Terkena Gigitan Laba-Laba saat Hamil, Apakah Berisiko untuk Kehamilan?
Gigitan laba-laba tertentu dapat menimbulkan risiko bagi Mama dan janin
22 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama harus selalu berhati-hati agar kehamilan berjalan lancar dan janin berkembang dengan baik. Salah satu hal yang sebaiknya Mama lakukan adalah menghindari gigitan serangga. Gigitan serangga saat hamil mungkin lebih berbahaya dan menimbulkan risiko bagi janin. Misalnya laba-laba. Laba-laba sering ditemukan di dalam rumah atau halaman. Apa yang terjadi bila Mama tidak sengaja tergigit oleh laba-laba saat hamil? Apa efeknya bagi kehamilan?
Ulasan Popmama.com kali ini akan membahas soal efek gigitan laba-laba bagi ibu hamil dan cara mengobatinya. Yuk temukan jawabannya, Ma!
Apakah Gigitan Laba-Laba Berbahaya selama Kehamilan?
Sebagian besar gigitan laba-laba cenderung tidak berbahaya. Beberapa gigitan laba-laba seperti jenis black widow dapat menyebabkan penyakit serius seperti syok anafilaksis hingga kematian. Ini tidak hanya terjadi pada ibu hamil, tapi juga dapat terjadi pada siapa saja.
Jika memungkinkan, cobalah untuk mengidentifikasi laba-laba yang menggigit Mama untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Editors' Pick
Mengidentifikasi Jenis Laba-Laba
Sebagian laba-laba yang Mama temukan di dalam rumah cenderung tidak membahayakan kehamilan. Berikut jenis laba-laba yang harus diwaspadai:
- Laba-laba janda (widow spider)
Laba-laba ini tidak keluar dari sarang kecuali jika dipancing. Mereka biasanya berada di tempat yang tenang, tidak terganggu, atau gelap seperti ruang bawah tanah dan lemari. Dari lima spesies laba-laba widow, gigitan tiga laba-laba black widow cenderung menyebabkan keracunan parah. Mama mungkin mengenali laba-laba ini dengan bentuk 'jam pasir' berwarna oranye kemerahan di perutnya.
- Laba-laba pertapa (recluse spider)
Laba-laba jenis ini juga ditemukan di tempat sepi dan gelap yang mirip dengan laba-laba janda tetapi biasanya keluar di malam hari. Ada sekitar 12 spesies dimana hanya 50 persen saja yang mungkin menggigit. Mama dapat mengenalinya dengan tanda berbentuk biola/biola di tubuh bagian atas. Beberapa laba-laba pertapa beracun lainnya bisa berwarna oranye, cokelat pucat, cokelat kemerahan, atau abu-abu.
Gejala Gigitan Laba-Laba selama Kehamilan
Tanda dan gejala gigitan laba-laba cukup jelas yaitu:
- Nyeri ringan,
- sensasi terbakar,
- gatal,
- ruam,
- kram perut,
- sakit otot,
- sakit kepala,
- keringat berlebihan,
- gemetar,
- mual,
- muntah,
- demam,
- pembengkakan kelenjar getah bening,
- persendian kaku atau nyeri,
- tubuh terasa tidak nyaman.
Mengobati Gigitan Laba-Laba
Perawatan dini dapat membantu mengurangi gejala dan efek samping dari gigitan laba-laba saat hamil. Jadi, Mama perlu mencari pertolongan medis dan mengobati gigitan laba-laba setelah melakukan pertolongan pertama ini.
Berikut adalah beberapa perawatan efektif yang dapat membantu meringankan gejala gigitan laba-laba selama kehamilan:
1. Gunakan kompres dingin
Bersihkan kulit yang terkena gigitan dengan air dan sabun lembut. Kemudian oleskan kompres dingin ke area yang digigit untuk mengurangi peradangan dan nyeri akibat gigitan. Kompres dingin dapat meredakan nyeri secara signifikan.
2. Gunakan perban
Perban tekanan imobilisasi dapat membantu mengobati gigitan laba-laba hitam besar. Mama perlu membalut area tubuh, seperti kaki atau lengan dengan kuat dan tetap tenang sebelum mencari perawatan medis. Juga, jika laba-laba telah menggigit tangan atau kaki, angkat tangan atau kaki.
3. Minum obat yang dijual bebas (sesuai dengan petunjuk dokter)
Mengonsumsi pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol, juga dapat membantu menghilangkan rasa sakit akibat gigitan laba-laba. Ada baiknya untuk berbicara dengan dokter sebelum mengambil pereda nyeri.
Mencegah gigitan laba-laba selama kehamilan selalu lebih baik daripada mengobatinya. Berikut adalah beberapa tindakan pencegahan yang dapat Mama lakukan:
- Kenakan pakaian lengan panjang.
- Gunakan krim atau semprotan anti serangga.
- Singkirkan barang-barang lama, kotak, pakaian, dan benda yang sudah tidak terpakai di rumah. Barang-barang yang menumpuk dapat menjadi sarang laba-laba atau bahkan tikus.
- Berhati-hatilah dengan area seperti sudut di belakang furnitur, tumpukan kayu, dan dus.
- Pasang jaring atau kawat nyamuk yang rapat di pintu dan jendela untuk mencegah laba-laba masuk ke rumah.
- Vakum laba-laba dan jaring laba-laba dan buang ke luar rumah menggunakan kantong tertutup.
Meski sebagian besar laba-laba yang ditemukan di rumah tidak berbahaya bagi kehamilan, namun Mama tetap harus waspada. Laba-laba memiliki zat yang disebut bisa, yang dapat menyebabkan racun dan dapat meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil meskipun jarang terjadi.
Nah, meski jarang terjadi, Mama tetap harus berhati-hati terhadap bahaya gigitan laba-laba saat hamil, ya.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- 6 Jenis Serangga yang Muncul di Kamar Mandi dan Penyebabnya
- Benarkah Ibu Hamil Lebih Sering Digigit Serangga? Ini Faktanya!
- 6 Jenis Serangga yang Senang Hidup di Kasur & Apa Bahayanya?