Benarkah Adopsi Anak Bisa Memancing Kehamilan?
Apakah mengadopsi anak memengaruhi kesuburan?
28 Januari 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak menjadi harapan sebagian besar keluarga. Bagi beberapa suami istri, mereka tidak membutuhkan usaha yang berat untuk bisa hamil dan memiliki bayi. Sedangkan sebagian lagi membutuhkan waktu lama agar bisa hamil.
Mereka yang sedang menjalankan program hamil mungkin pernah mendapatkan saran untuk mengadopsi anak agar bisa “memancing” kehamilan.
Benarkah adopsi anak bisa memancing kehamilan? Penjelasannya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Benarkah Adopsi Anak Bisa Memancing Kehamilan?
Para pasangan suami istri yang sedang menjalankan program hamil mungkin pernah mendapatkan saran dari keluarga dan kerabat mengenai cara agar bisa hamil. Salah satunya adalah mengadopsi anak agar bisa memancing kehamilan.
Namun benarkah adopsi anak bisa memancing kehamilan? Ini mitos atau fakta, ya?
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal Obstretics and Gynecology mengungkapkan bahwa adopsi tidak memengaruhi kesuburan. Penelitian dilakukan pada 767 pasangan yang melakukan perawatan di klinik kesuburan antara tahun 1963 hingga 1977. Hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa data yang dikumpulkan tidak mendukung hipotesis tentang adopsi dapat berpengaruh pada kesuburan.
Selain itu, ada penelitian yang mengungkapkan bahwa tingkat keberhasilan kehamilan setelah adopsi sama dengan mereka yang tidak mengadopsi.
Jadi, adopsi anak itu tidak bisa memancing kehamilan atau memengaruhi kesuburan pasangan suami istri, ya, Ma.
Editors' Pick
Tapi Mengapa Kehamilan Langsung Terjadi setelah Mengadopsi Anak?
Tidak ada data terbaru tentang hubungan antara adopsi dan konsepsi, namun fenomena tersebut tampaknya hanyalah mitos.
Penjelasannya sangat sederhana: banyak pasangan tidak benar-benar mandul atau tidak subur. Dalam beberapa kasus, usia dan kecemasan membuat mereka lebih sulit untuk hamil secara alami. Namun begitu pasangan suami istri mengasuh bayi yang diadopsi, kecemasan dan stres akibat tuntutan agar bisa hamil pun berkurang. Mungkin ketika stres dan kecemasan berkurang, pasangan suami istri menjadi lebih santai dan kehamilan pun terjadi.
Dalam kasus lain, pasangan mungkin kurang sabar. Faktanya, infertilitas dikatakan terjadi setelah tahun-tahun pertama upaya untuk hamil yang gagal. Ada beberapa pasangan yang membutuhkan waktu setahun untuk bisa hamil.