Masih Menyusui, Aktris Kimberly Ryder Hamil Anak Kedua
Kimberly Ryder kembali membagikan kabar bahagia
31 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aktris Kimberly Ryder mengumumkan kehamilan keduanya. Melalui video baby bump yang diunggahnya di akun Instagram @kimbrlyryder, ia membagikan berita bahagia ini.
Aktris yang masih memberikan ASI kepada anak pertamanya ini tidak menyangka akan kembali hamil secepat ini.
Bagaimana ceritanya? Yuk, simak ulasan tentang berita bahagia dari pasangan Kimberly Ryder dan Edward Akbar di Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
1. Unggahan video kehamilan
Kabar bahagia tentang kehamilan keduanya ia bagi kepada para penggemar melalui akun Instagram pribadinya.
Dalam video tersebut, tampak Rayden sesekali memegang perut buncit Mamanya. Rayden adalah putra pertama Kimberly bersama suaminya, Edward Akbar. Pasangan ini menikah di bulan Agustus 2018 dan dikaruniai anak pertama pada bulan November 2019.
Sampai saat ini, Kimberly masih menyusui putra pertamanya itu.
2. Sempat meyakini bahwa ASI adalah KB natural
Kimberly berpikir jika memberikan air susu ibu (ASI) kepada anak pertamanya merupakan KB natural. Aktris berusia 27 tahun itu meyakini tidak akan hamil lagi karena dia masih menyusui Rayden.
“Aku pikir di saat kita memberikan ASI kepada bayi kita, itu adalah kontrasepsi natural,” tulisnya pada sebuah unggahan di akun Instagramnya. Menurutnya, Rayden belum memulai MPASI dan sangat aktif menyusu.
Namun ternyata keyakinan yang selama ini dipikirkan Kimberly salah. Ia justru hamil lagi saat masih memberikan ASI.
Unggahan tersebut ramai dikomentari para rekan artis lainnya yang turut memberikan ucapan selamat.
3. Risiko jarak kehamilan terlalu dekat
Jarak kelahiran terakhir dan kehamilan kedua Kimberly hanya sekitar sembilan bulan. Jarak antara kehamilan yang terlalu dekat ternyata dapat memengaruhi kesehatan sang Ibu dan janin. Ini dapat menimbulkan komplikasi serius pada kehamilan maupun proses persalinan.
World Health Organization (WHO) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa jarak antar kehamilan sebaiknya dua hingga tiga tahun.
Jarak ideal kehamilan ini bertujuan untuk mempersiapkan tubuh mama untuk hamil kembali. Selain itu, Mama juga dapat memberikan ASI eksklusif pada anak yang lahir sebelumnya dan menjamin kecukupan gizinya dengan pemberian ASI hingga dua tahun.
Jarak kelahiran kurang dari dua tahun memiliki beberapa risiko, antara lain:
- Meningkatkan risiko perdarahan dan kematian saat melahirkan.
- Mama tidak dapat memberikan ASI eksklusif pada anak.
- Kelahiran mati atau kecacatan.
- Berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur.
Selain itu,kondisi rahim setelah melahirkan itu membengkak dan meradang. Sehingga tentu saja membutuhkan waktu agar rahim kembali normal. Bisa dibayangkan ketika rahim sedang radang dan membengkak, kemudian harus menyediakan tempat yang nyaman bagi janin.
Namun dalam keadaan terdesak atau jika sudah terlanjur hamil, kunci kesehatan mama dan janin terletak pada pemeriksaan rutin. Ini adalah cara yang efektif untuk mendeteksi adanya komplikasi pada kehamilan mama. Jadi kehamilan mama tetap bisa berjalan dengan baik meski jarak kehamilan dekat, asalkan dalam pemantauan dokter secara berkala.
Itulah berita gembira dari pasangan Kimberly Ryder dan Edward Akbar. Kita doakan semoga kehamilannya berjalan dengan lancar, ya!
Baca juga:
- Cek Risiko Jarak Kehamilan Terlalu Dekat Sebelum Memutuskan Hamil Lagi
- 6 Jenis Makanan yang Harus Dihindari saat Hamil Muda
- 5 Jenis Buah Penguat Kandungan untuk Cegah Keguguran