Bau Badan Mendadak Muncul saat Hamil, Apakah Ini Normal?
Lagi-lagi ini disebabkan oleh peningkatan hormon saat hamil, Ma
3 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bau badan bisa menjadi salah satu dari banyak perubahan yang mungkin Mama alami selama kehamilan. Sebagian ibu hamil mungkin dapat mengelolanya dengan perubahan pola makan dan gaya hidup, sedangkan beberapa membutuhkan perhatian dokter.
Bau badan tidak selalu memberikan bau yang tidak sedap atau tidak normal; bisa juga bau normal karena berkeringat.
Dalam ulasan Popmama.com kali ini, akan dibahas tentang alasan di balik bau badan saat hamil dan tindakan yang dapat Mama lakukan untuk mengatasinya.
Apakah Normal Memiliki Bau Badan selama Kehamilan?
Tingkat metabolisme basal meningkat selama kehamilan, meningkatkan aliran darah dan suhu tubuh. Hal ini membuat kelenjar keringat menjadi aktif dan dapat meningkatkan jumlah keringat yang dihasilkan.
Selain itu, beberapa ibu hamil mungkin mengalami peningkatan indra penciuman selama kehamilan. Kedua faktor ini bisa memudahkan ibu hamil untuk mencium bau badannya, meski itu hanya bau keringat biasa. Namun selain peningkatan jumlah keringat, bisa jadi Mama juga mengalami perubahan bau badan.
Editors' Pick
Apa Penyebab Bau Badan selama Kehamilan?
Bau badan bisa berubah selama kehamilan dan tetap ada sampai beberapa bulan pertama setelah melahirkan. Berikut beberapa alasan yang bisa menyebabkan bau badan menyengat saat hamil.
- Perubahan hormonal: Peningkatan kadar hormon, terutama estradiol dan progesteron, dapat meningkatkan indra penciuman ibu hamil. Kedua hormon ini cenderung menyebabkan bau yang lebih kuat di daerah genital dan ketiak, yang bisa menjadi alasan mengapa Mama mencium bau badan.
- Meningkatnya keringat: Meningkatnya berat badan dan kelebihan berat badan saat hamil membuat tubuh tetap hangat. Karena itu, Mama mungkin cenderung lebih banyak berkeringat, bahkan di iklim yang lebih dingin. Keringat memang tidak berbau, tetapi jika mengendap di tubuh, dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri dan menimbulkan bau tak sedap.
- Perubahan pola makan: Makanan yang Mama makan juga dapat memengaruhi komposisi tubuh. Makanan laut dapat memengaruhi keringat dan keputihan, daging merah dapat memengaruhi bau badan, dan sulfur dalam sayuran tertentu (seperti kubis, kembang kol, dan brokoli) diserap oleh aliran darah, menyebabkan bau tak sedap.
- Keputihan: Peningkatan suplai darah selama kehamilan dapat mengubah tingkat pH di vagina yang dapat menyebabkan bau yang berbeda. Tetapi jika baunya menyertai keputihan yang tidak normal, sensasi terbakar atau gatal, itu bisa menjadi tanda infeksi vagina.