Kehamilan geriatri atau kehamilan usia lanjut kini semakin banyak dialami oleh perempuan di dunia.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat, pada tahun 2000-2014, ada pertumbuhan angka kehamilan geriatri sampai 23 persen.
Hal ini menandakan perempuan yang mengalami kehamilan di atas usia 35 tahun semakin banyak.
Riset ini menyebut kehamilan geriatri meningkat karena semakin banyak perempuan yang memilih untuk menghabiskan waktu pada pekerjaan, dan memprioritaskan karir, meraih pendidikan yang lebih tinggi, dan menjaga stabilitas keuangan.
Dengan adanya fenomena tersebut, maka timbul pertanyaan, apakah kehamilan geriatri atau kehamilan lanjut usia ini berbahaya bagi ibu hamil dan janin?
Nah, untuk mengetahui jawabannya secara lengkap, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta mengenai kehamilan geriatri.
1. Apa itu kehamilan geriatri?
Freepik
Kehamilan geriatri adalah kehamilan yang terjadi pada perempuan yang hamil di atas usia 35 tahun. Dalam sisi kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi, perempuan di atas usia 35 tahun adalah kelompok usia yang memiliki risiko tinggi untuk hamil.
Risiko bukan hanya bisa dialami oleh sang Mama, namun juga bayi di dalam kandungan. Lalu apa saja risiko yang bisa terjadi pada kehamilan geriatri?
Editors' Pick
2. Risiko kehamilan geriatri
Freepik/Yanalya
Kondisi kehamilan di usia matang patut diwaspadai sebab perempuan dengan usia di atas 35 tahun banyak yang sudah memiliki masalah kesehatan seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit berbahaya lainnya.
Salah satu risiko terbesar yang dialami oleh perempuan dengan kehamilan geriatri adalah meningkatnya risiko keguguran, terutama saat usia kehamilan masih di bawah empat bulan.
Risiko lain yang harus dihadapi akibat hipertensi saat hamil adalah preeklampsia, yang bisa menyebabkan kematian ibu maupun janin.
Kehamilan ini juga rentan terhadap diabetes gestasional, yaitu ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin untuk mengatur kadar gula darah selama kehamilan.
Kelahiran prematur dan peningkatan kemungkinan kelahiran dengan bedah caesar adalah komplikasi potensial lainnya. Meskipun berisiko, bukan berarti perempuan yang hamil di usia tua tidak bisa melahirkan anak yang sehat.
Selama tahu risiko hamil di usia tua dan cara pencegahannya, ia bisa melahirkan anak dengan lancar dan tanpa masalah.
3. Penanganan perempuan dengan kehamilan geriatri
freepik
Risiko kehamilan di usia lanjut memang lebih tinggi, sehingga itu ibu hamil wajib menerima perawatan yang lebih intensif.
Mereka disarankan untuk menjalani serangkaian tes seperti tes gul adarah dan tekanan darah agar selama hamil bisa mendapatkan kondisi yang lebih stabil.
Selain itu, ibu hamil juga harus rutin melakukan pemeriksaan USG untuk mengukur panjang serviks janin karena panjang serviks yang lebih pendek dapat membuat ibu melahirkan secara prematur.
Selama kehamilan berlangsung, ibu hamil wajib menjaga asupan makanan dan jika perlu istirahat total terutama saat trimester awal.
Meskipun ibu hamil yang menyandang kondisi kehamilan geriatri memiliki banyak potensi komplikasi, tetapi banyak perempuan yang mengalami kondisi ini.
Seperti yang dilansir laman Women's Health Australia, sejak tahun 2000 hingga 2012, tingkat kehamilan yang dialami perempuan dengan rentang usia 35 hingga 39 tahun meningkat dari 20 hingga 40 persen pada beberapa negara.
Selain itu, tingkat perempuan yang memiliki bayi di usia 40-an telah meningkat dua kali lipat.
Agar bisa hamil dan melahirkan dengan selamat, kuncinya adalah mempersiapkan kondisi fisik selalu sehat sebelum dan selama hamil. Caranya dengan olahraga teratur dan konsumsi makanan bergizi seimbang.
4. Manfaat kehamilan geriatri
Pixabay/Fancycrave1
Di sisi lain, kehamilan geriatri juga memiliki manfaat.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Population and Development Review menemukan bahwa melahirkan di atas usia 35 tahun dapat membuat anak lebih pintar dan lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang lebih muda.
Selain itu, penelitian terbaru yang diselesaikan di Boston University School of Medicine menetapkan perempuan yang memiliki anak di atas usia 33 tahun cenderung hidup lebih lama daripada mereka yang memiliki anak terakhir di usia 29 tahun.
Sementara penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American Geriatrics Society mengatakan perempuan yang memiliki anak setelah usia 35 tahun tidak hanya dapat meningkatkan kekuatan otak, tetapi mencegah kehilangan memori di kemudian hari.
5. Dialami juga oleh Meghan Markle
Instagram.com/mrsmeghanmarkle
Pada dasarnya, puncak kesuburan perempuan berada di antara usia 20 hingga 24 tahun. Setelah 35 tahun, kesuburan menurun dengan cepat, terutama pada usia 40 tahun.
Usia 40-45, kesuburan menurun hingga 95 persen. Kondisi tersebutlah yang dialami oleh perempuan dengan kehamilan geriatri.
Hal tersebut juga ternyata dialami oleh salah satu anggota kerajaan Inggris Raya yakni Meghan Markle.
Saat mengandung, Meghan Markle sudah menginjak usia yang ke-37, oleh sebab itu banyak kalangan kesehatan yang mencemaskan kondisi tersebut. Namun nyatanya Meghan bisa hamil dan melahirkan bayi yang sehat.
Sebagaimana ibu hamil pada umumnya, perempuan yang hamil pada usia lanjut juga harus menjalankan diet ketat. Mengonsumsi Steel Cut Oat atau oat yang dibuat dari roti gandum utuh lalu dicincang kasar, jus hijau setiap hari, acai, pasta dan ikan adalah bentuk makanan yang disarankan.
Untuk menjaga kondisi kehamilannya, selama ini Meghan juga terkenal dengan gaya hidup sehat, termasuk menjaga pola makan. Jadi, kemungkinan besar dia hanya tinggal melanjutkan pola makan yang sudah ia jalani.
Nah, itulah beberapa fakta mengenai kehamilan geriatri atau kehamilan lanjut usia.
Semoga dapat menjadi pengetahuan baru bagi calon Mama di luar sana, ya!