Belajar dari Anak Kedua, Asri Welas Lakukan Ini di Kehamilan Ketiganya
Ketahui juga yuk penyebab dan cara mengatasi katarak pada bayi
9 Oktober 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Presenter kondang Asri Welas mengaku sedang hamil anak ketiga di usianya yang ke-39 tahun. Asri mengakui bahwa dirinya dinyatakan hamil ketika pulang berhaji. Kini bayi ketiganya dari sang Suami, Galiech Ridha Rahardja sudah berusia delapan minggu di dalam kandungan.
Asri Welas berharap kehamilannya yang ketiga ini akan selalu sehat dan tidak terlahir dengan kondisi yang sama seperti anak keduanya, Rayyan Gibran Ridha Rahardja yang menderita penyakit katarak.
Serangkaian tes kesehatan juga telah dilakukan oleh Asri Welas sebagai salah satu upayanya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada anak ketiganya kali ini.
Mengetahui penyakit katarak pada bayi bisa saja terjadi pada si Kecil kesayangan Mama, maka dari itu berikut Popmama.comtelah marangkum beberapa fakta mengenai katarak pada bayi yang perlu Mama ketahui.
Editors' Pick
1. Penyebab katarak pada bayi
Faktor penyebab utama katarak pada bayi adalah kelainan kongenital atau cacat bawaan dari lahir. Hal ini terjadi sejak bayi berada dalam kandungan akibat dari lensa mata pada bayi tidak terbentuk secara sempurna.
Ibu hamil yang mengalami infeksi penyakit tertentu seperti rubella dan cacar air saat sedang hamil juga bisa menyebabkan bayi lahir dengan kondisi mata mengalami katarak. Demikian pula anak yang lahir dengan kondisi down syndrome, mereka memiliki risiko lebih tinggi mengalami katarak.
Faktor keturunan juga cukup memiliki andil. Jika Mama ataupun Papa ada yang memiliki riwayat penyakit katarak, maka terdapat kemungkinan pula jika bayi juga mengalami hal yang serupa.
Selain kelainan bawaan sejak dalam kandungan, katarak pada bayi dan anak juga dapat terjadi akibat komplikasi dari penyakit mata, antara lain disebabkan oleh:
- Cedera pada mata
- Diabetes
- Terapi radiasi
- Konsumsi obat kortikosteroid
2. Cara mengatasi katarak pada bayi
Apabila tampak gejala katarak pada bayi atau anak, segeralah konsultasi ke dokter mata guna mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter mata biasanya akan melakukan pemeriksaan mata secara menyeluruh agar kondisi mata bayi atau anak dapat diketahui dengan baik.
Selain tes mata, dokter mungkin akan menyarankan tes darah atau Rontgen dan CT scan kepala, pada bayi atau anak. Jika tes sudah dilakukan dan dari hasil tes menunjukkan bahwa katarak yang diderita terbilang ringan dan tidak memengaruhi penglihatan, kemungkinan tidak segera dilakukan operasi katarak.
Namun jika sudah memengaruhi penglihatan, operasi pengangkatan katarak sangat dianjurkan untuk menghindari gangguan penglihatan dalam jangka panjang.
Dokter mungkin akan mempertimbangkan untuk melakukan operasi katarak sebelum bayi berusia 3 bulan. Setelah tindakan operasi dilakukan, beberapa tindakan lanjutan yang dapat direkomendasikan untuk memulihkan kondisi penglihatan mata bayi atau anak, berupa:
- Pemasangan lensa kontak
Penggunaan lensa kontak umumnya disarankan pada operasi katarak yang dilakukan pada bayi atau anak usia di bawah dua tahun. Sebab, kekuatan mata atau fokus mata pada usia ini terbilang cepat mengalami perubahan.
- Pemasangan lensa intraokular
Pemasangan atau penanaman lensa mata buatan juga bisa menjadi solusi untuk menggantikan peran lensa mata pada anak.
- Penggunaan kacamata
Pada kasus tertentu di mana operasi katarak dilakukan pada kedua mata, umumnya akan disarankan penggunaan kacamata. Begitu pula jika penggunaan lensa kontak dan lensa intraokular tidak efektif. Tak jarang pula, penggunaan kacamata juga disarankan meskipun telah menggunakan lensa kontak ataupun lensa intraokular.