Mimpi Mama saat hamil bisa terasa lebih nyata, realistis, aneh, atau menakutkan dari biasanya. Ibu hamil umumnya bermimpi tentang sesuatu yang berkaitan dengan kehamilan, misalnya ketika menjadi orang tua dan kelahiran.
Mimpi kehamilan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, ini juga bisa membuat stres dan memengaruhi kualitas tidur dan suasana hati. Mimpi buruk yang terjadi terus-menerus bisa menjadi gejala adanya gangguan kecemasan.
Ulasan Popmama.com kali ini akan membahas penyebab sering mimpi buruk saat hamil beserta cara mengatasinya, Ma.
Apa Itu Mimpi Kehamilan?
Pexels/ Ron Lach
Mimpi kehamilan adalah mimpi yang lebih sering, jelas, atau berkesan yang dapat dialami seseorang saat hamil. Mimpi ini mungkin akan:
Intens
Realistis
Terperinci
Aneh atau menakutkan
Berbasis kecemasan.
Selain itu, Mama juga mungkin akan bermimpi soal:
Bertemu bayi untuk pertama kalinya
Prediksi jenis kelamin bayi
Persalinan dan melahirkan.
Editors' Pick
Seberapa Umum Mimpi Kehamilan Ini?
Pexels/ Ketut Subiyanto
Perubahan pada mimpi seseorang adalah hal biasa selama kehamilan, terutama pada trimester ketiga.
Dalam sebuah studi tahun 2016 dilakukan pada 406 wanita berusia 16-40 tahun pada trimester ketiga kehamilan. Lebih dari 11 persen melaporkan mimpi buruk seminggu sekali atau lebih sering. Sekitar dua pertiga peserta melaporkan mimpi yang berhubungan dengan bayi.
Studi 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Dreaming juga menunjukkan bahwa ibu hamil mengalami lebih banyak representasi kehamilan dan menjadi orangtua dalam mimpi. Jika dibandingkan dengan kelompok pembanding yang tidak hamil.
Mimpi tentang kehamilan dan kelahiran mungkin lebih umum pada Mama yang lebih muda dan yang belum pernah melahirkan sebelumnya.
Menurut peneliti, ini terjadi pada mereka yang hamil untuk pertama kalinya karena stres atau cemas.
Penyebab Mimpi Buruk saat Hamil
Pexels/Polina Kovaleva
Gangguan tidur
Kehamilan dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan membuat Mama lebih sering bangun, sehingga memengaruhi siklus tidur. Gangguan ini dapat mempengaruhi tahap rapid eye movement (REM) tidur ketika mimpi terjadi.
Seseorang yang terbangun selama tidur REM mungkin lebih mudah mengingat mimpinya, membuatnya merasa lebih sering atau lebih hidup.
Antisipasi, kekhawatiran, atau stres
Beberapa ilmuwan percaya bahwa mimpi dapat membantu otak memproses emosi. Ibu hamil umumnya mengalami perubahan emosional yang intens, terutama pada trimester pertama dan ketiga.
Penelitian juga menunjukkan bahwa kecemasan terkait kehamilan dapat meningkat selama minggu-minggu terakhir kehamilan.
Satu studi pada 2013 mencatat bahwa mimpi tentang keselamatan janin biasa terjadi di awal trimester ketiga. Kemudian mulai berkurang setelah 36 minggu ketika risiko komplikasi kehamilan mulai turun tajam.
Tingkat hormon
Hormon yang diproduksi tubuh selama kehamilan juga memengaruhi tidur, yang dapat mengubah mimpi seseorang. Namun, ada sedikit penelitian tentang topik ini.
Sebuah studi 2015 mencatat bahwa jumlah tidur sering meningkat selama trimester pertama. Namun, seiring waktu, panjang dan kualitas tidur rata-rata menurun. Tepat sebelum melahirkan, tubuh memproduksi lebih banyak oksitosin, yang dapat memperburuk insomnia.
Studi lain terhadap lebih dari 400 peserta menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga ibu hamil memiliki kualitas tidur yang buruk.
Jika Mama tidak tidur nyenyak seperti biasanya karena perubahan hormonal, mungkin Mama terbangun selama tidur REM dan mengingat mimpi lebih jelas.
Apa yang Harus Dilakukan?
Pexels/ George Milton
Mimpi dapat memengaruhi tingkat energi atau suasana hati di siang hari. Mama dapat melakukan beberapa hal ini untuk mengatasinya:
Melakukan jadwal tidur yang konsisten
Menciptakan rutinitas waktu tidur yang menenangkan
Mencoba latihan pernapasan atau yoga prenatal
Hindari menggunakan HP atau laptop menjelang tidur
Hindari kafein, terutama di sore atau malam hari
Mengelola gejala terkait kehamilan yang mengganggu tidur.
Mimpi yang lebih jelas atau sering mungkin tidak memerlukan tindakan lebih lanjut. Namun, jika Mama memiliki mimpi yang menyedihkan, Mama dapat membicarakannya dengan seseorang.
Mimpi berbasis kecemasan yang terus-menerus dapat menunjukkan bahwa Mama mengalami stres yang cukup besar. Seorang profesional kesehatan mental dapat membantu memahami apa penyebabnya dan membantu mengelolanya.
Bergabung dengan kelompok kehamilan juga dapat membantu Mama mengatasi keresahan saat hamil.
Kapan Mimpi Buruk Harus Mendapatkan Penanganan Serius?
Pexels/ SHVETS Production
Mimpi buruk sesekali adalah hal biasa. Namun, sering mimpi buruk bisa menjadi tanda gangguan psikis.
Mimpi buruk secara signifikan memengaruhi kualitas tidur, suasana hati, dan kehidupan sehari-hari. Mimpi buruk juga bisamenjadi gejala kondisi kesehatan mental, seperti gangguan stres pascatrauma.
Jika Mama khawatir akan frekuensi mimpi buruk, pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter atau terapis. Mama juga dapat membuat jurnal tidur untuk mencatat seberapa sering mimpi buruk terjadi, tentang apa itu, dan efek yang dirasakan.
Mimpi selama kehamilan bisa lebih jelas, realistis, sering, atau menyedihkan dari biasanya.
Gangguan tidur, perubahan hormonal, atau stres emosional dapat menyebabkannya, terutama selama trimester ketiga. Mama dapat mencoba mengambil langkah-langkah untuk mengelola stres dan meningkatkan kualitas tidur.
Mimpi kehamilan biasanya tidak memerlukan perawatan apapun. Tapi jika Mama mengalami mimpi yang terus-menerus dan menyedihkan, jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter.