Ini Tahap Perkembangan Indra Penciuman Janin di Dalam Kandungan
Bayi baru lahir dapat mengenali bau Mama, ini karena indra penciumannya berkembang sejak dalam rahim
30 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi yang berusia beberapa hari sudah dapat mengenali Mama melalui aroma kulit. Kok bisa ya? Ternyata, meskipun janin dikelilingi oleh cairan ketuban, indra penciumannya sudah berfungsi, Ma.
Terlebih lagi, makanan yang Mama konsumsi selama hamil tidak hanya memengaruhi indra perasa janin, tetapi juga memengaruhi indra penciumannya.
Kapan dan bagaimana perkembangan indra penciuman bayi? Apa yang harus Mama lakukan untuk meningkatkan perkembangannya? Yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini.
Perkembangan Indra Penciuman Janin
Indra penciuman janin mulai berkembang pada usia yang relatif dini. Antara usia 6-7 minggu kehamilan, neuron penciuman, yang membantu otak janin untuk memproses bau, sudah berkembang.
Pada usia 7-8 minggu, dua rongga hidung simetris yang merupakan fondasi hidung janin telah terbentuk. Segera setelah itu, saluran hidung terbuka, menghubungkan apa yang janin hirup melalui lubang hidungnya dengan apa yang ia rasakan di mulutnya.
Sekitar minggu ketujuh hingga 10, sistem trigeminal janin berkembang. Ini memungkinkan hidungnya bereaksi terhadap sentuhan dan kehangatan serta rangsangan kimiawi pada baunya, seperti kesegaran mint atau kepedasan paprika.
Pada minggu ke 10 hingga 12, reseptor bau penciuman terbentuk. Antara minggu ke 11 hingga 19, neuron-neuron reseptor di hidung janin terhubung dengan bohlam penciuman di otak. Bersama-sama, struktur ini memungkinkan aroma yang dihirup janin untuk berkomunikasi dengan otaknya.
Pada akhir trimester kedua, hidung kecil janin mulai mendeteksi bau.
Editors' Pick
Apakah Bayi Bisa Mendeteksi Bau di Dalam Rahim?
Sebagian besar penelitian tentang perkembangan awal penciuman janin telah dilakukan pada hewan, karena sulit untuk mempelajari bayi manusia dengan aman di dalam rahim.
Tetapi penelitian tentang bayi prematur menunjukkan bahwa bayi memang mampu mencium bau selama trimester ketiga dan bahkan mungkin lebih awal.
Para ahli percaya janin mungkin dapat mulai mencium, yaitu bereaksi terhadap bahan kimia yang mereka hirup melalui hidung mereka di dalam rahim ketika berusia enam bulan. Meskipun indra tersebut benar-benar meningkat selama bulan ke 8-9 kehamilan.
Apa yang Mama Makan, Itulah yang Dicium oleh Janin
Janin mulai menelan cairan ketuban sekitar minggu ke-17 kehamilan dan menghirupnya di sekitar minggu ke-25.
Sementara janin mendapatkan semua oksigen dan nutrisi yang ia butuhkan dari Mama melalui tali pusat dan plasenta, ia sudah melakukan gerakan yang sangat penting ini untuk mempersiapkan diri hidup di luar rahim. Dan karena apa yang Mama makan diteruskan ke cairan ketuban, janin tidak hanya merasakan tetapi mencium makanan yang mama telan.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa ketika wanita hamil mengonsumsi makanan dengan rasa tertentu selama bulan-bulan terakhir kehamilan, bayi yang baru lahir akan mengenali bau, segera setelah lahir. Ini menunjukkan bahwa janin mendeteksi dan menghafal aroma ini di dalam rahim.
Kenangan itu dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Satu penelitian menemukan bahwa ibu yang mengonsumsi makanan manis selama lima minggu terakhir kehamilan, akan melahirkan anak-anak yang lebih mungkin menikmati bawang putih setidaknya sampai usia delapan atau sembilan tahun.
Beberapa bukti bahkan menunjukkan bahwa janin mungkin bisa mencium aroma produk kecantikan yang Mama kenakan pada kulit dan parfum yang Mama hirup melalui hidung. Alasannya karena bahan kimia masuk ke aliran darah dan kemudian cairan ketuban.
Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika suatu bau terhirup, bahan kimia yang membentuk bau tersebut dapat dideteksi dalam cairan ketuban dalam hitungan detik.
Bayi Baru Lahir Mengenali Mama melalui Penciuman
Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa bayi baru lahir mengenali ibu mereka hanya dengan bau. Hidung bayi juga dapat mengendus ASI, ini karena ASI memiliki zat yang sangat spesifik dan sangat menarik bagi bayi.
Kok bisa ya? Beberapa bahan kimia yang sama, termasuk beberapa yang berasal dari makanan yang Mama makan, ditemukan dalam cairan ketuban serta di kulit dan ASI. Dan masuk akal bahwa bayi akan sangat terbiasa dengan aroma khas mama. Bayi dapat mengenali dan mengandalkan mama untuk makan, kenyamanan, dan cinta sejak hari pertama.
Cara Mendorong Indra Penciuman Janin
Semua ini berarti bahwa makanan yang Mama makan selama kehamilan dapat memengaruhi apa yang disukai janin, bahkan sampai bertahun-tahun kemudian.
Jadi fokuslah pada makanan yang bernutrisi seperti sayur dan buah. Dan jangan ragu untuk mencoba makanan beraroma lebih kuat, seperti bawang putih atau kari, yang ingin Mama bagi dengan si Kecil nanti. Karena bayi kemungkinan besar akan mengalami dan mengembangkan preferensi untuk aroma dan rasa tersebut.
Meski begitu, ada banyak faktor khusus yang berperan, baik yang dapat dikendalikan maupun tidak, yang memengaruhi setiap aspek perkembangan janin, termasuk indra penciuman.
Hal yang paling penting untuk diingat dan dinanti-nantikan adalah ketika bayi lahir, ia akan mengenali Mama hanya dengan cara mencium aroma tubuh mama.
Menarik bukan? Sekarang Mama sudah mengetahui caranya bagaimana mengembangkan indra penciuman bayi ini. Yuk, dicoba!
Baca juga:
- 10 Nutrisi Penting yang Dibutuhkan Ibu Hamil saat Hamil Tua
- 6 Jenis Makanan dan Minuman untuk Merangsang Persalinan Saat Hamil Tua
- Kapan Janin Mulai Bergerak? Ini Faktanya, Ma