Bikin Tidak Nyaman, Lakukan Ini untuk Mengatasi Keputihan saat Hamil
Meski normal, keputihan berlebih dapat mengganggu aktivitas, Ma
6 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, perubahan hormon dapat menyebabkan Mama mengalami keputihan lebih banyak dari sebelumnya. Keputihan yang tipis, bening, atau putih adalah hal normal yang sering dialami oleh perempuan, biasa dikenal juga dengan leukorrhea.
Kondisi ini terjadi karena peningkatan kadar hormon estrogen dan aliran darah ke vagina. Cairan tambahan yang keluar dari leher rahim atau serviks ini sebenarnya adalah sisa buangan dari rahim dan vagina, bakteri normal dari vagina, dan sel-sel mati dari dinding vagina.
Meski ini normal, keputihan dapat mengganggu aktivitas, terutama jika menyebabkan bau tak sedap, gatal, dan mengalami perubahan warna.
Keputihan dapat diatasi agar kehamilan tetap nyaman. Berikut dirangkum Popmama.com cara untuk mengatasi keputihan saat hamil.
Kenali Jenis Keputihan saat Hamil
Apabila perubahan warna pada keputihan terjadi saat Mama hamil, mungkin ini akan membuat Mama menjadi khawatir.
Untuk memastikan apakah semuanya baik-baik saja, kenali empat jenis keputihan saat hamil dan maknanya sebagai berikut:
- Warna putih, putih gading, dan bertekstur tipis
Ini dikenal juga dengan sebutan leukorrhea. Keputihan yang berwarna putih atau putih gading, bertekstur tipis, sebagian besar tidak berbau selama kehamilan.
- Berwarna putih atau gading serta menggumpal
Keputihan yang normal adalah yang bertekstur tipis serta tidak menggumpal, Ma. Jika Mama mengalami keputihan yang menggumpal, penyebabnya adalah pertumbuhan ragi.
Infeksi jamur sering terjadi, dan tubuh sangat rentan terhadapnya selama kehamilan. Gejala lain termasuk gatal, terbakar, dan buang air kecil atau hubungan seks yang menyakitkan.
Sekitar satu dari empat ibu hamil akan mengalami pertumbuhan ragi berlebih pada vagina selama kehamilan dan tidak selalu menyebabkan infeksi jamur. Berita baiknya adalah ini tidak membahayakan janin.
Infeksi jamur mudah diobati tetapi sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan mengenai obat yang tepat untuk Mama.
- Berwarna kuning atau kehijauan
Mama harus waspada jika mengalami keputihan yang berwarna kuning atau kehijauan disertai dengan bau tidak sedap. Karena ini mungkin merupakan gejala trikomoniasis.
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat bayi rendah saat lahir. Sedangkan keputihan yang berwarna kuning keruh dapat merupakan gejala penyakit gonore.
- Berwarna cokelat atau kemerahan
Keputihan juga dapat menjadi salah satu tanda Mama mengalami keguguran.
Jika keputihan saat hamil berwarna merah, disertai dengan bercak darah, atau kecokelatan, sebaiknya langsung konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Apalagi bila dibarengi dengan rasa nyeri yang hebat.
Tetapi, ada banyak kemungkinan penyebab keputihan merah atau kecokelatan yang tidak ada hubungannya dengan komplikasi kehamilan. Seperti serviks yang terluka dari hubungan seksual saat hamil atau akibat pemeriksaan panggul, seperti papsmear saat hamil.
Editors' Pick
Mengatasi Keputihan saat Hamil
Untuk mengobati keputihan saat hamil salah satu cara yang paling mudah adalah dengan selalu menjaga kebersihan area intim.
Namun ada beberapa cara mengatasi keputihan saat hamil, yaitu:
- Sering ganti pakaian dalam agar organ intim tetap kering dan bersih
- Gunakan pakaian dalam yang mampu menyerap keringat dengan baik, misalnya pakaian dari bahan katun
- Gunakan pantyliner yang tidak mengandung parfum
- Hindari menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat
- Pastikan untuk mencuci tangan sebelum menyentuh area kewanitaan
- Hindari mencuci area vagina, ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri
- Perhatikan cara membersihkan vagina yang benar
- Konsumsi makanan sehat, terutama yang baik bagi area kewanitaan
- Hindari berendam terlalu lama
Obat untuk Mengatasi Keputihan
Jika sangat mengganggu, Mama dapat menggunakan obat-obatan tertentu untuk mengatasi keputihan. Namun diskusikan dulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan obat tertentu.
Berikut beberapa jenis obat untuk mengatasi keputihan:
Obat antijamur
Keputihan saat hamil yang disebabkan oleh infeksi jamur dapat diatasi dengan obat antijamur berupa krim atau secara supositoria (dimasukkan melalui anus). Obat ini dapat membantu meredakan infeksi dalam waktu tujuh hari. Berikut beberapa jenis obat yang biasanya diresepkan oleh dokter:
- Clotrimazole
- Miconazole
- Terconazole
Antibiotik
Jika keputihan yang dialami disebabkan oleh infeksi bakteri maka pemberian antibiotik biasanya akan menjadi pilihan penanganannya. Tapi jangan gunakan antibiotik tanpa persetujuan dari dokter ya, Ma.
Antibiotik bisa diberikan dalam bentuk obat minum atau salep.
Kapan Harus ke Dokter?
Meski normal, ada beberapa jenis keputihan yang harus ditangani oleh dokter. Kunjungi dokter jika Mama mengalami kondisi berikut ini:
- Keputihan berwarna hijau, kuning, terasa gatal tak tertahankan,
- area vagina terasa ngilu dan sakit,
- vagina mengalami iritasi, kemerahan dan ada sensasi seperti terbakar. Bisa jadi hal ini merupakan tanda infeksi jamur,
- area vagina terasa sakit saat buang air kecil, disertai bau amis pada vagina yang cukup mengganggu,
- jika keputihan yang dialami terjadi pada usia kehamilan 37 minggu ke atas, disertai dengan cairan seperti air atau lendir darah bisa jadi sebagai tanda persalinan semakin dekat. Jangan tunda untuk ke dokter.
Nah, itu beberapa informasi mengenai cara mengatasi keputihan saat hamil. Kenali beberapa gejala infeksi ya, Ma. Sehingga Mama dapat segera mengambil tindakan tepat.
Apa yang Mama lakukan untuk mengatasi keputihan saat hamil?
Baca juga:
- Normalkah Mengalami Keputihan Berwarna Cokelat saat Hamil Tua?
- Bukan Hanya 1 tapi Ada 5 Jenis Keputihan yang Bisa Dialami saat Hamil
- Lindungi Janin dari Infeksi, Ini Tips Jaga Kebersihan Tubuh saat Hamil