Bagaimana Cara Mengatasi Tekanan Darah Rendah saat Hamil?
Meski normal, kondisi ini perlu diwaspadai, Ma
28 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki tekanan darah rendah selama kehamilan adalah hal biasa. Biasanya, kondisi ini tidak menimbulkan masalah besar. Tekanan darah akan kembali ke tingkat sebelum hamil setelah Mama melahirkan.
Namun dalam beberapa kasus, tekanan darah yang sangat rendah bisa berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Agar tidak membahayakan kehamilan dan janin, bagaimana mengatasi tekanan darah rendah saat hamil?
Penjelasannya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com di bawah ini.
Pengaruh Kehamilan terhadap Tekanan Darah
Jika Mama sedang hamil, dokter biasanya akan memeriksa tekanan darah Mama pada setiap kunjungan prenatal.
Tekanan darah memberikan informasi penting tentang kesehatan Mama dan janin. Ini juga dapat menjadi cara bagi dokter untuk menentukan apakah Mama memiliki kondisi lain yang perlu diwaspadai, seperti preeklamsia.
Perubahan yang terjadi pada tubuh selama kehamilan dapat memengaruhi tekanan darah mama. Saat mengandung, sistem peredaran darah berkembang dengan cepat. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.
Tekanan darah biasanya menurun pada 24 minggu pertama kehamilan.
Faktor lain yang dapat berkontribusi terhadap tekanan darah rendah meliputi:
- dehidrasi,
- anemia,
- perdarahan di dalam,
- istirahat di tempat tidur yang lama,
- obat-obatan tertentu,
- kondisi jantung,
- gangguan endokrin,
- gangguan ginjal,
- infeksi,
- kekurangan gizi,
- reaksi alergi.
Tekanan darah dianggap normal dengan sistolik kurang dari 120 mm Hg (angka atas) dan diastolik 80 mm Hg (angka bawah).
Dokter biasanya menentukan Mama memiliki tekanan darah rendah jika tekanan darah di bawah 90/60 mm Hg.
Beberapa orang menderita tekanan darah rendah sepanjang hidupnya dan tidak menunjukkan gejala yang khusus.
Editors' Pick
Apakah Tekanan Darah Rendah Berbahaya bagi Ibu Hamil dan Janin
Secara umum, tekanan darah rendah selama kehamilan tidak perlu dikhawatirkan kecuali Mama mengalami gejalanya. Namun penurunan tekanan darah yang tiba-tiba mungkin merupakan pertanda adanya masalah serius atau bahkan mengancam jiwa.
Tekanan darah yang sangat rendah dapat menyebabkan terjatuh, kerusakan organ, atau syok.
Tekanan darah rendah juga bisa menjadi tanda kehamilan ektopik, yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim.
Sejumlah besar penelitian telah dilakukan mengenai bagaimana tekanan darah tinggi selama kehamilan memengaruhi janin. Namun data mengenai dampak tekanan darah rendah masih terbatas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah rendah selama kehamilan dapat menyebabkan masalah, seperti lahir mati dan berat badan lahir rendah. Namun, penelitian lain menunjukkan adanya faktor risiko tambahan yang menjadi penyebab terjadinya hal ini.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami dampak tekanan darah prenatal yang rendah terhadap kesehatan janin.