Ibu hamil membutuhkan makanan bergizi untuk dirinya dan juga janin dalam kandungan. Selain itu, makanan bergizi dapat mendukung tumbuh kembang janin dalam kandungan.
Pada trimester pertama, tak sedikit para Mama yang merasakan ngidam. Meski demikian, Mama harus selektif dalam pemilihan makanan.
Hal ini karena tidak semua makanan dan minuman boleh dikonsumsi oleh ibu hamil muda. Nah, apa saja makanan yang harus dihindari saat hamil muda?
Ikan sering direkomendasikan untuk ibu hamil lantaran mengandung protein serta asam lemak omega 3 esensial. Meski demikian, penting untuk Mama agar selektif memilih ikan dengan kadar merkuri yang rendah.
Perlu diketahui, merkuri merupakan zat yang sangat beracun. Merkuri dengan kadar tinggi kerap kali ditemukan pada ikan-ikan yang hidup di air yang tercemar.
Ikan merkuri tinggi di antaranya.
Hiu
Ikan todak (swordfish)
King mackarel
Tuna.
2. Ikan mentah atau yang dimasak setengah matang
Freepik/Freepik
Sebenarnya, makanan yang harus dihindari saat hamil muda adalah semua makanan mentah atau setengah matang. Misalnya, ikan mentah atau setengah matang yang dapat meningkatkan risiko infeksi virus dan bakteri.
Sushi adalah makanan mentah yang wajib dihindari ketika hamil.
Makanan yang mentah atau setengah matang bisa jadi telah terinfeksi virus dan bakteri sejak masa penyimpanan. Apabila tidak diolah atau dimasak sampai matang, makanan tersebut dapat menularkan virus dan bakteri berbahaya untuk janin dan ibu hamil.
Jika terinfeksi virus dan bakteri, ibu hamil dapat mengalami keguguran dan persalinan prematur.
3. Daging mentah atau yang dimasak setengah matang
Pixabay/Hans
Selain ikan, daging mentah atau kurang matang adalah jenis makanan yang harus dihindari saat hamil muda. Sama seperti ikan mentah atau setengah matang, daging mentah atau kurang matang dapat meningkatkan infeksi virus dan bakteri, seperti salmonella.
Bakteri bisa jadi tidak hanya tertinggal di dalam potongan daging, tapi di dalam otot. Untuk itu, masak daging sampai benar-benar matang agar tidak membahayakan keselamatan janin dan ibu hamil.
Risikonya infeksi bakteri dan virus pun fatal, yakni bayi lahir cacat intelektual, lahir mati, ataupun epilepsi.
4. Telur mentah
Freepik/Racool_studio
Telur mentah adalah makanan yang harus dihindari saat hamil berikutnya. Makanan satu ini telah terpapar salmonella yang dapat membahayakan janin.
Apabila terinfeksi salmonella, kamu akan merasakan gejala seperti diare, demam, mual, muntah, dan kram perut.
Efek paling buruk adalah infeksi membuat rahim kram sangat kuat sampai akhirnya menyebabkan kelahiran prematur.
Alih-alih mengonsumsi telur mentah, coba masak telur menjadi hidangan yang lebih sehat dan aman. Kamu bisa memasak telur balado, dumpling telur, atau telur bumbu saus tiram.
Editors' Pick
5. Hati atau organ hewan
Freepik/David85
Organ hewan seperti hati sebenarnya mengandung nutrisi. Namun, organ hewan cukup berisiko bila di makan ibu hamil muda. Selama kehamilan, sebaiknya hindari mengonsumsi organ hewan, ya.
Meski mengandung zat besi, vitamin A, zinc, dan vitamin B12, tapi organ hewan justru memicu keracunan. Mengapa? Kandungan vitamin A dan zinc yang tinggi ternyata tidak terlalu bagus untuk kehamilan.
Selain keracunan hati, janin rentan mengalami cacat lahir. Untuk itu, hati atau organ hewan termasuk makanan yang harus dihindari saat hamil muda.
6. Susu dan keju yang tidak dipasteurisasi
Freepik/Freepik
Makanan yang harus dihindari saat hamil muda ini kerap diabaikan. Padahal, susu dan keju yang tidak melalui proses pasteurisasi cukup berbahaya. Susu dan keju tersebut dapat menularkan bakteri, seperti listeria, salmonella, dan E. coli.
Konsumsi susu dan keju tanpa proses pasteurisasi menyebabkan gangguan kehamilan, seperti cacat lahir.
Jadi, sebaiknya konsumsi susu dan keju yang telah melalui proses pasteurisasi. Proses ini dapat membunuh bakteri tanpa mengubah kandungan gizi dalam makanan.
7. Minuman yang dilarang saat hamil muda
Freepik/Rawpixel.com
Bukan hanya jenis makanan yang harus dihindari saat hamil muda. Mama juga sebaiknya menghindari minuman yang berkafein.
Mama boleh saja mengonsumsi minuman ini, hanya saja dalam jumlah sedikit. Bagaimanapun, kafein yang masuk ke dalam tubuh akan tersalurkan ke janin.
Kandungan kafein membuat ibu hamil sulit untuk beristirahat, sehingga memicu munculnya rasa cemas hingga stres.
Lebih bahayanya lagi, ternyata kafein yang bisa 'menembus' plasenta. Lewat plasenta, kafein akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin.
8. Buah dan sayur yang tidak dicuci bersih
Pexels/ElleHughes
Makanan yang harus dihindari saat hamil muda adalah buah dan sayur yang tidak dicuci bersih.
Permukaan buah dan sayuran yang tidak dicuci atau dikupas dapat terkontaminasi oleh beberapa bakteri dan parasit, misalnya toxoplasma, E. coli,salmonella, dan listeria.
Salah satu parasit berbahaya yang mungkin menempel pada buah dan sayuran disebut toxoplasma.
Sebagian besar bayi yang terinfeksi bakteri toxoplasma saat masih dalam kandungan tidak menunjukkan gejala saat lahir. Namun, seiring berjalannya waktu, gejala akan muncul seperti kebutaan atau cacat intelektual.
9. Kecambah mentah
Pixabay/Miroro
Berikutnya, makanan yang harus dihindari saat hamil adalah kecambah mentah. Dilansir Healthline, kecambah mentah bisa jadi telah terkontaminasi salmonella.
Apalagi, kecambah tumbuh di tempat lembap untuk tumbuh dan bertunas. Tempat tersebut juga tempat ideal untuk bakteri salmonella.
Ada baiknya, masak kecambah sampai benar-benar matang. Jangan makan kecambah mentah yang biasanya ada di masakan seperti urap atau pecel.
10. Pepaya muda
Freepik/Jcomp
Makanan yang harus dihindari saat hamil muda adalah pepaya muda. Kandungan lateks dalam pepaya muda diketahui dapat memicu kontraksi rahim.
Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil mengonsumsi pepaya yang sudah matang. Hal ini karena pepaya yang sudah matang mengandung berbagai vitamin yang penting untuk ibu hamil.
11. Nanas
Freepik/Dashu83
Dilansir Parenting Firstcry, nanas dapat menyebabkan kontraksi rahim yang kuat. Apalagi, nanas mengandung bromelain, yakni enzim yang memecah protein.
Meski demikian, mengonsumsi nanas bagi ibu hamil sebenarnya diperbolehkan asalkan jumlahnya tidak berlebihan.