Apakah Normal Keluar Darah saat Hamil 2 Bulan tapi Tidak Sakit?
Awal kehamilan adalah masa yang rentan, Ma
10 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Awal kehamilan adalah masa-masa yang rentan, Ma. Pada tahap ini, Mama harus ekstra berhati-hati.
Kejadian kecil mungkin akan membuat Mama khawatir, misalnya munculnya darah atau flek saat kandungan berusia 2 bulan.
Bila Mama mengalami perdarahan, pikiran pertama yang muncul mungkin: jangan-jangan itu pertanda keguguran.
Nah, bila itu terjadi, simak dulu penjelasan Popmama.com berikut ini soal keluar darah saat hamil 2 bulan tapi tidak sakit.
Editors' Pick
Perdarahan saat Hamil 2 Bulan, Normalkah?
Perdarahan selama kehamilan trimester pertama sering terjadi, dan sebagai calon Mama, kamu tidak perlu khawatir. Beberapa jumlah perdarahan ringan atau bercak selama kehamilan terjadi pada sekitar 20% kehamilan, dan sebagian besar perempuan yang merasakan perdarahan melanjutkan kehamilan dengan sehat.
Adalah normal untuk mengalami flek atau perdarahan di awal kehamilan. Pedarahan atau flek pada trimester pertama mungkin tidak menjadi masalah namun tetap perlu diwaspadai.
Hal ini dapat disebabkan oleh:
- berhubungan seks,
- infeksi,
- implantasi adalah ketika sel telur yang telah dibuahi (embrio) menempel pada lapisan rahim (rahim) dan mulai tumbuh,
- perubahan hormon,
- serviks membuka ke rahim yang berada di bagian atas vagina,
- pengujian tertentu selama kehamilan, amniosentesis atau pengambilan sampel chorionic villus (CVS). Ini adalah tes yang dilakukan untuk memeriksa kelainan genetik pada janin,
- gangguan kesehatan yang berhubungan dengan kebiasaan merokok.
Terkadang perdarahan atau flek pada trimester pertama merupakan tanda adanya masalah serius, seperti:
- Keguguran. Hampir semua perempuan yang mengalami keguguran mengalami perdarahan atau flek sebelum keguguran.
- Kehamilan ektopik. Ini adalah saat sel telur yang telah dibuahi menanamkan dirinya di luar rahim dan mulai tumbuh. Kehamilan ektopik tidak dapat mengakibatkan kelahiran bayi. Ini dapat menyebabkan masalah serius dan berbahaya bagi ibu hamil.
- Kehamilan molar. Ini terjadi ketika massa jaringan terbentuk di dalam rahim, bukan janin. Kehamilan molar jarang terjadi.
Apa yang Harus Dilakukan jika Mama Mengalami Perdarahan dan Bercak selama Kehamilan?
Hubungi dokter jika Mama mengalami perdarahan selama kehamilan dan lakukan hal-hal ini:
- Catat seberapa berat perdarahan, dan berapa banyak pembalut yang Mama gunakan.
- Periksa warna darah. Dokter mungkin membutuhkan informasi ini. Warnanya bisa berbeda, seperti cokelat, merah tua atau merah terang.
- Jangan menggunakan tampon atau berhubungan seks saat Mama mengalami perdarahan dan flek.
Hubungi dokter segera jika Mama mengalami kondisi berikut:
- perdarahan hebat,
- perdarahan dengan rasa sakit atau kram,
- pusing dan berdarah,
- nyeri di perut atau panggul.
Perawatan Perdarahan Saat Hamil Muda
Perawatan tergantung pada apa menjadi penyebab perdarahan atau flek. Mama mungkin memerlukan pemeriksaan dan tes medis.
Sebagian besar waktu, pengobatan untuk perdarahan atau flek adalah istirahat. Dokter juga mungkin akan menyarankan beberapa hal berikut ini:
- Ambil cuti dari pekerjaan dan menjauh dari pekerjaan untuk sementara waktu.
- Mama mungkin memerlukan obat tertentu untuk mencegah komplikasi pada kehamilan dan janin.
- Jangan berhubungan seks atau menggunakan tampon.
- Jika mengalami perdarahan hebat, Mama mungkin perlu dirawat di rumah sakit atau dioperasi.
Perdarahan dan flek biasa dialami oleh ibu hamil, namun untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, tidak ada salahnya untuk lebih waspada.
Itu penjelasan tentang keluar darah saat hamil 2 bulan tapi tidak sakit, Ma. Bila Mama mengalami hal-hal yang mencurigakan atau tidak biasa, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter, ya!
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Bukan Hanya Tanda Melahirkan, Ini 7 Penyebab Perdarahan saat Hamil Tua
- Ciri-Ciri Keguguran Tanpa Perdarahan dan Penyebabnya
- Penyebab Perdarahan Pasca Melahirkan dan Cara Mencegahnya