Janin Tidak Berkembang, Apakah Harus Dikuret?
Cek faktanya di sini, Ma
9 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua berharap agar janin bisa tumbuh dan berkembang dengan baik hingga waktunya lahir nanti. Namun dalam beberapa kasus, janin tidak berkembang.
Kondisi janin tidak berkembang juga dikenal dengan sebutan hamil kosong atau blighted ovum. Bila Mama mengalami ini, apa yang harus dilakukan? Apakah harus melakukan kuret?
Pada ulasan kali ini, Popmama.com akan membahas tentang janin tidak berkembang, apakah harus kuret?
Apa yang Dimaksud dengan Janin Tidak Berkembang?
Dalam dunia medis, janin tidak berkembang dikenal dengan sebutan blighted ovum (juga disebut kehamilan anembrionik atau hamil kosong).
Blighted ovum adalah jenis keguguran dini yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di rahim Mama tetapi tidak berkembang menjadi embrio. Sel telur yang telah dibuahi berhenti tumbuh, tetapi kantung kehamilan (tempat embrio akan berkembang) terus tumbuh. Plasenta dan kantung kehamilan yang kosong akan melepaskan hormon kehamilan — bahkan tanpa adanya embrio.
Hal ini menyebabkan Mama mengalami gejala awal kehamilan atau bahkan hasil tes kehamilan positif. Terkadang hal ini terjadi begitu awal pada kehamilan sehingga Mama tidak tahu bahwa Mama hamil.
Editors' Pick
Janin Tidak Berkembang, Apakah Harus Kuret?
Keguguran pada kasus janin tidak berkembang akan menyebabkan pendarahan vagina dan kram perut. Keguguran biasanya terasa lebih intens daripada periode menstruasi biasa. Mama dapat mengonsumsi obat bebas seperti asetaminofen untuk meredakan kram. Hindari mengangkat beban berat atau melakukan olahraga berat, karena dapat meningkatkan pendarahan. Mama mungkin mengalami bercak selama beberapa minggu setelah keguguran.
Bila janin tidak berkembang, apakah harus dikuret? Kuret adalah prosedur pembedahan untuk mengangkat isi rahim Mama. Dokter akan melebarkan atau membuka serviks dan menggunakan alat medis serta alat sedot untuk mengeluarkan sisa hasil konsepsi dari rahim. Prosedur ini dilakukan dengan sedasi atau anestesi umum.
Bila Mama mengalami janin tidak berkembang atau kehamilan kosong, kondisi ini tidak akan berkembang menjadi kehamilan yang normal. Maka, jaringan hamil kosong ini akan dianggap sebagai benda asing, yang akan dikeluarkan oleh tubuh.
Namun jika tubuh tidak mengeluarkannya secara spontan, perlu dilakukan tindakan medis, salah satunya kuret. Dokter akan menentukan prosedur apa yang harus dilakukan sesuai dengan kondisi Mama.
Selain kuret, jaringan hamil kosong akan keluar dengan cara berikut:
- Keguguran alami: Jika aman, Mama mungkin dapat mengamati dan menunggu untuk melihat apakah tubuh akhirnya melepaskan jaringan kehamilan. Terkadang perlu waktu berhari-hari atau berminggu-minggu agar hal ini dimulai. Dokter akan memberi tahu Mama jika ini merupakan pilihan. Mama akan mengalami kram, nyeri perut, dan pendarahan setelah keguguran dimulai.
- Keguguran yang disebabkan oleh obat: Mama mungkin diberi obat yang disebut misoprostol untuk memicu tubuh mengalami keguguran. Ini mempercepat proses dan menghilangkan waktu menunggu keguguran dimulai dengan sendirinya. Mama akan mengalami kram, nyeri perut, dan pendarahan dalam waktu 30 menit hingga 10 jam setelah mengonsumsi obat.