Vagina Kering saat Hamil, Berbahayakah untuk Ibu Hamil dan Janin?
Kekeringan pada vagina saat hamil dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan rasa sakit, Ma
13 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, tubuh mengalami banyak perubahan. Beberapa efek kehamilan yang paling umum adalah kelelahan yang berlebihan, mual di pagi hari, pertumbuhan rambut wajah yang berlebihan, masalah kulit, pembengkakan di beberapa bagian tubuh, dan bahkan perubahan rasa dan penciuman. Semua ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi di tubuh kita selama kehamilan.
Ada satu perubahan yang mungkin tidak disadari atau tidak akan diperingatkan oleh siapa pun, yaitu kekeringan pada vagina. Lagi-lagi penyebabnya adalah fluktuasi hormon saat hamil.
Kekeringan pada vagina akan menyebabkan gatal dan ruam di area selangkangan. Juga menimbulkan ketidaknyamanan dan rasa sakit saat berhubungan intim.
Kekeringan pada vagina bukanlah kejadian umum selama kehamilan. Sementara beberapa ibu hamil menghadapi keputihan berlebih, beberapa perempuan lainnya akan memiliki suplai yang sangat rendah, yang menyebabkan kekeringan pada vagina.
Ulasan Popmama.com kali ini akan membahas penyebab vagina menjadi kering saat hamil dan cara mengatasinya.
Bagaimana Kekeringan Vagina Saat Hamil?
Biasanya, daerah vagina lembap dan otot meregang karena selaput lendir yang ada di saluran vagina. Selaput lendir memiliki lapisan cairan tipis yang bening dan menutupi vagina.
Perubahan dan fluktuasi hormon selama kehamilan menyebabkan terganggunya kelancaran fungsi selaput lendir ini, yang pada akhirnya mengakibatkan vagina kering.
Kekeringan vagina menyebabkan gatal dan kekeringan di daerah vagina. Ini dapat menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman saat melakukan hubungan intim.
Editors' Pick
Apakah Mama Harus Khawatir bila Vagina Kering saat Hamil?
Kekeringan di daerah vagina tampaknya menjadi masalah sepele saat pertama kali mendengarnya. Namun ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Ada berbagai alasan mengapa vagina kering bisa terjadi. Beberapa alasannya adalah konsumsi obat flu, alergi, anti depresan, infeksi saluran kemih (ISK), gangguan autoimun, atau obat anti estrogen.
Jika Mama mengalami kekeringan pada vagina, Mama harus khawatir dan mengunjungi dokter kandungan sedini mungkin untuk mengatasinya. Termasuk jika Mama merasakan adanya rasa gatal, sensasi terbakar, atau ketidaknyamanan apa pun di daerah vagina.
Dokter akan memeriksa dan mencari penyebabnya sehingga dapat memberi perawatan yang tepat.
Apa Penyebab Kekeringan pada Vagina selama Kehamilan?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, selaput vagina mengeluarkan cairan bening, yang membentuk lapisan tipis di seluruh vagina. Hormon estrogen yang ada dalam tubuh membantu menjaga epitel ini dan menjaga vagina tetap terlumasi.
Namun pada masa kehamilan, hormon dalam tubuh mama cenderung berubah dan akan terjadi ketidakseimbangan. Fluktuasi hormon estrogen dalam tubuh menyebabkan penurunan sekresi cairan di selaput vagina yang menyebabkan kekeringan.
Kondisi ini biasa terjadi selama kehamilan, terutama pada trimester pertama, yaitu saat terjadi perubahan kadar hormon yang drastis. Ketidakseimbangan kadar estrogen berdampak buruk pada produksi lendir di vagina dan leher rahim, yang pada akhirnya menyebabkan vagina gatal dan kering.
Demikian pula, jika tingkat progesteron, hormon yang bertanggung jawab untuk memproduksi lendir vagina, turun secara signifikan selama kehamilan, Mama mungkin mengalami kekeringan pada vagina. Namun jika ini penyebabnya, vagina kering juga akan disertai dengan sakit perut, rasa lelah yang ekstrem, bercak, dan gula darah rendah.
Konsumsi antihistamin atau antidepresan selama kehamilan juga dapat memicu kekeringan pada vagina.
Bagaimana Cara Mengatasi Vagina Kering saat Hamil?
Mama harus segera berkonsultasi dengan dokter jika Mama menghadapi kekeringan vagina selama kehamilan. Dokter dapat memeriksa dan memberi pengobatan yang tepat.
Namun, ada beberapa pengobatan sederhana yang dapat dilakukan di rumah untuk mengurangi dampak atau mencegah kekeringan terjadi. Mama dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
- Hentikan penggunaan losion wangi, sabun, atau pembersih lain di daerah vagina. Hindari mandi busa juga ya, Ma.
- Kenakan pakaian dalam yang longgar, lembut, dan berbahan katun daripada pakaian berbahan sintetis yang indah atau ketat.
- Gunakan pembersih yang ringan dan selalu jaga daerah vagina bersih.
- Mama dapat meminta dokter untuk meresepkan krim estrogen untuk mengatasi kekeringan.
- Jika Mama berencana untuk melakukan hubungan intim, gunakan pelumas berbahan dasar air.
- Konsumsi makanan yang kaya kedelai dapat membantu meringankan kekeringan vagina yang ringan.
- Minum banyak air dan jaga tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari akan melindungi vagina dari kekeringan. Ya, dehidrasi memicu kekeringan pada vagina.
- Melakukan latihan panggul, seperti kegel, dapat meningkatkan aliran darah ke vagina, dengan demikian membantu menghilangkan kekeringan vagina.
Meski Mama hampir tidak pernah mendengarnya, kekeringan pada vagina dapat terjadi saat hamil. Banyak yang mengalaminya selama trimester pertama dan ketiga. Pasalnya, pada fase ini akan terjadi variasi yang tajam pada tingkat estrogen dan progesteron.
Sangat penting bagi Mama untuk merawat dan menjaga vagina selalu bersih dan higienis setiap saat agar tidak mengalami vagina kering saat hamil.
Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Normalkah Mengalami Keputihan Berwarna Cokelat saat Hamil Tua?
- Bukan Hanya 1 tapi Ada 5 Jenis Keputihan yang Bisa Dialami saat Hamil
- 5 Penyebab Vagina Terasa Gatal yang Pengaruhi Persiapan Kehamilan