Kapan Pemeriksaan USG Harus Dilakukan? Cek Jadwalnya di Sini!
Pemindaian ultrasound atau USG dilakukan untuk melihat perkembangan janin, Ma
29 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian besar ibu hamil akan menjalani pemindaian ultrasound scan atau USG selama kehamilan mereka.
USG adalah cara mengamati perkembangan janin tanpa menggunakan sinar-X yang berpotensi bahaya. Selama pemindaian, gelombang suara frekuensi tinggi digunakan untuk membuat gambar bergerak janin yang sedang berkembang. Mama pun dapat melihatnya pada monitor.
Kapan Mama harus melakukan USG selama masa kehamilan? Di bawah ini Popmama.com mengulas sejumlah informasi untuk Mama mengenai jadwal USG saat hamil.
Manfaat USG Kehamilan
USG memiliki beberapa manfaat seperti:
- Mengonfirmasi kehamilan
- Melihat apakah ada lebih dari satu janin atau kehamilan kembar
- Menetapkan hari perkiraan lahir
- Mengetahui apakah terjadi kehamilan ektopik
- Menilai risiko janin yang terkena kelainan kromosom tertentu
- Mengamati perkembangan fisik janin untuk mengetahui apakah pertumbuhannya sudah sesuai
- Memeriksa jumlah cairan ketuban di sekitar janin dalam rahim
- Menentukan posisi plasenta
- Memeriksa posisi janin sebelum melahirkan
Meski termasuk pemeriksaan yang dianjurkan dan dapat digunakan untuk memastikan kesehatan sang Janin, sebaiknya USG tidak terlalu sering dilakukan. Alat USG disebut dapat menghantarkan panas. Meski belum ada penelitian yang menyebut hal tersebut berbahaya, sebaiknya Mama mengantisipasinya.
Editors' Pick
1. USG trimester pertama
USG dilakukan di trimester pertama untuk menentukan lokasi pertumbuhan janin, berapa banyak kehamilan, dan usia kehamilan. Selain itu, juga dapat mendeteksi masalah selama kehamilan, termasuk nyeri atau keluhan yang tak normal seperti perdarahan tak wajar, pusing hebat, atau kram.
USG di trimester pertama juga penting untuk mengetahui apakah terjadi kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan) atau kehamilan anggur (mola hidatidosa).
Mama juga dapat melihat perkembangan janin dan melakukan screening pertama kelainan janin, dengan melihat ketebalan leher janin dan melihat tulang hidung.
2. USG trimester kedua
USG di trimester kedua dilakukan untuk mendeteksi kelainan-kelainan pada otak, jantung, hati, ginjal, kantung kemih, dan usus.
Pada USG ini, Mama dapat melihat jumlah jari tangan dan kaki, serta kelamin juga sudah dapat ditentukan dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi. Yuk, hitung jari si Kecil pada pemeriksaan ini.
3. USG trimester ketiga
Tafsiran berat janin pada usia kehamilan ini merupakan patokan, karena berat janin yang berlebihan atau kekurangan banyak terlihat pada usia kehamilan di atas 30 minggu.
Bentuk muka janin sudah terbentuk sempurna, air ketuban masih banyak, ukuran janin masih kecil relatif terhadap ukuran rahim, sehingga usia kehamilan ini merupakan saat yang sangat tepat untuk pemeriksaan usg 4 dimensi. Selain lebih jelas, beberapa masalah seperti bibir sumbing juga dapat terlihat di sini.
USG terakhir dilakukan pada usia kehamilan 36-37 minggu. Pada usia kehamilan ini janin sudah bertumbuh cukup besar, sehingga sudah tidak bisa berputar. Karena itu dokter dapat melihat posisi kepala janin serta lokasi plasenta.
Berat janin juga diukur untuk ditentukan besar atau tidak dibandingkan dengan benchmark berat janin yang dilakukan pada usia kehamilan 26-30 minggu.
Janin diharapkan lahir pada usia kehamilan 38-40 minggu. Apabila masih belum lahir pada usia 40 minggu, maka sebaiknya dilakukan USG untuk memeriksa kondisi janin, melihat pengapuran pada plasenta, jumlah air ketuban, dan aliran darah pada tali pusat. Apabila janin bermasalah, dokter mungkin akan segera mengeluarkannya dengan cara induksi atau operasi caesar, Ma.
Pemindaian ultrasound atau USG penting untuk dilakukan selama masa kehamilan. Jadi, pastikan Mama memenuhi jadwal USG saat hamil yang disebutkan di atas, ya.
Baca juga:
- 4 Jenis USG dan Perbedaannya, Mana yang Paling Cocok untuk Mama?
- Agar Tidak Bingung, Begini Cara Membaca Hasil USG
- Apakah USG 5 Dimensi Aman Bagi Janin? Cek Faktanya Dulu, Ma