Serba-serbi Perdarahan setelah Berhubungan Seks saat Hamil
Pelajari cara menangani perdarahan pasca-seks dan kapan harus menghubungi dokter
10 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perdarahan setelah berhubungan seks ketika hamil bisa sangat mengganggu. Tetapi, itu bukan sesuatu yang salah atau mengharuskan Mama dan suami menghentikan aktivitas seksual kalian.
Meski terlihat mengerikan, perdarahan pada ibu hamil usai berhubungan intim bisa jadi hal yang normal. Umumnya, perdarahan vagina terjadi pada 15-25% ibu hamil, biasanya pada trimester pertama.
Lantas, apa artinya jika berdarah setelah berhubungan seks saat hamil? Apa yang menyebabkan perdarahan pasca seks?
Simak jawabannya pada ulasan Popmama.com berikut yang dilansir dari What to Expect.
1. Apa artinya jika mengalami perdarahan setelah berhubungan seks saat hamil?
Perdarahan ringan hingga sedang setelah berhubungan seks biasanya disebabkan oleh perubahan pada serviks selama kehamilan. Perdarahan pada vagina di awal trimester pertama juga bisa menjadi tanda implantasi.
Meski kasusnya jarang terjadi, perdarahan berjumlah banyak bisa menjadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik. Jika sampai terjadi hal ini, ibu hamil harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk mengidentifikasi penyebabnya.
Editors' Pick
2. Penyebab perdarahan setelah berhubungan seks selama kehamilan
Ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab keluarnya darah setelah berhubungan seks saat hamil, antara lain:
Perubahan pada serviks
Selama kehamilan, serviks mengalami proses yang disebut remodeling sebagai persiapan untuk kelahiran. Remodeling menyebabkan serviks berubah bentuk, membuka, melepaskan sel atau bahkan membuatnya menjadi sangat lunak
Ibu hamil mungkin tidak akan merasakannya, tetapi tubuhnya bisa menjadi sangat sensitif ketika berhubungan seks. Sehingga, menyebabkan perdarahan ringan.
Implantasi
Sekitar seminggu setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim. Proses ini yang disebut implantasi dan dapat menyebabkan sedikit bercak darah.
Kehamilan ektopik
Meskipun kecil kemungkinannya, perdarahan setelah berhubungan seks bisa menjadi tanda kehamilan ektopik. Kondisi tersebut dapat terjadi lantaran sel telur yang telah dibuahi menempel di tempat lain selain rahim.
Plasenta previa
Kondisi ini umumnya terjadi pada trimester kedua/ketiga ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks. Jika berhubungan seks diikuti dengan perdarahan berwarna merah cerah, bisa jadi penyebabnya adalah plasenta previa.
Solusio plasenta
Solusio plasenta terjadi ketika ada pemisahan awal plasenta dari rahim, yang dapat menyebabkan perdarahan hebat dengan atau tanpa gumpalan.
Jika pemisahannya sedikit, maka tidak perlu dikhawatirkan untuk kesehatan Mama dan bayi di dalam kandungan. Tetapi jika lebih parah, maka Mama perlu segera menemui dokter.
Persalinan dini
Jika Mama mengalami kontraksi teratur yang semakin intensif dan menjadi lebih sering jauh sebelum tanggal kelahiran, maka bisa menjadi tanda-tanda persalinan prematur.
Keguguran
Seks tidak menyebabkan keguguran, tetapi perdarahan hebat yang membuat ibu hamil harus mengganti pembalut setiap jam atau mengalami perdarahan ringan berhari-hari, kemungkinan dapat menunjukkan kehamilan berisiko keguguran.
Jika Mama menduga perdarahan setelah seks disebabkan karena keguguran, segera berkonsultasi dengan dokter kandungan.