Kandungan pada Sabun Muka yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Ibu hamil perlu cek dengan teliti bahan apa saja yang terkandung dalam sabun wajah yang digunakan
12 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski sedang hamil, Mama tetap merawat wajah, salah satunya dengan mencuci muka menggunakan sabun wajah.
Namun seperti yang Mama ketahui, ibu hamil perlu memeriksa dengan teliti bahan-bahan apa saja yang terkandung dalam sabun wajah. Apakah bahan tersebut aman untuk kehamilan dan janin? Pasalnya, beberapa bahan yang terkandung dalam sabun muka mungkin bisa meningkatkan risiko bagi kehamilan dan janin.
Lalu, kandungan apa saja yang harus dihindari saat memilih sabun muka? Nah, daftar kandungan pada sabun muka yang harus dihindari ibu hamil sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini khusus untuk Mama. Semoga bisa membantu dalam memilih produk yang tepat, ya, Ma.
Editors' Pick
Kandungan pada Sabun Muka yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Saat memilih pembersih wajah atau sabun muka untuk digunakan selama kehamilan, Mama harus menghindari bahan-bahan yang dapat membahayakan perkembangan janin, seperti:
- Retinol: Dikenal juga sebagai retin-A atau retinyl palmitate, turunan vitamin A ini dapat menembus kulit dalam dan dapat menyebabkan cacat lahir.
- Asam salisilat: Dikenal juga sebagai BHA atau beta-hydroxy-acid, bahan pengelupas ini sering digunakan untuk mengatasi jerawat. Meskipun American College of Midwives and Gynecologists mengatakan bahan ini aman dalam konsentrasi rendah, sebagian besar dokter kulit dan dokter menyarankan untuk tidak menggunakannya selama kehamilan.
- Paraben dan ftalat: Bahan kimia ini dapat mengganggu perkembangan janin, kesehatan reproduksi, dan perkembangan saraf.
- Triclosan: Bahan ini telah dikaitkan dengan masalah pertumbuhan dan perkembangan janin.
- Benzoil peroksida: Bahan ini harus dihindari selama kehamilan.
Bahan-bahan lain yang harus dihindari meliputi: hidrokuinon, aluminium klorida, minyak esensial, BHA, DEA, DHA, formaldehida, asam tioglikolat, toluena, dan tabir surya kimia dengan oksibenzon.
Alternatif Perawatan Kulit yang Lebih Aman selama Kehamilan
Meskipun beberapa produk favorit Mama tidak boleh digunakan untuk saat ini, Mama tetap bisa merawat kulit. Ada beberapa pilihan yang aman untuk kehamilan, seperti:
1. Bahan-bahan perawatan kulit anti-penuaan
Singkirkan sel-sel kulit mati dan kusam dengan scrub pengelupas yang mengandung bahan pengelupas fisik seperti garam atau gula, atau bahan pengelupas kimia yang lembut seperti asam laktat atau glikolat.
Produk yang mengandung vitamin C, antioksidan yang meningkatkan produksi kolagen protein pengencang kulit dan dapat mencerahkan hiperpigmentasi, juga dianggap aman.
Ingin memanjakan diri dengan perawatan spa? Meskipun sebagian besar perawatan wajah aman selama kehamilan, Mama sebaiknya menghindari pengelupasan dengan retinoid atau asam salisilat dosis tinggi di bagian tubuh mana pun. Jenis pengelupasan dan mikrodermabrasi lainnya dapat sangat mengiritasi kulit ibu hamil.
Dan perawatan apa pun yang melibatkan arus mikro listrik atau laser tidak boleh dilakukan untuk saat ini. Jika Mama tidak yakin apa yang aman dan apa yang tidak (dan apa yang mungkin menyebabkan kulit menjadi tidak nyaman), bicarakan hal tersebut dengan dokter dan sekali lagi dengan ahli kecantikan sebelum prosedur.
2. Bahan perawatan kulit untuk melawan jerawat
Menurut ACOG, tidak masalah untuk menggunakan obat jerawat topikal yang dijual bebas yang mengandung niacinamide, asam azelaic, atau asam glikolat.
Untuk jerawat parah, dokter mungkin merekomendasikan eritromisin topikal atau klindamisin dengan benzoil peroksida, atau eritromisin oral atau sefaleksin.
3. Bahan perawatan kulit yang melembapkan
Kulit kering membuat Mama lesu akhir-akhir ini? Mama dapat membantu kulit tetap terhidrasi dengan tetap menggunakan pembersih yang lembut dan bebas sabun.
Untuk mengunci kelembapan, carilah losion dan krim lembut yang mendapatkan kekuatan hidrasinya dari asam hialuronat atau minyak kelapa.
4. Kandungan tabir surya mineral
Tidak seperti tabir surya kimia, formula tabir surya mineral mengandalkan kandungan fisik (seperti titanium dioksida dan seng oksida), yang secara fisik menangkis sinar sebelum mengenai kulit.
Penghalang fisik bersifat hipoalergenik dan tidak diserap oleh kulit seperti tabir surya kimia dalam jumlah kecil, jadi beberapa calon ibu lebih suka menggunakan tabir surya fisik saat mereka hamil.
Yang terpenting, pilih tabir surya spektrum luas, yang menawarkan perlindungan terhadap sinar UVA dan UVB, dan pastikan tabir surya tersebut memiliki faktor perlindungan matahari (SPF) 30 atau lebih tinggi.
Bagaimana Kehamilan akan Memengaruhi Kulit Mama?
Kulit mama mungkin terlihat sedikit berbeda saat hamil. Hal ini disebabkan oleh aliran darah ekstra dan kadar hormon yang lebih tinggi dalam tubuh ibu hamil.
Sebagian ibu hamil merasa kulit mereka tampak lebih sehat. Sebagian ibu hamil lain merasa kulit mereka menjadi kering atau bercak-bercak, atau timbul jerawat atau masalah kulit lainnya. Kulit mama mungkin juga menjadi lebih sensitif.
Beberapa area kulit ibu hamil mungkin menjadi lebih gelap, seperti puting susu, ketiak, paha bagian dalam, area genital, dan bawah mata.
Berikut beberapa perubahan kulit yang mungkin Mama alami selama kehamilan:
- Hiperpigmentasi. Kondisi ini adalah penggelapan kulit dan disebabkan oleh peningkatan melanin, zat dalam tubuh yang bertanggung jawab atas warna (pigmen). Kehamilan menyebabkan lebih banyak melanin dalam tubuh mama.
- Melasma (juga dikenal sebagai kloasma). Melasma adalah bentuk hiperpigmentasi. Kondisi ini menyebabkan bercak-bercak kecokelatan atau kecokelatan, biasanya di wajah. Kondisi ini sangat umum terjadi pada ibu hamil sehingga disebut "topeng kehamilan". Papula dan plak urtikaria pruritus pada kehamilan (PUPPP). Ini adalah munculnya benjolan merah pucat pada kulit. Lesi ini dapat menyebabkan rasa gatal atau dapat terasa terbakar atau perih. Ukurannya dapat bervariasi, mulai dari penghapus pensil hingga piring makan. Ketika terbentuk bersama-sama di area yang luas, maka disebut plak. Pada kehamilan, lesi ini dapat muncul di perut, kaki, lengan, dan bokong.
- Stretch mark. Stretch mark karena kehamilan atau penambahan berat badan, atau menyusut karena penurunan berat badan yang ekstrem, akan memiliki jenis jaringan parut yang disebut garis regangan, atau striae. Stretch mark biasanya awalnya berwarna kemerahan atau ungu, kemudian berubah mengilap dan bergaris-garis keperakan atau putih.
- Skin tag. Skin tag adalah lipatan jaringan kecil yang menggantung di kulit mama melalui tangkai penghubung. Skin tag bersifat jinak, artinya bukan kanker. Mama biasanya akan menemukannya di leher, dada, punggung, di bawah payudara, dan di selangkangan. Skin tag umum terjadi pada ibu hamil dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika ada sesuatu yang menggeseknya.
- Jerawat, psoriasis, dermatitis atopik. Semua kondisi ini dapat memburuk selama kehamilan. Kondisi ini akan membaik setelah bayi lahir.
- Varises. Perubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan pembuluh darah vena yang melilit dan membesar ini, yang sebagian besar ditemukan di kaki.
- Prurigo saat hamil. Ini adalah benjolan gatal yang tersebar dan dapat terjadi pada setiap tahap kehamilan.
- Pemfigoid gestasionis. Lepuh muncul di perut mama dan dapat menyebar ke area lain. Kondisi ini dapat meningkatkan kemungkinan komplikasi, termasuk kelahiran prematur.
Itu penjelasan tentang kandungan pada sabun muka yang harus dihindari ibu hamil. Diskusikan juga dengan dokter dan ibu hamil lainnya, Mama mungkin bisa mendapatkan saran untuk mendapatkan sabun muka yang paling cocok.
Sabun muka apa yang Mama gunakan untuk membersihkan wajah saat hamil?
Baca juga:
- Benarkah Kulit Ibu Hamil Jadi Kusam jika Mengandung Bayi Perempuan?
- 5 Tips Perawatan Kulit untuk Ibu Hamil agar Tetap Sehat dan Glowing
- Apakah Ibu Hamil Boleh Menggunakan Sabun Muka untuk Kulit Berjerawat?