5 Ketakutan Irasional yang Biasa Dirasakan di Kehamilan Kedua
Rasa takut yang timbul seringkali terlihat konyol dan tidak masuk akal
9 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat Mama melihat garis merah muda kedua pada tes kehamilan, beragam emosi pun bermunculan. Kehamilan adalah hal yang dinantikan oleh sebagian besar keluarga, baik itu kehamilan pertama, kedua, atau mungkin ketiga.
Selain perasaan bahagia, muncul perasaan lain, misalnya khawatir akan reaksi anak pertama. Atau muncul pikiran bahwa Mama akan menjadikannya sebagai seorang kakak, ini mungkin bertentangan dengan keinginannya.
Pikiran-pikiran ini muncul, terkadang mungkin terdengar tidak rasional, konyol, dan dipengaruhi oleh hormon. Ini normal, Ma.
Ketakutan apa saja yang biasa dialami oleh ibu hamil pada kehamilan keduanya? Yuk, temukan jawabannya pada ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.
1. Bagaimana saya dapat mencintai bayi lain?
Masuk akal jika kita bertanya-tanya seberapa besar hati kita dapat meregang, mengingat besarnya kesabaran, kepedulian, dan cinta pada anak pertama. Mama tidak perlu khawatir akan hal ini. Hadirnya anggota keluarga baru tidak akan mengurangi rasa cinta mama terhadap si Kakak. Mama pasti dapat merasakannya ketika si Kecil lahir nanti.
Editors' Pick
2. Perut semakin membesar dan sulit untuk memangku si Kakak
Seiring dengan bertambahnya umur kehamilan, baby bump akan semakin membesar. Ini dapat membuat pergerakan menjadi lebih lambat. Mama mungkin mengalami kesulitan untuk bangun dari tempat tidur atau bangun dari sofa.
Kegiatan membaca buku sambil memangku si Kakak pun menjadi sulit dilakukan karena adanya baby bump ini. Mama mungkin membayangkan kalau anak pertama Mama akan membenci Mama karena hal ini. Semua aktivitas yang menyenangkan bersama Mama tidak dapat dilakukan karena kehamilan mama. Pikiran bahwa Mama sudah merusak hubungan kakak adik pun muncul.
Bila ini yang Mama bayangkan, jangan khawatir. Mama dapat melakukan kegiatan lain. Secara perlahan, ubah rutinitas dan jelaskan mengapa Mama kesulitan melakukan kegiatan lama bersamanya.