Perubahan Emosi Ibu Hamil Trimester Pertama dan Cara Menyikapinya
Manajemen emosi ibu hamil trimester pertama
2 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan memang fase yang sangat unik dalam kehidupan para perempuan. Tak hanya secara fisik, Mama juga akan mengalami perubahan emosional yang signifikan, misalnya mudah sedih, menangis, dan cenderung lebih sensitif. Kondisi ini mungkin akan berubah di masing-masing trimester.
Karenanya, jangan khawatir jika Mama sering merasa tidak nyaman, kesepian, dan mudah tersinggung di awal kehamilan. Itu sangat normal. Satu-satunya hal yang perlu dilakukan adalah memahami diri sendiri dan menyikapinya dengan cara tepat. Kali ini Popmama.comtelah merangkum perubahan emosi ibu hamil trimester pertama.
Perubahan Emosi di Trimester Pertama
Sebelum bicara lebih lanjut tentang manajemen emosi, Mama perlu tahu apa saja yang akan dialami saat memasuki trimester pertama kehamilan. Kondisi psikologis ibu hamil sebenarnya sangat fluktuatif dan mungkin akan berbeda pada setiap perempuan. Namun secara umum, kebanyakan perempuan akan mengalami fase cemas, takut, dan mudah lelah. Karenanya, jangan khawatir jika Mama merasa mudah kehilangan banyak energi saat melakukan aktivitas.
Sebagian besar ibu hamil akan mengalami hal ini dan cenderung merasa tidak nyaman dengan tubuhnya sendiri. Walaupun perubahan fisik masih belum terlalu terlihat, namun Mama akan merasa ketakutan dan seolah telah mengalami banyak hal yang tidak menyenangkan. Hal inilah yang menyebabkan rata-rata ibu hamil mudah emosional, sensitif, dan cepat tersinggung.
Editors' Pick
Penyebab Perubahan Emosi saat Hamil
Faktanya, perubahan emosi yang dialami ibu hamil di trimester pertama bukan tanpa penyebab. Peningkatan hormon Human Chorionic Gonadotropin (hcG), estrogen, dan progesteron akan membawa dampak yang tidak menyenangkan. hcG adalah penyebab Mama mengalami morning sickness. Mual muntah akan menyita cukup banyak energi sehingga membuat tubuh merasa lelah dan tidak nyaman.
Selain itu, peningkatan hormon estrogen akan mencapai 100 kali lipat dalam 12 minggu pertama kehamilan. Hal ini akan membuat Mama mengalami moodswing, yaitu kondisi di mana perasaan lebih sensitif dan cepat emosi saat menghadapi hal-hal yang sebelumnya tidak menjadi masalah.
Sementara itu, peningkatan progesteron juga membawa dampak sendiri untuk ibu hamil. Hormon inilah yang memengaruhi fisik mama, sehingga merasa mudah letih walaupun tidak melakukan aktivitas berarti. Produksi hormon ini juga sering menyebabkan sembelit pada ibu hamil.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Walaupun hal ini cukup normal, namun moodswing pada ibu hamil bisa sangat mengganggu. Jika tidak diatasi, kondisi ini bisa memicu depresi yang pastinya akan mengganggu kesehatan mental, dan berdampak pada janin. Karenanya, Mama perlu melakukan tindakan yang tepat, berikut hal-hal yang bisa dilakukan:
- Membicarakan perasaan pada orang lain, bisa dengan curhat atau sekadar mengeluh.
- Cukup tidur, minimal 8 jam saat malam. Fisik yang kurang tidur akan memperburuk suasana hati.
- Jangan memaksa melakukan aktivitas karena tubuh mama perlu bersantai sejenak.
- Sering-seringlah melakukan relaksasi dengan cara yang disukai, misalnya menikmati minuman favorit, meditasi, atau pijat.
- Coba lakukan hobi yang menyenangkan untuk mengalihkan suasana hati yang buruk.
- Lakukan olahraga ringan yang tidak membahayakan kandungan.
Langkah-langkah di atas bisa Mama lakukan untuk mencegah dampak yang mungkin timbul karena moodswing yang memburuk. Namun jika Mama mulai mengalami gejala seperti gangguan tidur, emosi meledak-ledak, sulit konsentrasi, dan mudah lupa, coba hubungi dokter karena hal itu bisa jadi tanda depresi.
Butuh Peran Serta Papa
Merasa cemas saat menghadapi kehamilan adalah hal wajar yang akan Mama rasakan. Rasa tidak nyaman, cemas akan persalinan, dan berbagai perubahan fisik mungkin akan sangat memengaruhi kondisi mental. Namun satu hal yang perlu dipahami adalah bahwa Mama tidak sendirian menghadapinya. Ada banyak perempuan lain yang juga menghadapi hal yang sama.
Untuk membuat kondisi mama lebih baik, peran serta orang dekat memang sangat diperlukan. Sebagai suami, Papa perlu melakukan hal-hal yang bisa meredakan rasa cemas dan membuat Mama nyaman menghadapi persalinan. Mama pun jangan sungkan untuk membicarakan keinginan dan kondisi hati pada pasangan.
Itulah informasi terkait perubahan emosi ibu hamil trimester pertama. Memang tidak mudah menghadapi Mama yang kini mengalami moodswing, namun dengan kesabaran bersama, semua pasti akan dapat dilalui dengan baik. Semoga penjelasan Popmama.com ini bisa meringankan beban mama, ya!
Baca Juga:
- Bolehkah Berhubungan Seks pada Trimester Pertama? Ini Penjelasannya!
- Singkap Tabir, Ini Dia Mitos vs Fakta Kehamilan Trimester Pertama
- 8 Proses Penting Tumbuh Kembang Janin di Trimester Pertama Kehamilan