fenomena alam biasa yang terjadi saat sinar matahari menuju bulan terhalang oleh bumi.
Oleh karena itu, sinar yang ditimbulkan saat gerhana bulan maupun fenomena gerhana bulan tidak akan memengaruhi kesehatan mama dan janin dalam kandungan.
Kondisi yang membahayakan bagi kesehatan justru ritual-ritual yang dilakukan saat terjadi gerhana bulan seperti larangan makan dan minum. Larangan tersebut dapat menyebabkan tubuh mama kekurangan nutrisi.
Janin dalam Kandungan Terlindung Sempurna
Beberapa orang mungkin percaya bahwa sinar yang ditimbulkan saat terjadi gerhana bulan dapat membahayakan janin. Padahal, selama masa kehamilan, janin telah terlindung sempurna di dalam rahim mama.
Asupan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin akan disalurkan ke janin melalui plasenta. Hingga kini, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara sinar gerhana bulan dan penyaluran nutrisi untuk janin dalam kandungan.
Hal-Hal yang Membuat Kecacatan Janin
Kecacatan pada janin umumnya disebabkan oleh gangguan rahim, asupan nutrisi yang kurang, Mama terserang infeksi atau menderita penyakit tertentu, janin mengalami kelainan kromosom, hingga gangguan pada plasenta.
Selain kondisi-kondisi yang disebutkan sebelumnya, tidak ada pengaruh fenomena gerhana bulan maupun supermoon terhadap kesehatan janin.
Apabila Mama tinggal di daerah yang masih mempercayai mitos bahaya gerhana bulan terhadap ibu hamil, maka Mama bisa mencari tempat terbaik untuk sementara waktu. Hindari melakukan ritual-ritual yang justru dapat membahayakan kesehatan mama dan janin dalam kandungan.
Apakah Mama termasuk orang yang mempercayai mitos gerhana bulan yang membahayakan ibu hamil?
Baca juga:
- Tradisi Gigit Genteng saat Gerhana Bulan, Amankah untuk Ibu Hamil?
- Super Blood Moon 26 Mei, Jelaskan Macam-Macam Gerhana Bulan ke Anak
- Doa, Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan, Yuk Ajarkan pada Anak