Benarkah Demam saat Hamil Tingkatkan Risiko Autisme pada Anak Kelak?
Dengan mengonsumsi obat demam, ibu hamil dapat menurunkan risikonya
14 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama selalu berusaha untuk menjaga kesehatan. Sakit atau komplikasi kehamilan dapat meningkatkan risiko bagi tumbuh kembang janin.
Demam adalah salah satu gangguan kesehatan yang umum dialami seseorang, baik saat hamil maupun tidak.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa ibu hamil yang mengalami demam berisiko memiliki bayi dengan spektrum autisme atau masalah keterlambatan perkembangan.
Bagaimana pengaruh demam pada peningkatan risiko autisme belum diketahui. Para ahli juga menyarankan agar Mama tidak panik jika mengalami demam saat hamil. Karena dengan penanganan cepat dan tepat, seperti mengonsumsi obat penurun panas, dapat mengurangi risikonya.
Seperti apa hasil penelitiannya? Popmama.com sudah merangkum informasi tentang demam saat hamil tingkatkan risiko autisme pada anak sebagai berikut.
Penelitian pada Ibu yang Memiliki Anak dengan Spektrum Autisme dan Tidak
Tim peneliti dari Universitas California mengamati para mama dari sekitar 1.100 anak dengan dan tanpa gangguan spektrum autisme atau keterlambatan perkembangan lainnya.
Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah apakah mereka mengalami flu atau demam selama kehamilan merek. Juga apakah mereka mengonsumsi obat untuk mengatasi kondisi tersebut. Hasil penelitian dipublikasikan secara daring di Journal of Autism and Developmental Disorders.
Studi menunjukkan, mama yang mengalami demam karena sebab apa pun selama kehamilan dua kali lebih mungkin memiliki anak dengan autisme atau keterlambatan perkembangan lainnya.
Mama yang terkena flu selama kehamilan tidak berisiko lebih besar memiliki anak dengan autisme atau keterlambatan perkembangan lainnya.
Editors' Pick
Konsumsi Obat Penurun Demam Dapat Menurunkan Risiko Autisme
"Penelitian memberikan bukti kuat bahwa mengendalikan demam saat hamil mungkin efektif dalam mengurangi risiko," tutur penulis studi Dr. Ousseny Zerbo.
Peneliti merekomendasikan bahwa ibu hamil yang mengalami demam sebaiknya mengonsumsi obat penurun demam. Dan jika demam terus berlanjut, segera periksakan diri ke dokter.
Temuan ini diambil dari studi Risiko Autisme Anak dari Genetika dan Lingkungan (CHARGE). Ini adalah kumpulan data yang sama yang baru-baru ini menghasilkan laporan bahwa mama yang mengalami obesitas atau diabetes mungkin berisiko lebih tinggi memiliki anak dengan autisme.
Denominator umum antara diabetes, obesitas dan demam adalah peradangan.
"Studi ini menyoroti faktor inflamasi sebagai mungkin memengaruhi autisme," kata Dr. Y. Jane Tavyev, direktur neurologi pediatrik di layanan pediatrik di Cedars Sinai di Los Angeles.
Ia juga menambahkan, penelitian ini diharapkan tidak menimbulkan kekhawatiran pada ibu hamil. Demam adalah bagian dari respons kekebalan tubuh untuk membantu membunuh bakteri dan virus.