Kolak, baik kolak pisang maupun ubi, merupakan salah satu makanan manis yang sangat populer di Indonesia, terutama saat bulan Ramadan.
Kolak yang manis dan gurih sering kali menjadi pilihan utama untuk berbuka puasa karena rasanya yang lezat dan menyegarkan.
Namun, bagi Mama yang sedang menjalani masa kehamilan, mungkin muncul pertanyaan tentang keamanan mengonsumsi kolak. Apakah kolak aman dikonsumsi oleh ibu hamil?
Mama tenang saja, kini Popmama.com sudah merangkum informasi mengenai bolehkah ibu hamil makan kolak. Yuk, temukan jawabannya!
Bolehkah Ibu Hamil Makan Kolak?
Pinterest.com/mamamudalovers
Boleh saja, Ma. Kolak pisang atau ubi, yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti pisang, ubi, santan, dan gula, sebenarnya aman dikonsumsi oleh Mama selama tidak dikonsumsi dalam porsi yang berlebihan.
Pisang sendiri adalah buah yang kaya akan kalium, vitamin B6, vitamin C, dan serat, yang sangat bermanfaat untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh, membantu mencegah mual, serta melancarkan sistem pencernaan.
Sementara ubi merupakan sumber karbohidrat kompleks yang mampu memberikan energi serta mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, perlu diingat bahwa karena kolak merupakan makanan yang manis dan mengandung santan, jumlah konsumsinya harus dibatasi agar tidak menimbulkan risiko kesehatan.
Risiko Konsumsi Makanan Manis Berlebihan untuk Ibu Hamil
Editors' Pick
1. Meningkatkan risiko diabetes
Freepik
Konsumsi makanan manis secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes gestasional, kondisi diabetes yang muncul selama masa kehamilan. Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes gestasional bisa menimbulkan berbagai komplikasi, baik bagi Mama maupun janin.
Gula darah yang tidak terkontrol dapat memicu risiko lahirnya bayi dengan berat badan berlebih, serta berisiko menimbulkan masalah kesehatan bagi Mama, seperti kelelahan berlebihan, infeksi saluran kemih, hingga risiko preeklampsia.
Oleh karena itu, membatasi konsumsi makanan manis seperti kolak menjadi hal penting untuk menjaga kesehatan selama kehamilan.
2. Risiko janin berkembang terlalu besar
Freepik/gpointstudio
Asupan gula berlebih selama masa kehamilan dapat menyebabkan janin tumbuh terlalu besar atau disebut makrosomia. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko komplikasi saat persalinan, seperti sulitnya persalinan normal atau kebutuhan untuk menjalani operasi caesar.
Selain itu, janin yang terlalu besar juga dapat meningkatkan risiko cedera saat proses kelahiran dan gangguan metabolik di masa mendatang. Oleh sebab itu, membatasi konsumsi makanan manis seperti kolak sangat penting untuk mencegah risiko tersebut.
3. Meningkatkan risiko persalinan prematur
Freepik/pch.vector
Makanan manis yang dikonsumsi secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. Bayi yang lahir prematur biasanya memiliki organ yang belum berkembang sempurna, termasuk paru-paru, sehingga berisiko mengalami sindrom gangguan pernapasan.
Selain itu, bayi prematur juga cenderung memiliki berat badan lahir rendah dan rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, menjaga asupan makanan manis tetap dalam batas wajar adalah langkah penting untuk pencegahan, Ma.
4. Gangguan kesehatan lainnya
Freepik/user15285612
Jika diabetes gestasional tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius bagi kesehatan Mama dan janin.
Selain risiko kelahiran prematur dan bayi besar, diabetes yang tidak terkendali juga berpotensi meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, preeklampsia, dan gangguan pada fungsi organ vital.
Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk selalu memantau asupan gula dan berkonsultasi dengan dokter kandungan secara rutin agar dapat mendeteksi dan menangani masalah kesehatan sejak dini.
Tips Aman Konsumsi Kolak untuk Ibu Hamil:
Freepik/gpointstudio
Mama disarankan untuk mengonsumsi kolak dalam porsi kecil dan tidak menjadikannya sebagai camilan harian.
Pilih santan yang masih segar untuk pembuatan kolak, karena santan yang basi dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau mual.
Mama sebaiknya mengurangi jumlah gula dalam pembuatan kolak agar lebih sehat.
Imbangi dengan makanan bergizi lain pastikan asupan makanan Mama tetap seimbang dengan konsumsi makanan bergizi lainnya, seperti sayuran, buah segar, protein, dan karbohidrat kompleks.
Itulah penjelasan mengenai bolehkah ibu hamil makan kolak. Jadi, Mama tetap boleh menikmati kolak selama masa kehamilan, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan dengan bahan yang segar.
Dengan mengontrol porsi dan memperhatikan kualitas bahan, Mama bisa menikmati kelezatan kolak tanpa khawatir akan dampak negatifnya bagi kesehatan.
Jangan lupa juga untuk selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan, agar pola makan Mama tetap terpantau dengan baik dan risiko kehamilan dapat diminimalkan.