Penyebab Janin Tidak Berkembang, Kenapa Ibu Hamil Bisa Mengalaminya?
Cari tahu penyebabnya, apakah kondisi ini bisa dicegah?
21 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Janin tidak berkembang dikenal juga sebagai hamil kosong atau blighted ovum. Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di rahim tetapi tidak berkembang menjadi embrio.
Kondisi ini juga disebut sebagai kehamilan anembrionik (tanpa embrio) dan merupakan penyebab utama kegagalan kehamilan dini atau keguguran. Kondisi ini sering terjadi terlalu dini sehingga Mama bahkan tidak tahu bahwa Mama sedang hamil.
Janin tidak berkembang menjadi penyebab sekitar satu dari dua keguguran pada trimester pertama kehamilan. Keguguran terjadi ketika kehamilan berakhir dengan sendirinya dalam 20 minggu pertama.
Ketika seorang perempuan hamil, sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Pada sekitar 5 hingga 6 minggu kehamilan, embrio seharusnya sudah ada. Pada saat ini, kantung gestasi -- tempat janin berkembang -- lebarnya sekitar 18 milimeter.
Namun, pada blighted ovum, kantung kehamilan terbentuk dan tumbuh, tetapi embrio tidak berkembang. Itulah sebabnya blighted ovum juga disebut kehamilan anembrionik serta janin tidak berkembang.
Apa penyebab janin tidak berkembang? Nah, untuk mengetahui jawabannya, simak dulu penjelasan Popmama.com berikut ini, Ma.
Penyebab Janin Tidak Berkembang
Keguguran akibat janin tidak berkembang atau blighted ovum sering kali disebabkan oleh masalah kromosom, struktur yang membawa gen. Hal ini dapat disebabkan oleh sperma atau sel telur yang kualitasnya buruk. Atau, dapat terjadi karena pembelahan sel yang tidak normal. Apa pun itu, tubuh Mama menghentikan kehamilan karena mengenali kelainan ini.
Penting untuk dipahami bahwa Mama tidak melakukan apa pun yang menyebabkan keguguran ini dan Mama hampir pasti tidak dapat mencegahnya.
Editors' Pick
Tanda-Tanda Janin Tidak Berkembang
Bila janin tidak berkembang, Mama mungkin mengalami tanda-tanda kehamilan. Misalnya, Mama mendapatkan hasil tes kehamilan positif atau menstruasi yang terlambat.
Kemudian Mama mungkin mengalami tanda-tanda keguguran, seperti:
- kram perut,
- bercak atau pendarahan vagina,
- menstruasi yang lebih banyak dari biasanya.
Jika Mama mengalami salah satu dari tanda-tanda atau gejala ini, Mama mungkin mengalami keguguran. Namun, tidak semua pendarahan pada trimester pertama berakhir dengan keguguran. Jadi, pastikan untuk segera menemui dokter jika Mama mengalami salah satu dari tanda-tanda ini.
Diagnosa Janin Tidak Berkembang
Jika Mama mengira kehamilan Mama normal, Mama tidak sendirian. Sebagian perempuan dengan kondisi janin tidak berkembang berpikir demikian karena kadar human chorionic gonadotropin (hCG) mereka dapat meningkat.
Plasenta memproduksi hormon ini setelah implantasi. Pada kondisi janin tidak berkembang, hCG dapat terus meningkat karena plasenta dapat tumbuh dalam waktu singkat, bahkan saat embrio tidak ada.
Oleh karena itu, pemeriksaan USG biasanya diperlukan untuk mendiagnosis blighted ovum -- untuk memastikan bahwa kantung kehamilan kosong.
Apa yang Terjadi Setelah Keguguran?
Jika Mama telah menerima diagnosis janin tidak berkembang, diskusikan dengan dokter apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Beberapa perempuan menjalani dilatasi dan kuretase. Prosedur pembedahan ini melibatkan dilatasi serviks dan pengeluaran isi rahim. Karena dilatasi dan kuratase segera membuang jaringan yang tersisa, prosedur ini dapat membantu Mama mencapai penyelesaian mental dan fisik. Prosedur ini juga dapat membantu jika Mama ingin dokter patologi memeriksa jaringan untuk memastikan penyebab keguguran.
Menggunakan obat seperti misoprostol sebagai pasien rawat jalan mungkin merupakan pilihan lain. Namun, tubuh Mama mungkin memerlukan waktu beberapa hari untuk mengeluarkan semua jaringan. Dengan obat ini, Mama mungkin mengalami lebih banyak pendarahan dan efek samping. Dengan kedua pilihan tersebut, Mama mungkin mengalami nyeri atau kram yang dapat diobati.
Perempuan lain lebih memilih untuk tidak menjalani penanganan medis atau pembedahan. Mereka memilih untuk membiarkan tubuh mereka mengeluarkan jaringan dengan sendirinya. Ini sebagian besar merupakan keputusan pribadi, tetapi diskusikan dengan dokter Mama.
Setelah keguguran, dokter Mama mungkin menyarankan agar Mama menunggu setidaknya satu hingga tiga siklus menstruasi sebelum mencoba untuk hamil lagi.
Nah, itu penjelasan tentang penyebab janin tidak berkembang. Begitu Mama mendapatkan hasil tes kehamilan positif lewat testpack, pastikan Mama memeriksakan kehamilan ke dokter, ya.
Dokter akan memeriksa kondisi kehamilan Mama dan mengambil tindakan tertentu bila diperlukan. Semoga kehamilannya selalu sehat, Ma!
Baca juga:
- Janin Tidak Berkembang, Apakah Harus Dikuret?
- anin Tidak Berkembang, Apakah Perut Tetap Membesar?
- 14 Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang yang Patut Diwaspadai