Apa Itu Tes NIPT yang dilakukan Aurel Hermansyah? Pentingkah?
Perlukah Mama melakukan tes NIPT seperti Aurel Hermansyah?
30 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sempat mengalami keguguran, baru-baru ini Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar kembali mengumumkan kabar bahagia. Di tengah kegembiraan karena akan dikaruniai buah hati, putri Anang Hermansyah itu mengungkap bahwa dirinya telah menjalani NIPT (non-invasive prenatal test). Baginya langkah ini sangat penting mengingat sebelumnya Aurel sempat mengalami keguguran.
Meski demikian, kebanyakan ibu hamil mungkin masih cukup asing dengan istilah ini. Padahal, penggunaannya sudah cukup populer dan memiliki banyak manfaat untuk mengetahui adanya kelainan janin lebih dini. Sebenarnya apa itu NIPT? Berikut rangkuman Popmama.com tentang seluk beluknya tes NIPT untuk ibu hamil.
1. Apa itu NIPT?
Sebagaimana dilansir dari What to Expect, tes yang juga dikenal dengan istilah skrining prenatal noninvasif (NIPS) ini adalah treatment medis yang dilakukan untuk mengetahui adanya potensi kelainan genetik pada janin. Tes ini diketahui sangat akurat untuk mengetahui apakah ada abnormalitas pada kromosom janin yang sedang berkembang dalam perut mama.
Dalam unggahannya, Aurel juga mengungkapkan bahwa tes ini sangat penting bagi ibu hamil karena dapat mengetahui kondisi janin bahkan sejak trimester pertama. Aurel sendiri melakukannya saat usia kehamilan masih mencapai tiga bulan.
"Alhamdulillah, kemarin aku udah melakukan tes NIPT (Non-invasive prenatal testing) di @diagnoslab. Tes NIPT ini penting dilakukan oleh para ibu hamil untuk mengetahui kesehatan janin secara lebih akurat dan juga dapat mendeteksi abnormalitas janin seperti kelainan genetik atau kromosom sejak dini," tulis Aurel.
Editors' Pick
2. Bagaimana prosesnya?
Aurel juga menjelaskan bagaimana proses NIPT yang dilakukannya. Tidak memerlukan prosedur sulit, dia mengaku hanya menjalani pengambilan darah, dan kemudian tim medis akan melakukan analisa di laboratorium. Namun sebelumnya, Aurel telah melakukan konsultasi dengan dokter kandungannya.
"Dan tentunya ini aman, baik bagi ibu & janin, karena hanya melalui prosedur yang sederhana yaitu pengambilan darah," lanjut Aurel. Dia juga menunjukkan momen dirinya saat menjalani prosedur pengambilan darah.
"Setelah konsul dengan dr @ivnsini akhirnya aku memutuskan untuk homecare, asyik banget, nggak perlu keluar rumah, cukup tunggu di rumah, petugas dari Diagnos Laboratorium langsung datang. Doakan aku hasilnya baik-baik saja ya. Amin," lanjutnya.
3. Apakah semua ibu hamil perlu melakukannya?
NIPT dilakukan dengan cara menguji sample darah yang mengandung Deoxyribose Nucleic Acid (DNA). Saat hamil, DNA bayi memang ikut masuk dalam peredaran darah ibu, dengan jumlah mencapai 5-15 persen. DNA tersebut menjadi materi utama dalam uji NIPT untuk mengetahui apakah jumlah kromosomnya normal atau tidak.
Meski disarankan untuk melakukannya, namun sebenarnya tidak semua ibu hamil perlu melakukannya. Pada kasus Aurel, dia merasa perlu menjalani tes ini karena memiliki riwayat keguguran. Karena penyebab keguguran jarang bisa diketahui dengan pasti, maka NIPT dilakukan untuk mengantisipasi adanya potensi kelainan.
NIPT ini tak perlu dilakukan jika tidak ditemukan adanya masalah pada janin saat melakukan USG atau Mama tidak memiliki riwayat masalah tertentu terkait kondisi janin di dalam kandungan. Namun jika ada riwayat penyakit genetik dalam keluarga, NIPT adalah hal yang dianjurkan. Untuk lebih lengkapnya, jangan lupa berdiskusi dengan dokter.
4. Apa manfaatnya?
Sebagaimana dijabarkan di atas, NIPT sangat bermanfaat untuk mengetahui kondisi kromosom janin. Secara normal, manusia memiliki 23 pasang kromosom, atau tepatnya berjumlah 46. Kekurangan atau kelebihan satu saja akan mengakibatkan kelainan genetik yang akan berdampak besar pada kehidupan janin setelah lahir. Adapun tiga kelainan genetik yang bisa dideteksi dari NIPT adalah Down syndrome, Edward syndrome, dan Pata Syndrome.
Hasil tes ini memiliki akurasi sangat tinggi, yaitu mencapai 97-99 persen. Jika ditemukan ada kondisi yang kurang baik, maka Mama akan bisa menentukan langkah terkait kehamilan. Selain menganalisa kromosom, NIPT juga bisa membantu Mama mengetahui jenis kelamin bayi lebih awal.
5. Kapan harus melakukannya?
Tes NIPT umumnya dilakukan di trimester kehamilan, atau tepatnya pada usia kehamilan sembilan minggu. NIPT ini menjadi langkah paling awal yang bisa Mama lakukan dibanding tes lainnya. Ibu hamil bisa mulai melakukannya jika ditemukan adanya masalah atau riwayat masalah genetik sebelumnya.
Itulah rangkuman singkat Popmama.com tentang tes NIPT untuk ibu hamil seperti yang dilakukan Aurel Hermansyah. Tes ini memang sangat penting untuk dilakukan, namun tak semua ibu perlu melakukannya. Jangan lupa bicara dengan dokter atau ahli kandungan ya, Ma!
Baca Juga:
- Ternyata Begini Perkembangan Otak Janin sejak Awal Kehamilan, Ma
- Apa Saja Penyebab Berat Badan Janin Tidak Sesuai Usia Kehamilan?
- Kenali Tanda Gerakan Janin Laki-Laki, Penting Nih Ma!