Sempat Alami Endometriosis, Ryn Eks Cherrybelle Kini Hamil Anak Kedua
Selamat! Semoga Mama dan janin selalu sehat ya
25 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jessyca Stefani Auryn atau yang lebih dikenal dengan Ryn kini tengah mengandung anak kedua dari pernikahannya dengan Ivan Chrstian. Kehamilannya kali ini pun diaku banyak mengalami kesulitan.
"Kehamilan yang kedua agak lebih sulit ya dari pada yang pertama, karena aku udah punya satu dan dia lagi MPASI nih, jadi aku harus mikirin makanannya, terus aku mual-mual lagi," ungkap mantan personel Cherrybelle itu saat ditemui oleh awak media di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam trimester pertama kehamilannya, Ryn juga mengatakan sering mual dan juga pusing. "Awalnya pusing, tapi kesini-sininya udah nggak mual lagi ya, itu awal-awal aja," tuturnya.
Menjelang kelahiran nanti, perempuan 26 tahun ini mengaku sudah lebih siap. Ia masih ingat apa saja yang harus ia persiapkan menjelang kelahiran anak keduanya.
"Persiapan mental sih, karena aku masih bisa merasakan dulu waktu lahiran dia, keuntungannya masih inget cara ngeden, peralatannya masih ada, jadi bisa diturunin," jelasnya.
Mengetahui bahwa pada kehamilan pertamanya ia pernah mengalami endometriosis, yakni penyakit yang diketahui dapat menyebabkan perempuan sulit hamil.
Maka dikehamilan keduanya ini, ia sangat bersyukur dapat dianugerahi seorang anak lagi dalam jangka waktu yang cukup dekat.
Berkaitan dengan endometriosis dan kehamilan, berikut Popmama.com telah merangkum 3 cara yang biasa dianjurkan dokter agar perempuan yang memiliki endometriosis bisa tetap hamil.
Editors' Pick
1. Obat penyubur kandungan
Obat penyubur kandungan biasanya diberikan guna membantu memberikan dorongan tambahan untuk perkembangan folikel agar tubuh bisa melakukan ovulasi dan kemudian menghasilkan beberapa sel telur matang.
Misalnya adalah obat clomiphene, berbentuk pil. Clomiphene bekerja dengan cara menghambat pelepasan hormon estrogen, sehingga tubuh akan meningkatkan produksi hormon FSH.
Selanjutnya, FSH akan merangsang folikel dalam tubuh agar tumbuh dan berkembang. Folikel ini yang kemudian memicu kerja ovarium untuk melepaskan lebih banyak sel telur.
Namun, bila kamu telah mengonsumsi obat ini selama 6 bulan dan tak kunjung ada perubahan, dokter mungkin akan menyarankan untuk beralih ke cara lainnya.
Sebab pada beberapa kasus, obat penyubur kandungan mungkin tidak terlalu ampuh meningkatkan meningkatkan peluang kehamilan bila dibandingkan dengan beberapa cara lainnya.
2. Inseminasi intrauterin (IUI)
Bila cara menggunakan obat penyubur kandungan belum mendapat hasil maksimal, maka cara yang direkomendasikan selanjutnya, yakni menggunakan inseminasi intrauterin.
Ini merupakan salah satu pilihan yang bisa dicoba oleh perempuan yang ingin hamil dengan endometriosis.
Dengan catatan, perempuan tersebut masih memiliki tuba falopi normal, stadium endometriosis ringan, serta pasangan memiliki kualitas sperma yang baik.
Inseminasi intrauterin bekerja dengan cara memilih sperma yang memiliki kualitas terbaik, kemudian sperma akan dimasukkan ke dalam rahim melalui leher rahim dengan menggunakan kateter.
Selanjutnya, sperma akan bergerak dan mencari jalannya sendiri guna menemukan sel telur yang siap untuk dibuahi.