Bolehkah Ibu Hamil Trimester Pertama Bepergian Jauh?
Kehamilan di trimester awal dianggap rentan, lantas apakah aman melakukan perjalanan jarak jauh?
30 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi seorang ibu hamil membawa tanggung jawab yang besar dalam menjaga kesehatan diri dan janin di dalam kandungan.
Mendekati hari Lebaran, salah satu pertanyaan yang sering kali muncul adalah tentang keamanan melakukan perjalanan jauh atau mudik ketika ibu hamil berada di trimester pertama.
Trimester awal sering dianggap sebagai fase yang rentan, di mana organ dan sistem vital pada janin sedang berkembang dengan cepat. Lantas, bolehkah ibu hamil trimester pertama melakukan mudik atau bepergian jauh?
Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com rangkum dari MedicineNet.
1. Bolehkah ibu hamil trimester pertama bepergian jauh?
Pada dasarnya, Mama tetap diperbolehkan melakukan perjalanan jauh pada trimester pertama kehamilan, asalkan tubuh dan kehamilan mama dalam keadaan sehat, serta dokter kandungan telah memberikan izin.
Dalam kebanyakan kasus, ibu hamil dapat melakukan perjalanan dengan aman pada trimester pertama kehamilan. Risiko keguguran memang cenderung lebih tinggi di awal-awal kehamilan, namun peningkatan risiko tersebut memang pada dasarnya ada bahkan tanpa bepergian jauh sekali pun.
Jika tidak mengalami komplikasi apa pun, maka ibu hamil diperbolehkan melakukan perjalanan asalkan tetap memastikan tubuh dalam keadaan sehat.
Di sisi lain, jika Mama merasa mual dan sering kali muntah akibat hormon kehamilan, disarankan untuk menghindari perjalanan jauh selama trimester pertama.
Merasa mual, muntah, dan kelelahan di pagi hari saat trimester pertama merupakan hal yang wajar. Perjalanan mudik akan terasa begitu berat jika Mama memaksakan untuk bepergian dengan kondisi tersebut. Ibu hamil juga akan lebih rentan mengalami mabuk perjalanan selama fase itu.
Umumnya, waktu atau fase teraman untuk bepergian adalah jika usia kehamilan sudah menginjak 14 minggu (3 bulan). Pada fase tersebut, rasa mual di pagi hari cenderung sudah mereda dan Mama memiliki energi yang cukup untuk aktif bergerak.
Editors' Pick
2. Kondisi yang membuat ibu hamil tidak boleh bepergian
Terdapat beberapa kondisi ibu hamil yang membuatnya tidak diperbolehkan untuk melakukan perjalanan di trimester pertama, di antara lain:
- Pendarahan.
- Memiliki riwayat keguguran.
- Memiliki riwayat kehamilan ektopik.
- Pernah melakukan persalinan prematur.
- Penyakit jantung atau gagal jantung kongestif.
- Alami anemia berat.
- Kehamilan anak kembar.
- Berencana bepergian ke destinasi yang terjangkit virus Zika atau malaria.
- Tubuh sedang tidak sehat.
- Merasa sangat sakit.
Penting untuk membicarakan rencana perjalanan ibu hamil dengan dokter atau tenaga medis. Mereka dapat membantu memutuskan apakah kondisi mama baik atau tidak untuk melakukan mudik.