Trimester pertama kehamilan merupakan masa di mana janin sedang dalam proses pembentukan sistem saraf, pembentukan jantung dan organ-organ tubuh lain.
Pada masa ini, otak bayi juga sedang berkembang dengan pesat. Intinya, banyak hal penting yang terjadi pada trimester pertama kehamilan.
Di sisi lain, pada masa itu tubuh mama sedang menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang dialami, seperti mual, muntah, sering buang air kecil, dan nyeri pada payudara. Gejala-gejala normal tersebut wajar terjadi pada ibu hamil yang sedang melewati masa trimester pertama kehamilannya.
Namun, jika Mama mengalami hal yang lebih buruk dari itu, maka jangan diabaikan begitu saja! Tanda-tanda bahaya tersebut bisa saja berakibat fatal bagi Mama dan janin.
Lalu, gejala atau tanda apa saja yang perlu Mama curigai pada kehamilan trimester pertama?
Berikut Popmama.com telah merangkum tujuh keluhan aneh pada trimester pertama yang perlu Mama ketahui!
1. Perdarahan melalui vagina
Pexels/Cotton Bro
Kondisi yang satu ini memiliki banyak penyebab dan bukan hanya terjadi pada trimester pertama kehamilan.
Meskipun sebagian ibu hamil yang mengalami perdarahan di trimester pertama dapat menyelesaikan masalah kehamilan tersebut dan akhirnya melahirkan bayi yang sehat, namun tak jarang juga beberapa kasus perdarahan vagina dapat membawa risiko buruk bagi janin.
American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menegaskan pada setiap ibu hamil untuk segera menghubungi dokter ketika terjadi perdarahan semasa hamil.
Studi yang dipublikasikan oleh American Pregnancy Association menyebutkan bahwa 20-30 persen perempuan mengalami perdarahan dengan level berbeda di awal kehamilan.
Jika sudah begitu, maka Mama memerlukan penanganan khusus saat mengalami perdarahan.
Sesedikit apapun darah keluar dari vagina semasa hamil, Mama tetap harus segera konsultasi ke dokter kandungan.
2. Mual dan muntah secara berlebihan
Freepik/Dragana_Gordic
Mual dan muntah adalah keluhan paling umum pada trimester pertama kehamilan. Hal tersebut merupakan akibat dari meningkatnya kadar hormon beta HCG dalam darah.
Namun, jika Mama mengalami mual dan muntah secara berlebihan, maka Mama perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Mual dan muntah secara berlebihan bisa menyebabkan asupan nutrisi tidak tercukupi bahkan bisa berakibat penurunan berat badan yang berbahaya di masa kehamilan.
Editors' Pick
3. Demam tinggi
Pixabay/nastya_gepp
Suhu tubuh ibu hamil memang cenderung lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak sedang hamil, tapi kenaikan suhu itu normal dan tidak tergolong demam.
Namun jika demam terjadi, yaitu ketika suhu tubuh sudah mencapai 38 derajat celcius atau lebih, maka ibu hamil harus segera dibawa ke dokter.
Demam adalah pertanda adanya infeksi, maka dari itu dokter perlu mencari tahu penyebab demam tersebut.
Perlu digarisbawahi juga, ibu hamil tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi sembarang obat, sebaiknya obat hanya boleh dikonsumsi jika sudah mendapat izin dari dokter.
Hal yang bisa Mama lakukan sendiri adalah banyak minum dan istirahat yang cukup.
4. Keputihan yang disertai gejala lain
Freepik
Jika sebatas lendir keluar dari vagina, maka hal tersebut tergolong normal.
Namun jika keputihan juga disertai oleh rasa gatal, panas atau perih saat buang air kecil, berbau, dan lendir berwarna, maka hal tersebut perlu diwaspadai.
Kondisi tersebut bisa saja merupakan indikasi infeksi jamur atau bakteri. Beberapa infeksi bisa mengakibatkan kelahiran prematur atau infeksi pada janin.
Maka dari itu, jangan ragu menghubungi dokter untuk melakukan penindakan selanjutnya.
5. Perih saat buang air kecil
Unsplash/Timothy Meinberg
Gejala tersebut bisa saja menjadi pertanda infeksi saluran kemih (ISK). Ibu hamil rentan terkena ISK yang ditandai dengan rasa nyeri atau panas saat buang air kecil.
Meskipun risiko ISK meningkat seiring pertambahan usia kehamilan, bukan berarti kehamilan trimester pertama bebas dari risiko tersebut.
Jika Mama mengalami hal tersebut, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter kandungan, karena ISK yang terlambat ditangani dapat menyebabkan kontraksi prematur bahkan bisa berujung pada keguguran.
6. Nyeri atau bengkak pada kaki dan betis
Pexels/Andrea Piacquadio
Di awal kehamilan, rasa nyeri atau pembengkakan kaki merupakan indikasi adanya kelainan yang bukan disebabkan oleh kehamilan.
Bisa saja hal tersebut menandakan adanya kelainan ginjal, saraf, ada tumor, atau kelainan lain.
Maka dari itu, untuk memastikannya, dokter perlu mencari penyebab keluhan tersebut. Jika penyebabnya infeksi, maka besar kemungkinan kondisi janin akan terpengaruh.
7. Sakit kepala berat
Freepik/nensuria
Meningkatnya sirkulasi darah karena perubahan hormon membuat ibu hamil kerap merasakan sakit kepala.
Selain itu, ada juga sakit kepala yang dipicu oleh tekanan darah tinggi, kadar gula darah yang rendah karena perut lama tidak diisi makanan, atau kelelahan.
Jika Mama merasa tidak mengonsumsi makanan apapun selama tiga jam, cobalah mengonsumsi makanan sehat untuk menaikkan kadar gula darah.
Namun jika Mama merasakan sakit kepala hebat yang terus berlanjut dan tidak reda dengan beristirahat atau dengan makan yang cukup, bahkan sakit kepala sudah mengganggu aktivitas, maka Mama perlu berkonsultasi dengan dokter.
Konsumsi obat bebas selama kehamilan tidak dianjurkan karena penyebab pasti keluhan sakit kepala belum diketahui dan dikhawatirkan obat bebas justru menekan keluhan sehingga ibu hamil tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika Mama mengalami sakit kepala, cobalah beristirahat, mungkin saja Mama hanya kelelahan. Namun jika sakit kepala sudah mengganggu aktivitas, maka jangan ragu untuk segera menghubungi dokter.
Nah, itulah ketujuh keluhan aneh pada trimester pertama kehamilan, yang bisa Mama alami.
Sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan pada Mama dan janin, maka sebaiknya pemeriksaan kehamilan dengan dokter kandungan perlu dilakukan secara rutin.