6 Hal yang Harus Diketahui oleh Ibu Hamil sebelum Vaksinasi Covid-19
Apakah aman bagi ibu hamil untuk melakukan vaksinasi Covid-19?
30 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama harus ekstra hati-hati, baik itu dengan makanan, obat, atau vaksinasi yang akan Mama lakukan. Salah satu jenis vaksinasi yang banyak dibicarakan belakangan ini adalah vaksinasi Covid-19. Sampai saat ini masih banyak kontroversi mengenai perlunya ibu hamil mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk sakit parah bila terinfeksi Covid-19 daripada mereka yang tidak hamil . Covid-19 pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko persalinan prematur, keguguran, hingga kematian.
Berdasarkan beberapa data dan penelitian yang dilakukan baru-baru ini, ibu hamil yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 tidak mengalami masalah yang berarti.
Tetapi, karena vaksin Covid-19 merupakan hal yang baru, Mama tentu memiliki beberapa kekhawatiran. Salah satunya adalah apakah vaksin ini benar-benar aman terutama untuk janin.
Belum lama ini, POGI telah memberikan rekomendasi kepada ibu hamil untuk mendapatkan vaksinasi. Lalu, jika nanti dibuka pendaftaran vaksinasi, apakah Mama harus ikut mendaftar?
Nah, sebelum Mama memutuskan untuk melakukan vaksinasi Covid-19, ada baiknya Mama mengetahui beberapa hal yang telah Popmama.com rangkum berikut ini.
Mengapa Ibu Hamil Perlu Melakukan Vaksinasi Covid-19?
Memutuskan untuk mendapatkan vaksin Covid-19 selama kehamilan bukanlah keputusan yang mudah. Bagaimanapun, ada janin yang harus dipikirkan dan dilindungi.
Sebuah analisis data nasional yang dilakukan di Amerika Serikat terhadap 409.462 perempuan dengan gejala Covid-19 juga menunjukkan bahwa ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk dirawat di intensive care unit (ICU), untuk dipasang ventilasi mekanik (ventilator), dan untuk mengalami kematian.
Ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi terhadap efek dari Covid-19 dibandingkan dengan mereka yang tidak hamil. Oleh karena itu, penting untuk menemukan metode pencegahan Covid-19 untuk ibu hamil. Salah satunya adalah dengan melakukan vaksinasi Covid-19.
Jika Mama masih ragu, berikut beberapa hal yang harus Mama ketahui:
1. Melakukan vaksinasi hanya dengan persetujuan dari dokter
Di atas segalanya, persetujuan dari dokter sangat penting. Mereka mengetahui kondisi mama dan seluk beluk kehamilan.
Faktanya adalah Covid-19 menempatkan ibu hamil pada peningkatan risiko penyakit parah, dirawat di unit perawatan intensif (ICU), ventilasi mekanis (ventilator), dan kematian.
Saat hamil, karena bekerja keras untuk merawat janin, tubuh juga rentan terkena penyakit. Selalu diskusikan dengan dokter yang mengetahui kondisi mama sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat tertentu atau melakukan vaksinasi.
Editors' Pick
2. Para ahli merekomendasikannya
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), Society for Maternal-Fetal Medicine (SMFM), dan American Society for Reproductive Medicine (ASRM) semuanya merekomendasikan agar ibu hamil dan menyusui memiliki akses ke vaksin COVID-19.
Dalam siaran resminya, POGI juga memberikan rekomendasi tersebut lantaran meningkatnya kasus ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19 di sejumlah kota besar di Indonesia.
Selain itu, adanya varian Delta yang juga menyebabkan populasi ibu hamil menjadi lebih rentan dan lebih cepat mengalami perburukan hingga kematian.
3. Data vaksin terlihat bagus
Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pada ibu hamil di Amerika Serikat memberikan data sebagai berikut:
- Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), mengatakan tidak ada "tanda bahaya" terkait dengan 20.000 ibu hamil yang telah menerima vaksin COVID-19 pada pertengahan Februari.
- Penelitian menunjukkan bahwa antibodi yang diproduksi untuk melindungi tubuh terhadap Covid-19 dapat diturunkan dari ibu ke janin di dalam rahim atau bahkan diteruskan melalui ASI ke bayi. Seorang bayi di Florida lahir dengan antibodi Covid setelah ibunya menerima vaksin selama kehamilan.
- Pfizer-BioNTech, produsen obat yang vaksinnya pertama kali disetujui untuk diluncurkan di Amerika Serikat juga memulai uji klinis pada ibu hamil.
4. Proses vaksinasi sangat mudah
Kenyataannya, proses mendaftar, mendapatkan jadwal vaksinasi, dan kecemasan menjelang vaksinasi jauh lebih buruk daripada proses penyuntikan itu sendiri.
Beberapa orang mungkin mendapatkan efek samping seperti nyeri otot, demam, atau kedinginan. Ada juga yang hanya mengalami rasa sakit di tempat suntikan setelah menerima vaksin.
5. Mereka yang telah divaksinasi penuh dapat mulai kembali normal lagi
Panduan baru dari CDC Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang yang telah divaksinasi penuh (yaitu, dua minggu setelah dosis akhir) dapat mulai dengan aman menikmati beberapa hal pra-pandemi yang telah mereka lewatkan.
Namun meski sudah mendapatkan vaksinasi, protokol kesehatan tetap harus dijalankan. Mendapatkan vaksinasi bukan berarti akan kebal 100 persen dengan penyakit tertentu, lho.
6. Kedamaian pikiran adalah hal yang sangat penting
Pada akhirnya, setiap ibu hamil harus berkonsultasi dengan dokter, mempertimbangkan risikonya, dan membuat keputusan sendiri. Hindari membaca berita-berita negatif atau hoax agar tidak membuat Mama makin bimbang.
Memutuskan untuk melakukan vaksinasi atau tidak, ketenangan pikiran adalah salah satu hal yang penting bagi ibu hamil.
Nah itulah informasi mengenai hal yang harus diperhatikan bila kelak ibu hamil mendapatkan vaksinasi Covid-19. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- 6 Hal yang Harus Dipersiapkan Jelang Persalinan Saat Pandemi Covid-19
- Studi: Vaksin Corona Pfizer dan Moderna Aman untuk Ibu Hamil
- Kabar Baik! Antibodi Vaksin Covid-19 Terdeteksi di Dalam ASI