Normalkah Nyeri Leher saat Hamil? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Perubahan bentuk tubuh saat hamil menjadi salah satu penyebabnya
30 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama mengalami beberapa ketidaknyamanan yang disebabkan oleh perubahan tubuh saat hamil. Nyeri kepala dan punggung sering dialami oleh ibu hamil.
Selain itu, nyeri leher juga umum dialami oleh ibu hamil. Nyeri dan ketegangan di leher serta bahu ini diperparah dengan postur tubuh ibu hamil.
Meski umum dialami oleh ibu hamil, kondisi ini tentu membuat Mama merasa tidak nyaman.
Jika Mama mengalaminya, simak ulasan Popmama.com berikut tentang nyeri leher saat hamil, penyebab dan cara mengatasinya.
Apa Penyebab Nyeri Leher saat Hamil?
Nyeri leher selama kehamilan dapat disebabkan oleh banyak perubahan yang dialami tubuh untuk menopang janin. Berikut beberapa penyebab umum ibu hamil mengalami nyeri leher:
- Penambahan berat badan. Berat badan yang bertambah menyebabkan otot bekerja ekstra sehingga meningkatkan tekanan pada persendian, termasuk di leher dan punggung.
- Postur yang buruk. Bentuk sway-back atau "U" di tulang belakang karena perut makin membesar dapat menyebabkan nyeri leher. Dan ketegangan leher dapat berkembang jika Mama menggunakan laptop dalam jangka waktu lama, menggendong ponsel di bahu, atau duduk di kursi meja yang kurang ergonomis.
- Tidur. Tidur ternyata dapat memengaruhi leher. Tanpa disadari, pergantian posisi tidur untuk mendapatkan kenyamanan justru dapat membuat leher nyeri dan tegang di pagi hari.
Editors' Pick
Jenis Nyeri Leher yang Dialami saat Hamil
Ada berbagai jenis dan gejala nyeri leher. Jika leher sakit saat hamil, hal itu bisa disebabkan oleh salah satu dari berikut ini:
- Ketegangan otot leher karena sering digunakan atau menahan posisi terlalu lama. Membaca dalam posisi yang canggung, duduk di depan komputer terlalu lama, atau bahkan menggertakkan gigi adalah kemungkinan penyebabnya.
- Kejang leher. Leher yang kencang atau kaku di pagi hari bisa menjadi kejang saat otot leher tegang tanpa disengaja. Ini bisa disebabkan karena tidur dengan posisi leher yang canggung.
- Sakit kepala. Nyeri di bagian belakang kepala mungkin menjalar ke leher.
- Saraf terjepit. Saraf tulang belakang yang terjepit juga menyebabkan nyeri leher, yang mungkin terasa tajam atau terasa seperti kesemutan dan dapat menyebar ke lengan dan tangan.
- Cedera leher. Tersandung atau jatuh dapat membuat leher terlempar ke depan dan ke belakang. Ini menyebabkan rasa sakit dan cedera akibat pukulan cemeti.
Cara Meredakan Nyeri Leher saat Hamil
Setelah Mama menentukan jenis atau penyebab nyeri leher kehamilan, berikut beberapa cara untuk meredakannya:
- Peregangan. Kendurkan otot yang tegang dengan memiringkan kepala ke satu sisi, tanpa mengangkat bahu (cobalah untuk melemaskannya di punggung). Tarik napas, tahan selama tiga detik, buang napas, lalu ulangi di sisi lainnya. Lakukan ini beberapa kali sehari — di meja, di kantor dokter, atau saat Mama sedang mengantre di toko.
- Gunakan air panas dan dingin. Mandi air hangat, berendam, atau bantal pemanas dengan suhu rendah dapat mengatasi ketidaknyamana leher. Mama juga dapat menggunakan kompres dingin selama 20 menit beberapa kali sehari atau bergantian antara perawatan panas dan dingin.
- Berdiri tegak. Jaga agar bahu tetap lurus dan rendah di punggung, daripada membiarkannya jatuh atau melengkung ke depan. Dan jika Mama sedikit mengencangkan perut saat berdiri dan duduk, Mama akan membuat keselarasan yang lebih baik dan mencegah potensi nyeri leher.
- Gunakan bantal yang berkualitas. Untuk tidur malam yang berkualitas, pertimbangkan bantal kehamilan yang dapat menopang kepala, leher, dan tubuh dengan lebih baik.
- Lakukan pijatan. Menggosok lembut bisa terasa luar biasa di leher yang kencang.
- Akupunktur. Beberapa ibu hamil menemukan bahwa akupunktur membantu nyeri leher dan punggung mereka. Sebagai bonus, ini juga dapat meredakan gejala kehamilan lainnya, termasuk mual di pagi hari, nyeri panggul, dan sakit kepala. Diskusikan dengan dokter sebelum melakukan akupuntur, ya, Ma.
Kapan Harus ke Dokter?
Untungnya, sebagian besar nyeri leher pada kehamilan membaik dengan pengobatan rumahan dan sedikit kesabaran. Tetapi jika sakit leher mulai memburuk selama beberapa hari, menyebar ke lengan atau kaki, atau rasa sakit itu disertai dengan sakit kepala, mati rasa atau kesemutan, segera hubungi dokter.
Perawatan segera juga diperlukan untuk nyeri leher akibat jatuh, cedera olahraga, atau kecelakaan mobil.
Nyeri leher saat hamil adalah hal yang sering dialami oleh sebagian mama. Jika rasa nyerinya tidak tertahankan, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter ya, Ma.
Itu penjelasan tentang nyeri leher saat hamil, penyebab dan cara mengatasinya. Apakah Mama pernah mengalaminya?
Baca juga:
- Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Tulang Rusuk saat Hamil Tua
- Nyeri Pinggul saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Penyebab dan Cara Atasi Nyeri Tulang Kemaluan saat Hamil Tua