Bagi pasangan yang menunda kehamilan, biasanya alat kontrasepsi atau KB digunakan agar kehamilan tidak terjadi. Baik itu oleh perempuan atau laki-laki.
Meski tingkat akurasinya bisa mencapai hingga 99%, bukan tidak mungkin perempuan hamil saat menggunakan KB.
Dalam beberapa kasus, kehamilan terjadi meski perempuan telah menggunakan KB. Namun bagaimana Mama mengetahuinya? Apakah ada tanda hamil saat menggunakan KB? Informasinya sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini.
Tanda Hamil saat Menggunakan KB
Freepik.com/Racool_studio
Perempuan yang hamil saat menggunakan KB atau alat kontrasepsi mungkin akan merasakan gejala-gejala berikut:
menstruasi yang terlewat,
bercak atau pendarahan saat implantasi,
nyeri atau perubahan lain pada payudara,
kelelahan,
mual dan keengganan untuk makan,
sakit punggung,
sakit kepala,
sering ingin buang air kecil,
perubahan suasana hati.
Editors' Pick
Kenapa Bisa Tetap Hamil meski Sudah Menggunakan KB?
Freepik/freepik
Ya, kehamilan tetap mungkin terjadi saat menggunakan KB atau alat kontrasepsi seperti pil, implan, dan alat pelindung, termasuk kondom.
Kesalahan saat menggunakan alat kontrasepsi, perpindahan implan, dan kesalahan waktu perawatan dapat mengurangi efektivitas alat kontrasepsi.
Apa yang membuat alat kontrasepsi kurang efektif? Jika Mama ingin terlindungi sebaik mungkin, maka Mama harus selalu mencoba menggunakan alat kontrasepsi dengan sempurna untuk meminimalkan risiko kehamilan yang tidak direncanakan.
Menggunakan pil dengan sempurna memberi Mama efektivitas lebih dari 99%. Namun, tidak ada yang sempurna. Dan itulah mengapa penting untuk mengetahui apa yang dianggap sebagai penggunaan umum, dan hal-hal yang dapat membuat pil kontrasepsi Mama kurang efektif, ini termasuk:
lupa minum pil selama satu hari atau lebih,
minum pil pada waktu yang berbeda dalam sehari,
diare atau muntah (terutama jika Mama baru saja minum pil),
minum obat yang dapat mengganggu efektivitas pil.
Alasan Lain Kenapa Bisa Hamil meski Menggunakan KB atau Alat Kontrasepsi
Freepik/jcomp
Penting untuk diingat bahwa tidak ada metode kontrasepsi yang 100% efektif. Bahkan jika Mama memilih metode yang sangat efektif atau memilih sterilisasi, peluang untuk hamil tetap sangat kecil. Ini bisa terjadi jika metodenya tidak pas atau prosedurnya tidak dilakukan dengan benar. Peluangnya sangat, sangat kecil – kurang dari 1%.
Sering kali, metode kontrasepsi gagal karena kesalahan penggunanya. Contohnya kondom. Kondom memiliki panduan khusus tentang cara penggunaan dan penyimpanannya. Jika menggunakan kondom yang sudah kedaluwarsa, atau tidak disimpan dengan benar, berarti kondom itu tidak digunakan dengan sempurna dan kemungkinan metode tersebut gagal akan meningkat.
Ada metode hormonal lain, selain pil, yang memerlukan penggunaan mingguan, bukan harian. Metode ini termasuk patch dan cincin vagina. Seperti pil, kegagalan metode ini paling sering disebabkan oleh perilaku penggunanya. Misalnya, penggunaan patch lebih lama dari yang seharusnya atau lupa mengganti cincin.
Risiko Penggunaan Alat Kontrasepsi saat Hamil
Pexels/Andrea Piacquadio
Jika Mama menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan tetapi baru mengetahui beberapa minggu kemudian bahwa Mama benar-benar hamil, wajar saja jika Mama bertanya-tanya apa efek alat kontrasepsi tersebut terhadap perkembangan janin. Mengutip dari laman Healthline, alat kontrasepsi atau KB telah terbukti aman digunakan pada awal kehamilan.
Tentu saja, tidak ada jaminan bahwa obat tersebut tidak memengaruhi perkembangan janin, jadi pastikan untuk segera menemui dokter saat Mama menduga atau mengetahui bahwa diri Mama sedang hamil. Jika hasil tes kehamilan positif, Mama harus berhenti minum pil kontrasepsi.
Hamil saat menggunakan alat kontrasepsi meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik terjadi ketika embrio yang telah dibuahi menempel di luar rahim, sering kali di tuba falopi. Ini adalah masalah yang sangat serius dan mengancam jiwa dan harus segera ditangani.
Mama harus berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin jika mereka merasa hamil atau mendapat hasil positif pada tes kehamilan saat menggunakan alat kontrasepsi.
Sebaliknya, jika Mama terlambat haid dan mendapat hasil tes kehamilan negatif, Mama juga harus mencari nasihat medis kecuali jika menggunakan alat kontrasepsi yang mencegah menstruasi teratur.
Meskipun jarang terjadi, hasil negatif palsu mungkin saja terjadi. Mungkin ada kondisi mendasar lain yang menyebabkan terlambat haid atau gejala kehamilan lainnya.
Nah, itu penjelasan tentang tanda hamil saat menggunakan KB. Meski tingkat akurasi KB tinggi, kehamilan masih bisa terjadi walau peluangnya kecil, Ma.