Kehamilan Meghan Markle Diawasi 20 Dokter dengan Perawatan Berbintang!
Ini dia beberapa cara khusus anggota kerajaan merawat kehamilannya
5 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Fans dari pasangan kerajaan Meghan dan Harry pasti sudah mendengar kabar gembira mengenai kehamilan Meghan, bukan?
Dikehamilannya yang kini baru memasuki usia 4 bulan, keluarga kerajaan pastinya menginginkan yang terbaik bagi bayi kecil dan sang Mama.
Hal tersebut juga sesuai dengan pelayanan yang Meghan terima dari dokter dan perawatnya.
Dilaporkan, Duchess of Sussex menyewa tim yang terdiri dari 20 profesional medis untuk merawat bayinya yang belum lahir.
Selain itu, mereka juga ternyata dilarang mengonsumsi alkohol hingga bayi Meghan lahir.
Secara khusus, profesional medis yang dimiliki Meghan terdiri dari ahli kebidanan, bidan, dokter anestesi, staf bedah, staf unit bayi perawatan khusus, dokter anak, teknisi laboratorium dan manajer.
Kurang lebih 20 orang berbakat ini dipilih setelah wawancara panjang hingga ditanya mengenai kesediaanya untuk selalu ada 24 jam untuk berjaga-jaga jika ada masalah muncul.
Kehamilan anggota kerajaan tidak hanya mendapatkan perawatan eksklusif, tetapi mereka juga berkubang dalam kemewahan.
Royals family sudah menyediakan ruang bersalin berupa kamar pribadi di Lindo Wing di St Mary's Hospital London hingga menghabiskan biaya £ 8.000 setiap hari.
The Lindo Wing juga menyediakan layanan yang sama dengan hotel bintang lima. Kamar pribadi dilengkapi dengan TV satelit, radio, telepon rumah di samping tempat tidur, kulkas, Wi-Fi dan pilihan surat kabar.
Setelah bayinya lahir, Meghan dan Harry juga akan menikmati layanan teh sore khusus untuk menandai bertambahnya anggota baru dalam keluarga.
Tim profesional medis Meghan akan berkumpul ketika ia memasuki proses persalinan. Namun, hanya empat dari 20 orang yang dilaporkan akan bersamanya di ruang bersalin.
Baca juga: Selama Hamil, Meghan Markle Dilarang Makan 4 Makanan Favoritnya Ini
Apa yang dapat Mama pelajari dari kehamilan keluarga kerajaan?
Dari semua peraturan yang ada, larangan mengonsumsi alkohol bagi tim profesional medis dan Meghan lah yang menjadi sorotan utama.
Tak hanya keluarga kerajaan, hal yang sama juga sebenarnya berlaku untuk semua ibu hamil!
Pasalnya, mengonsumsi alkohol saat hamil dapat menimbulkan Fetal Alcohol Syndrome pada bayi setelah lahir.
Fetal Alcohol Syndrome (FAS), sederhananya, adalah cedera parah pada sel-sel otak bayi di dalam rahim.
Hal tersebut dipicu oleh alkohol yang dikonsumsi oleh ibu hamil. Alkohol dapat bergerak cepat melalui plasenta dan melintasi sawar darah otak bayi.
Kemudian alkohol dapat merendam otak bayi yang sedang tumbuh. Tak hanya otak, darah bayi juga akan dipenuhi dengan alkohol sebanyak Mama mengonsumsinya.
Mengetahui hal tersebut, berikut Popmama.com telah merangukum beberapa gejala FAS pada bayi:
Editors' Pick
1. Cacat fisik
Kecacatan fisik bisa meliputi penampilan wajah yang khas.
Di antaranya adalah mata kecil, bibir bagian atas yang sangat tipis, hidung pendek dan terbalik, dan permukaan kulit yang halus antara hidung dan bibir bagian atas.
Dalam beberapa kasus, dilaporkan juga kelainan pada sendi, tungkai dan jari.
2. Pertumbuhan lambat
Pertumbuhan fisik bayi yang mengalami FAS lambat, baik sebelum dan sesudah kelahiran.
Bayi mungkin sulit mendengar atau memiliki gangguan pendengaran lainnya.
Kecacatan pada jantung, ginjal, tulang, otak, dan sistem saraf pusat juga bisa terjadi karena FAS.
3. Gangguan pada otak
Gangguan pada otak dan sistem saraf pusat bayi biasanya ditunjukkan dengan koordinasi atau keseimbangan yang buruk serta proses belajar dan perkembangan yang tertunda.
Bayi juga cenderung memiliki daya ingat yang lemah, sulit memahami sesuatu, dan kesulitan memecahkan masalah.
Gejala lainnya yaitu hiperaktivitas dan suasana hati berubah-ubah.
4. Sulit dalam menyerap pelajaran dan beradaptasi dengan lingkungan
Ketika bertambah besar, anak yang kena FAS punya kemungkinan besar kesulitan dalam belajar di sekolah, bergaul dengan orang lain, serta beradaptasi.
Perlu diingat juga bahwa penyebab FAS tidak hanya dari sang Mama yang sedang hamil, tapi juga pengaruh dari Papa.
Menurut penelitian, sebanyak tiga dari empat anak yang didiagnosis dengan gangguan spektrum alkohol janin memiliki Papa yang mengonsumsi alkohol.
Anak-anak dengan kelainan ini mungkin memiliki berat lahir rendah, gangguan perkembangan otak, dan ketidakmampuan belajar.
Masalahnya, perubahan gen dalam tubuh Papa yang suka minum minuman beralkohol juga bisa diturunkan kepada anak, meski Mama tidak mengonsumsi minuman beralkohol sebelum atau selama kehamilan.
Jadi jika Papa juga gemar mengonsumsi alkohol sebelum janin terbentuk, maka kemungkinan anak lahir dengan gejala FAS.