Bolehkah Ibu Hamil Melakukan Perawatan Filler? Cek Keamanannya, Ma
Dermal filler adalah salah satu jenis prosedur kosmetik nonbedah
28 Januari 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suntikan dermal filler merupakan salah satu jenis prosedur kosmetik nonbedah. Dermal filler akan mengurangi kerutan, menghaluskan garis halus, dan mengembalikan volume pada wajah. Dokter akan menyuntikkan zat ini tepat di bawah kulit.
Orang memilih untuk mendapatkan dermal filler untuk mempercantik fitur wajah mereka atau mendapatkan penampilan yang lebih muda. Perawatan elektif ini biasanya memakan waktu kurang dari setengah jam, dan waktu pemulihannya minimal. Hasilnya langsung terlihat dan bertahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, tergantung pada jenis filler dan lokasinya.
Saat hamil, perempuan mengalami banyak perubahan karena hormon. Hal ini membuat Mama ingin melakukan perawatan, misalnya dermal filler. Tapi bolehkah ibu hamil melakukan perawatan filler? Apakah perawatan ini aman bagi kehamilan dan janin?
Penjelasannya bisa disimak pada ulasan Popmama.com berikut ini, ya, Ma.
Manfaat Perawatan Dermal Filler
Seiring bertambahnya usia, tubuh mulai kehilangan kolagen. Kolagen merupakan zat penting yang terdapat di seluruh tubuh, termasuk di kulit, otot, tulang, dan jaringan ikat.
Berkurangnya jumlah kolagen di kulit menyebabkan kulit kendur (longgar) dan kehilangan volume. Kulit menjadi lebih tipis, kehilangan elastisitasnya, dan mulai mengendur.
Seseorang dapat memilih untuk mendapatkan dermal filler untuk:
- Menambah volume pada kulit yang mengendur.
- Membuat fitur wajah lebih simetris.
- Menebalkan bibir dan pipi.
- Menghaluskan kerutan dan lipatan di wajah.
Bolehkah Ibu Hamil Melakukan Perawatan Dermal Filler?
Bila Mama bertanya-tanya bolehkah ibu hamil melakukan filler? Jawabannya tidak boleh ya, Ma.
Alasan ibu hamil tidak boleh melakukan suntik botox atau filler adalah karena hormon kehamilan mereka yang berfluktuasi. Hal itu dapat menyebabkan masalah pada aliran darah serta pembengkakan. Dengan kata lain, hal itu dapat menyebabkan masalah pada ibu—bukan pada janin.
Ditambah lagi, banyak ibu hamil yang bibirnya sudah membesar, jadi memilih dermal filler biasanya bukan ide yang bagus, terutama jika Mama lebih suka filler yang tahan lama.
Kehamilan dan pascapersalinan juga dapat mengubah kulit perempuan, sehingga suntikan dan filler cenderung menyebabkan hasil yang tidak diharapkan.
Namun, sedikit penelitian yang telah dilakukan mengenai efek dan keamanan suntikan dan filler bagi ibu hamil atau menyusui. Karena kurangnya informasi ini, FDA dan banyak dokter menyarankan ibu hamil untuk menunggu hingga mereka selesai menyusui (jika berencana untuk melakukannya) sebelum melakukan suntikan atau filler.