Perusahaan Ini Beri Bonus 1 M untuk Karyawan yang Bersedia Punya Bayi

Penurunan angka kelahiran global jadi ancaman bagi banyak negara

1 April 2024

Perusahaan Ini Beri Bonus 1 M Karyawan Bersedia Pu Bayi
Freepik/jcomp

Penurunan angka kelahiran global menjadi ancaman bak bom waktu yang siap meledak kapan saja. Setiap negara pun mengatur rencana untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah Korea Selatan.

Sebuah perusahaan di Korea Selatan menawarkan karyawannya uang sebesar $75.000 (setara dengan 1 miliar rupiah) setiap kali mereka memiliki bayi. Mengapa perusahan tersebut mau melakukan upaya ini?

Yuk, terus simak informasinya pada ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.

Editors' Pick

Rendahnya Angka Kelahiran di Korea Selatan dan Ancaman Kepunahan

Rendah Angka Kelahiran Korea Selatan Ancaman Kepunahan
Freepik.com/freepik

Jika angka kelahiran di Korea tetap rendah, negara ini akan menghadapi kepunahan, menurut Lee Joong-keun, ketua perusahaan konstruksi Booyoung Group.

Tingkat kesuburan di negara tersebut, yang merupakan yang terendah di dunia, semakin menurun pada tahun 2023. Rata-rata jumlah bayi yang diharapkan per perempuan Korea Selatan kini turun menjadi 0,72 dari 0,78 pada tahun 2023—jauh di bawah tingkat yang normal sebesar 2,1.

Tren ini didorong oleh perubahan masyarakat seperti perubahan sikap terhadap pernikahan dan kehidupan berkeluarga. Selain itu, tekanan ekonomi, ketakutan akan kehilangan kesempatan kerja, dan kecenderungan hidup menyendiri juga menjadi penyebabnya.

Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan pada tahun 2022, bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar $200 miliar selama 16 tahun untuk inisiatif mendukung ibu baru. Dan mulai tahun 2024, tunjangan untuk rumah tangga yang memiliki bayi telah ditingkatkan menjadi $750.

Perusahaan Berikan Bonus 1 Miliar untuk Setiap Kelahiran Bayi Baru

Perusahaan Berikan Bonus 1 Miliar Setiap Kelahiran Bayi Baru
Freepik/rawpixel.com

Perusahaan seperti Booyoung Group memberikan kontribusi mereka terhadap upaya nasional.

Lee berharap jika perusahaan Booyoung Group dapat diakui sebagai perusahaan yang berkontribusi dalam mendorong kelahiran. Juga turut membantu mengatasi kekhawatiran mengenai masa depan Korea Selatan.

Lalu apa yang dilakukan Booyoung Group untuk mengatasi masalah pelik tersebut?

Perusahaan konstruksi Booyoung Group menawarkan bonus $75.000 (setara dengan 1 miliar rupiah) kepada karyawan untuk setiap kelahiran bayi baru. Perusahaan mengatakan sejauh ini 66 karyawan telah memanfaatkan bonus tersebut.

Dan ketua Booyoung mengatakan dia juga ingin membantu keluarga yang memiliki anak ketiga dengan perumahan. Perusahaan memastikan tidak ada beban pajak dan tidak ada tanggung jawab pemeliharaan.

Jru bicara Booyoung Group mengungkapkan bahwa manfaat tersebut tersedia untuk perempuan dan laki-laki.

Penurunan Angka Kelahiran: Masalah Serius yang Perlu Ditangani dengan Tekad Luar Biasa

Penurunan Angka Kelahiran Masalah Serius Perlu Ditangani Tekad Luar Biasa
Freepik/cookie_studio

Masalah angka kelahiran yang rendah mengharuskan kita untuk menangani situasi ini dengan lebih serius dan memikirkan penyebab dan solusi dari dimensi yang berbeda dari sebelumnya, menurut Presiden Yoon pada bulan Desember 2023.

Menurut Yoon, waktu semakin sempit. Ia berharap setiap instansi pemerintah menyikapi permasalahan rendahnya angka kelahiran dengan tekad yang luar biasa.

Kelangkaan bayi mempercepat kesengsaraan demografi Korea Selatan.

Negara berpenduduk 51 juta jiwa ini mengalami penurunan populasi selama empat tahun berturut-turut pada tahun 2023. Sementara itu, proporsi penduduk muda terhadap penduduk tua telah menyusut dengan cepat dalam beberapa dekade terakhir.

Pada tahun 1990, dewasa muda berusia 19 hingga 34 tahun mencakup hampir sepertiga populasi. Pada tahun 2020, demografi ini menyusut menjadi 10,21 juta, atau hanya seperlima. Biro statistik negara tersebut memperkirakan angka ini akan turun menjadi 5,21 juta pada tahun 2050.

Sebaliknya, penduduk Korea Selatan yang berusia 65 tahun ke atas berjumlah 17,5 persen dari populasi pada tahun 2022. Tren ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk lanjut usia akan melebihi jumlah penduduk dewasa muda pada akhir dekade ini.

Penurunan populasi usia kerja muda juga menimbulkan kekhawatiran mengenai daya saing jangka panjang negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia.

Namun, negara-negara tetangga Korea Selatan di Asia Timur juga tidak ketinggalan dalam hal tingkat kesuburan yang datar, dengan Tiongkok, Jepang, dan Taiwan yang juga bergulat dengan krisis populasi yang akan terjadi.

Nah, itu informasi tentang perusahaan di Korea Selatan menawarkan karyawannya bonus sebesar Rp 1 M untuk pegawainya yang punya bayi.

Baca juga:

The Latest