5 Risiko Kehamilan yang Tidak Direncanakan dan Tips Mengatasinya
Kadang kehamilan terjadi tanpa direncanakan atau mungkin tidak diinginkan karena beberapa alasan
17 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan merupakan suatu hal yang harus dipersiapkan dengan baik agar Mama dan janin di dalam kandungan selalu dalam keadaan sehat.
Namun, terkadang kehamilan terjadi tanpa direncanakan atau bahkan mungkin tidak diinginkan karena beberapa alasan. Misalkan karena faktor umur, kondisi ekonomi, atau jumlah anak dalam keluarga.
Kehamilan yang tidak direncanakan ini dapat meningkatkan risiko masalah pada ibu hamil dan janin. Dikarenakan Mama belum mempersiapkan diri sebelumnya untuk hamil. Selain masalah kesehatan, ini juga dapat menimbulkan masalah sosial serta psikologis.
Kira-kira apa saja masalah yang mungkin timbul akibat kehamilan yang tidak direncanakan? Berikut Popmama.com merangkum informasinya pada ulasan berikut ini secara lebih detail.
1. Terlambat melakukan perawatan kehamilan
Perawatan kehamilan yang dilakukan sejak dini menjadi hal yang penting dilakukan oleh setiap ibu hamil. Ini dapat mendukung kesehatan ibu hamil serta janin.
Perempuan dengan kehamilan yang tidak diinginkan cenderung kurang mendapatkan pelayanan kesehatan selama hamil. Selain itu, Mama pun mengalami keterlambatan dalam mendapatkan perawatan.
Padahal trimester awal merupakan fase paling penting bagi janin. Di trimester pertama, organ vital janin mulai terbentuk. Mulai dari otak, sumsum tulang belakang, sistem saraf, mata, telinga hingga hidung. Jantung janin juga sudah berkembang dan mulai berdetak sejak saat ini.
2. Stres atau depresi
Kehamilan yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan juga dapat menjadi penyebab Mama mengalami depresi selama kehamilan dan postpartum.
Kehamilan yang tidak diinginkan juga dapat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan tingkat stres yang lebih tinggi.
Penelitian Eastwood pada tahun 2011 yang melibatkan 29.405 perempuan di Australia membuktikan bahwa insiden depresi postpartum lebih banyak terjadi pada perempuan yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.