Prediksi Jenis Kelamin Bayi dengan Teori Tengkorak, Apakah Akurat?
Apakah cara ini benar-benar akurat?
9 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak cara dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin bayi yang masih di dalam kandungan, mulai dari yang saintifik hingga mitos belaka.
Pemindaian ultrasonologi juga dapat dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin calon bayi. Namun, Mama mungkin tidak sabar untuk menunggu hingga pemindaian anatomi 20 minggu untuk mengetahui jenis kelamin si Kecil.
Nah, cara untuk mengetahuinya yaitu dengan teori tengkorak yang dapat dilakukan melalui USG sebelum kehamilan minggu ke-20.
Benarkah teori tengkorak akurat untuk menentukan jenis kelamin calon bayi? Penasaran kan, Ma? Ayo simak rangkuman informasi Popmama.com tentang akurasi teori tengkorak untuk mengetahui jenis kelamin bayi.
Apa Itu Teori Tengkorak?
Teori tengkorak adalah keyakinan bahwa Mama dapat secara akurat memprediksi jenis kelamin bayi jauh sebelum pemindaian 20 minggu. Pemindaian USG untuk mengetahui jenis kelamin dapat dilakukan sebelumnya.
Menurut teori, bentuk dan ukuran tengkorak janin dapat menentukan apakah Mama akan memiliki bayi laki-laki atau perempuan.
Meskipun tampaknya tidak ada yang benar-benar dapat menunjukkan dengan tepat dari mana teori tengkorak berasal, teori ini digemari oleh para calon mama.
Pencarian internet biasa akan mengirim Mama ke forum dari seluruh dunia dengan para calon mama mengunggah pemindaian ultrasonologi awal. Ini mendorong komentator untuk menebak jenis kelamin calon bayi.
Editors' Pick
Kapan Mama Harus Melakukan USG Berdasarkan Teori Tengkorak?
Jika Mama berpikir untuk mencoba teori tengkorak untuk menentukan jenis kelamin calon bayi sebelum USG anatomi 20 minggu, Mama dapat melakukan USG pada usia 12 minggu kehamilan. Namun pastikan Mama mendapatkan gambar yang jelas pada saat itu.
Namun, "sangat jelas" bisa jadi sulit karena posisi janin di dalam rahim pada saat pemindaian dapat memengaruhi seberapa baik Mama melihat tengkoraknya.
Menurut pendukung teori tengkorak, Mama harus mencoba untuk menempatkan janin dengan jelas dalam profil di mana tengkorak dapat diukur dari depan ke belakang.
Tetapi penelitian anekdotal di berbagai forum kehamilan menunjukkan bahwa bahkan dengan USG yang jelas, tidak selalu pasti apakah Mama mengandung bayi perempuan atau laki-laki.
Kepercayaan umum adalah bahwa janin laki-laki memiliki tengkorak yang lebih besar janin perempuan. Lebih khusus lagi, janin laki-laki memiliki tonjolan alis yang jelas, dagu persegi, dan rahang yang lebih miring. Ditambah tengkorak janin laki-laki cenderung memiliki tulang pipi yang lebih menonjol.
Berbeda dengan janin laki-laki, janin perempuan memiliki dagu yang lebih bulat dengan sudut rahang yang lebih lebar. Selain itu, dahi mereka tidak terlalu miring dengan tonjolan alis yang lebih kecil.