Hati-hati! Inilah 5 Gangguan Mental yang Bisa Terjadi pada Ibu Hamil
Ibu hamil memang perlu perhatian dan kasih sayang yang lebih lho, Ma
11 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gangguan mental bisa dialami oleh siapa saja termasuk ibu hamil. Pasalnya ibu hamil akan mengalami berbagai perubahan hormon yang membuatnya lebih sensitif. Kesehatan mental pada ibu hamil harus diperhatikan agar kesehatan janin tetap terjaga.
Menurut peneliti yang bernama Giebert, Moerland, Frattarelli, Onoye, Matsu (2007) menjelaskan bahwa kesehatan mental bisa dilihat dari empat hal. Yang dapat diperhatikan dari konsumsi alkohol, rokok, kemungkinan depresi, dan kecemasan.
Depresi dan kecemasan yang dialami oleh ibu hamil bisa mengakibatkan percobaan bunuh diri atau aborsi. Maka dari itulah sebagai pasangan, penting untuk memerhatikan kesehatan fisik dan mental ibu hamil agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Berikut Popmama.com akan menjelaskan beberapa gangguan mental yang biasanya dialami oleh ibu hamil serta cara mengatasinya.
1. Depresi
Depresi pada ibu hamil biasanya terjadi pada kehamilan tirmiester pertama dan ketiga. Jika depresi ini tidak diatasi atau dibiarkan saja dapat menimbulkan gangguan kecemasan, obsesif kompulsif (OCD), dan gangguan pada makan.
Untuk menangani depresi pada ibu hamil diperlukan adanya peran keluarga dan pasangan. Dengan memberikan kasih sayang dan perhatian maka ibu hamil akan merasa dicintai. Ibu hamil juga tidak akan merasa sendirian selama masa kehamilannya. Tetapi, jika depresi yang dialami oleh ibu hamil terlalu berat. Keluarga atau pasangan bisa meminta bantuan kepada psikolog atau psikiater.
Editors' Pick
2. Serangan panik
Ibu hamil pada trimester pertama kerap mengalami serangan panik ketika ketakutan dan gelisah mucul secara berlebihan. Rasa cemas dan stres bisa terjadi karena adanya peningkatan hormon kortisol yang dapat memengaruhi perkembangan janin jika tidak ditangani dengan baik.
Penanganan serangan panik pada ibu hamil bisa dilakukan tanpa obat-obatan. Pengobatan bisa dilakukan dengan cara terapi perilaku kognitif dan suportif yang dapat mengubah pola pikir ibu hamil. Hal ini dapat membuat ibu hamil memikirkan solusinya sendiri atas masalahnya.
Selain itu, bisa dengan cara teknik relaksasi, penerapan kebiasaan tidur yang lebih sehat, dan mengatur pola makan selama masa kehamilan.