Seberapa Penting Berjemur saat Hamil?
Sinar matahari pagi sangat baik untuk kesehatan, termasuk bagi ibu hamil
27 April 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sinar matahari pagi bermanfaat bagi kesehatan, termasuk bagi ibu hamil. Namun, seberapa penting sebenarnya rutin berjemur saat hamil?
Mengutip dari laman Verywell Health, ibu hamil yang mendapat lebih banyak sinar matahari pada trimester pertama kehamilannya mungkin memiliki risiko lebih rendah mengalami kelahiran prematur dan keguguran. Hal ini diungkap oleh sebuah penelitian.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap soal seberapa penting rutin berjemur saat hamil, simak ulasan Popmama.com berikut ini.
Rutin Berjemur saat Hamil Mengurangi Risiko Kelahiran Prematur
Penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Reproductive Health menganalisis catatan kesehatan hampir 400.000 ibu dan lebih dari 500.000 bayi yang lahir di Skotlandia setelah 24 minggu kehamilan.
Para peneliti memeriksa silang data dengan catatan cuaca dari jangka waktu yang sama untuk mengukur paparan sinar matahari.
Risiko kelahiran prematur secara keseluruhan adalah 6%, namun risiko tersebut menurun pada mereka yang terpapar sinar matahari lebih banyak pada trimester pertama.
Para peneliti menemukan bahwa ibu hamil yang terpapar lebih banyak sinar matahari pada trimester pertama memiliki risiko 10% lebih rendah terkena masalah pada plasenta yang terkait dengan kelahiran prematur dan keguguran dibandingkan dengan mereka yang lebih sedikit terkena sinar matahari.
Namun peneliti tidak menemukan hubungan antara paparan sinar matahari dengan risiko kelahiran prematur pada trimester kedua.
“Hal ini membuka mekanisme baru, dan jalur terapi potensial, untuk pencegahan kelahiran prematur,” tulis para peneliti.
Faktanya, tim tersebut dilaporkan sedang mempelajari apakah cahaya buatan dapat meningkatkan kesehatan kehamilan untuk membantu orang tua yang tinggal di daerah dengan sedikit sinar matahari.
Editors' Pick
Faktor Risiko Kelahiran Prematur
Kelahiran prematur terjadi ketika bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi kesehatan yang serius dibandingkan bayi cukup bulan. Hal ini dapat mencakup masalah kesehatan seumur hidup seperti Cerebral Palsy dan ketidakmampuan belajar.
Banyak perempuan yang melahirkan prematur tidak mengetahui faktor risikonya. Namun, beberapa faktor risiko yang diketahui dapat mencakup:
- kelahiran prematur sebelumnya,
- leher rahim pendek,
- dilatasi serviks dini,
- prosedur sebelumnya pada leher rahim,
- cedera saat melahirkan sebelumnya,
- kehamilan kembar,
- perdarahan vagina saat hamil,
- infeksi selama kehamilan,
- berat badan sebelum hamil yang rendah
- merokok selama kehamilan
- defisiensi makanan
- berusia kurang dari 17 tahun atau lebih tua dari 35 tahun.