5 Hal Penting Mengenai Bed Rest Saat Hamil Muda, Perlukah Dilakukan?
Ketahui informasi pentingnya sebelum memutuskan untuk bed rest saat hamil muda!
6 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa ibu hamil muda mungkin pernah dianjurkan untuk melakukan bed rest oleh dokter. Terkadang, bed rest memang diperlukan pada kondisi-kondisi tertentu untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janinnya.
Namun sayangnya, selama ini banyak ibu hamil yang menjalankan bed rest padahal sebetulnya tidak terlalu membutuhkan alias tidak sesuai indikasi medis.
Nah, untuk meluruskannya, simaklah berbagai syarat dan manfaat bed rest saat hamil muda dari Popmama.com yang penting untuk Mama ketahui.
1. Kapan harus bed rest saat hamil muda?
Jangan langsung sedih saat dokter mengharuskan Mama untuk bed rest saat hamil. Hal ini tentu dilakukan bukan tanpa sebab.
Ya, dokter membuat keputusan ini tentu untuk menjaga kesehatan Mama dan calon bayi selama masa kehamilan. Pada dasarnya, bed rest saat hamil itu harus dilakukan sesuai indikasi medis.
Namun biasanya, indikasi medis ini justru tidak berhubungan dengan kehamilannya. Contohnya ibu hamil dengan riwayat penyakit jantung dianjurkan untuk bed rest.
Ini artinya, bed rest yang dilakukan tentu bukan karena adanya masalah pada kandungannya, tapi letak masalahnya justru pada jantung Mama.
Editors' Pick
2. Kondisi seperti apa yang mengharuskan ibu hamil muda untuk bed rest?
Ketika dokter menganjurkan ibu hamil muda untuk melakukan bed rest, maka pasti ada hal yang perlu diperhatikan pada diri Mama.
Berikut beberapa kondisi yang mengharuskan ibu hamil muda untuk melakukan bed rest:
- Kontraksi prematur
Ibu hamil muda yang mengalami kontraksi prematur sering dianjurkan untuk bed rest. Namun sebelumnya, penyebab kontraksi prematur itu sendiri tetap harus dicari dan ditangani terlebih dahulu.
Pasalnya, dengan istirahat saja tentu tidak akan cukup untuk menghilangkan atau menangani kontraksi prematur tersebut.
Misalnya, ibu hamil mengalami kontraksi prematur akibat infeksi tertentu. Nah, infeksi inilah yang harus ditangani terlebih dahulu supaya kontraksinya tidak terjadi terus-menerus.
Setelah itu, barulah ibu hamil dianjurkan untuk istirahat total sampai tubuhnya benar-benar pulih.
- Tekanan darah tinggi
Tekanan darah pada ibu hamil dapat meningkat karena berbagai kondisi, salah satunya preeklampsia. Kondisi tekanan darah tinggi ini bisa menjadi salah satu penyebab ibu hamil harus bed rest.
Akan tetapi, kondisi ini tentu harus dikendalikan terlebih dahulu sebelum ibu hamil diminta untuk istirahat alias bed rest.
Menganjurkan bed rest saja tanpa mengendalikan tekanan darah tentu tidak akan membuat kesehatan ibu hamil jadi kembali normal.
- Perdarahan di trimester pertama
Ibu hamil yang mengalami perdarahan pada trimester awal sering kali dianjurkan untuk istirahat alias bed rest.
Namun lagi-lagi, bed rest saja tidak akan cukup untuk mengembalikan kesehatan ibu hamil jika perdarahan tersebut tidak ditangani terlebih dahulu.
Pertama, kita harus mengetahui penyebab perdarahannya terlebih dahulu. Jika penyebabnya bukan berasal dari kondisi kehamilan, misalnya karena polip atau kutil di mulut rahim, maka bed rest saja tentu tidak akan bisa menghilangkan polip tersebut.
Alih-alih membuat Mama jadi lebih sehat, polip yang tidak ditangani justru bisa membahayakan kesehatan. Selanjutnya, polip tersebut harus diangkat terlebih dahulu supaya perdarahannya cepat berhenti.
Barulah ibu hamil boleh bed rest total untuk memulihkan kesehatannya.
- Kehamilan kembar
Sebetulnya, tidak semua hamil kembar dianjurkan untuk bed rest.
Namun, ada beberapa kasus yang menunjukkan bahwa kehamilan kembar memiliki komplikasi yang lebih besar daripada kehamilan tunggal, salah satunya berupa persalinan prematur.
Jika persalinan prematurnya muncul secara tiba-tiba, maka dokter biasanya akan memberikan obat-obatan yang dimasukkan ke dalam cairan infus untuk menghilangkan kontraksi.
Selama pemberian infus inilah ibu hamil dianjurkan untuk bed rest di rumah sakit sampai benar-benar pulih.
3. Apa saja manfaat bed rest saat hamil muda?
Bed rest saat hamil tentu dilakukan bukan tanpa sebab. Terlepas dari penyebabnya, tujuan utama dari bed rest total adalah membatasi aktivitas ibu hamil.
Hal ini bermanfaat untuk memulihkan kembali kondisi kesehatan ibu hamil supaya bayi dalam kandungannya juga tetap sehat selama masa kehamilannya.
Bagi Mama yang punya darah tinggi, bed rest saat hamil juga bisa membantu menormalkan tekanan darah. Lama-lama, tekanan darah pun akan berangsur-angsur turun dan kembali normal.
Begitu juga bagi Mama yang sedang hamil kembar dan berisiko persalinan prematur, bed rest saat hamil bisa membantu mengistirahatkan tubuh dan mengurangi kontraksi berlebih.
Meski begitu, pastikan bed rest hanya dilakukan seperlunya. Karena bed rest sebetulnya tidak terbukti memberikan banyak manfaat terhadap kehamilan.
Ibu hamil justru dituntut untuk tetap aktif dan produktif selama kehamilan. Namun memang, bed rest mungkin diperlukan untuk indikasi medis tertentu, baik yang berhubungan dengan kehamilan atau tidak.
Hal yang terpenting, cukup lakukan bed rest seperlunya karena bila terlalu lama dapat membahayakan ibu hamil dan bayi.
4. Adakah aturan khusus untuk bed rest saat hamil muda?
Meskipun diperlukan, namun ada beberapa aturan yang harus diperhatikan jika ibu hamil sedang bed rest. Berikut diantaranya:
- Hal yang boleh dilakukan
Mama sebetulnya boleh melakukan apa pun di atas tempat tidur saat sedang bed rest. Mulai dari menonton TV, main game, dan mengerjakan tugas dari kantor.
Begitu juga dengan mandi, buang air kecil, atau makan sambil duduk, semua ini boleh saja dilakukan. Namun dengan catatan, Mama harus kembali lagi ke tempat tidur untuk beristirahat.
Sebab menurut standar WHO, seorang ibu hamil justru tetap harus aktif meski sedang bed rest. Ibu hamil malah dianjurkan untuk bergerak aktif selama masa kehamilannya, sama seperti saat sebelum hamil.
Entah itu mengurus rumah tangga, pergi bekerja, dan sebagainya. Jadi, jangan lantas memperlakukan ibu hamil seperti orang sakit.
Dilihat dari pola makannya, ibu hamil yang perlu banyak istirahat harus tetap mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Pasalnya, gerakan usus Mama akan cenderung melambat karena kebanyakan tiduran, sehingga lama-lama dapat memicu sembelit saat hamil.
Sebagai solusinya, perbanyaklah mengonsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah serta banyak minum air putih supaya buang air besarnya lancar.
Namun, hal ini disesuaikan lagi dengan kondisi medis yang menjadi penyebab bed rest itu sendiri. Misalnya saja, Mama dianjurkan untuk bed rest karena mengalami kontraksi prematur.
Dalam kondisi ini, Mama sebetulnya tidak memiliki pantangan makanan tertentu. Lain halnya jika ibu hamil memiliki gangguan jantung, maka Mama harus membatasi makanan tinggi lemak dan kolesterol.
Pasalnya, kedua makanan ini dapat menghambat fungsi jantung dan memperparah penyakitnya. Lagi-lagi, hal ini disesuaikan lagi dengan indikasi medis pada masing-masing ibu hamil.
- Hal yang tidak boleh dilakukan
Bagi Mama yang terbiasa olahraga tapi harus bed rest saat hamil, maka sebaiknya tunda dulu kebiasaan sehat ini. Ingat, bed rest mengharuskan ibu hamil muda untuk mengistirahatkan tubuh dari berbagai aktivitas yang terlalu berat.
Jadi, ini bukan berarti Mama bisa bebas berolahraga tanpa memperhatikan kesehatan, ya. Lantas, bagaimana dengan pijat saat hamil?
Menurut medis, ibu hamil boleh saja melakukan pijat saat sedang bed rest. Akan tetapi, perhatikan bagian tubuh mana yang akan dipijat.
Jika Mama ingin pijat saat sedang bed rest, pilihlah bagian kaki dan tangan saja yang rentan mengalami pegal-pegal saat hamil. Hindari memijat area sekitar pinggang dan perut untuk melindungi kandungan Mama.
5. Apa efek samping yang dirasakan ibu hamil muda jika terlalu banyak bed rest?
Sebetulnya, tidak ada patokan khusus mengenai seberapa lama ibu hamil harus bed rest. Begitu kesehatan ibu hamil muda sudah membaik dan kembali normal, maka Mama boleh kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Perlu dicatat bahwa ibu hamil tidak boleh terlalu lama berdiam diri, entah itu kelamaan duduk atau tiduran. Bed rest yang terlalu lama memiliki efek samping yang bisa sangat membahayakan ibu hamil, di antaranya:
- Tromboemboli
Tromboemboli adalah kondisi pembekuan darah pada pembuluh darah besar, biasanya muncul di daerah paha atau betis.
Jika pembekuan darah ini terbentuk, maka ibu hamil akan merasakan nyeri yang luar biasa di daerah kaki. Jika dibiarkan terlalu lama, bekuan darah ini bisa terlepas dan menyumbat pembuluh darah lainnya.
Akibatnya, tromboemboli dapat menimbulkan rasa nyeri hebat pada tungkai bawah hingga berujung pada kematian.
- Kenaikan berat badan berlebih
Terlalu lama bed rest saat hamil bisa membuat berat badan ibu hamil naik drastis.
Bagaimana tidak, ibu hamil yang harus istirahat terus di tempat tidur tentu akan minim pergerakan, sedangkan asupan makanannya cenderung lebih banyak.
Maka tak heran jika nantinya berat badan Mama akan cepat naik kalau kelamaan bed rest.
- Kesehatan janin terganggu
Terlalu banyak berbaring, apalagi dengan posisi telentang, juga tidak baik untuk kesehatan janin. Pasalnya, aliran darah dari ibu hamil ke janin jadi terhambat dan memicu gangguan pada kesehatan janin.
Itulah kenapa, para ibu hamil dianjurkan untuk tidur miring, baik posisi miring ke kiri atau kanan, supaya aliran darah ke janin lebih lancar.
- Bayi susah masuk panggul
Terlalu lama berbaring di ranjang saat bed rest juga bisa menyebabkan bayi sulit masuk panggul. Hal ini nantinya dapat memperlambat dan mempersulit proses persalinan.
Itu juga alasannya mengapa para ibu hamil dianjurkan untuk rajin jalan kaki supaya mempercepat kepala bayi turun ke panggul. Dengan begitu, proses pembukaan dan persalinan pun jadi lebih cepat.
Nah, itulah kelima informasi penting terkait bed rest yang biasanya dilakukan oleh ibu hamil muda.
Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Ketahui 4 Penyebab Gangguan Tidur Ibu Hamil Berikut Cara Mengatasinya
- 5 Alasan Ibu Hamil Tidak Diperbolehkan Tidur di Pagi Hari
- Penelitian: Ibu Hamil Tidur Terlentang Memiliki Risiko Bayi Lahir Mati